"Sam aku merindukanmu"
Sam tersedak membaca pesan dari Anne
"Sam pelan-pelan, pesan dari siapa seh sampai tersedak begitu"
Sam terlihat kikuk
"Dari klien Ve"
"Ya ampun kenapa masih urus kerjaan padahal sudah di luar jam kerja, apa tidak ada esok hari Sam"
"Iya Ve, nanti saja balasnya, sekarang kita lanjutkan makan ya, maaf ya Ve"
Sam dan Evelyn melanjutkan makan malam mereka, walaupun Sam sudah tidak fokus lagi karena pesan dari Anne, Sam tidak habis pikir kenapa Anne berani, sedangkan selama ini dia selalu marah jika Sam menghubungi nya ketika sedang bersama Evelyn di rumah.
Waktu begitu cepat berlalu, saatnya Sam dan Evelyn untuk pulang,hari ini merupakan hari yang spesial untuk Evelyn karena memang sangat jarang waktu untuk berdua dengan suaminya.
"Sam hari ini aku sangat bahagia, " Ucap Evelyn saat di mobil.
"Kenapa Ve? "
"Iya sudah lama kita tidak jalan keluar berdua, kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu Sam, sehingga kadang kamu lupa jika punya istri di rumah" Ucap Ve sedikit manja.
"Hahaha Ve kamu, yang penting kan aku selalu sempatkan untuk terus bersamamu, kamu harus tau kerja kerasku untuk siapa"
"Iya Sam aku paham, tapi buat apa kerja keras tapi kamu tidak pernah menikmatinya, minimal seminggu sekali kamu ajak aku keluar jalan- jalan Sam"
"Iya aku janji Ve, terimakasih sudah mau mengerti ya".
Sam melajukan mobilnya, dipikirannya tetap ada Anne, ia ingin segera menghubunginya ketika sampai di rumah.
Sementara Anne merasa bersalah karena menghubungi Sam di saat ia ada di rumah, Anne terlepas mengontrol dirinya, ia takut kakaknya membaca pesannya, hati Anne cemas menunggu kabar dari Sam, Anne berharap semua baik-baik saja.
Ting!!
Suara dentingan ponsel membuat Anne tersentak, ada panggilan dari Sam.
"Halo Anne" ucap Sam setengah berbisik.
"Sam kenapa telepon? "
"Bukankah kamu tadi merindukanku, itulah kenapa aku telepon" goda Sam.
"Ihh iya kenapa harus telepon" Jawab Anne.
"Tidak apa-apa aku sedang di mobil, Evelyn sudah masuk rumah"
"Terus kenapa bicaramu berbisik Sam"
"Hahaha aku sengaja menggoda mu"
"Semua ini bukan lelucon Sam" Anne sedikit jengkel.
"katakan sekali lagi Anne! "
"Apa? "
"Yang tadi waktu di chat"
"Kenapa memang? tadi sudah aku katakan lewat chat"
"Aku ingin mendengar nya langsung Anne"
"Sudahlah Sam kita bukan anak muda lagi"
"Semua itu tidak ada hubungannya dengan usia Anne, apa susahnya tinggal diucapkan"
"Aku merindukanmu Sam" Akhirnya Anne luluh, ia memang sedang merindukan Sam.
"Apakah aku perlu kesana Anne? "
"Kemana? "
"Ke rumahmu"
"Kamu perlu ke dokter Sam, kau benar-benar sudah tidak waras, belum cukupkah kecurigaan kak Ve, kamu mau menghilang lagi malam ini, semuanya pasti akan terbongkar, jangan bertindak semau mu Sam"
"Sudah aku bilang semua karena kamu, lalu kalau kamu merindukan ku, bagaimana? kenapa tidak mau bertemu? "
"Seperti ini sudah lebih dari cukup Sam"
" menyedihkan ya Anne "
"Menyedihkan kenapa? "
"Setelah sekian lama tidak bertemu, kita dipertemukan dalam situasi seperti ini, bukankah itu menyedihkan"
"Maafkan aku Sam"
"Anne, bisa kamu jelaskan padaku apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu, bukankah aku berhak tau? karena aku bagian dari hidupmu saat masalah itu terjadi, please Anne, jelaskan padaku dalam waktu dekat, aku beri waktu kamu dua minggu"
"Kenapa kamu memaksaku Sam? "
"Aku berhak tau Anne, biar aku paham alasan kamu pergi, please Anne jelaskan"
"Jangan dua minggu Sam, aku belum siap"
"Sudah terlalu lama aku memberimu waktu, bukan hitungan minggu bahkan itu hitungan tahun, apakah itu belum cukup Anne? berapa lama lagi waktu yang kamu butuhkan? "
"Apapun yang aku katakan nanti apakah kamu akan percaya Sam? "
"Tentu Anne apapun itu"
"Sekalipun itu menyakitimu? "
"Iya aku sudah memaafkan mu, jadi tidak apa-apa"
"Apa kamu janji tidak akan marah dengan semua yang akan aku katakan, berjanjilah untuk tidak berbuat apapun"
"Oke aku janji"
"Baik berilah aku waktu dua minggu"
"Baiklah kalau begitu aku tutup telepon nya, aku mencintaimu Anne"
klik!
Telepon terputus, Anne diam terpaku, walau bagaimanapun Anne sudah berjanji, Anne harus menjelaskan semuanya, mungkin memang sudah saatnya Sam tahu apa yang terjadi, walaupun itu harus membuka luka lama.
Ting!!
Satu pesan masuk ke ponsel Anne, nomor yang tidak dikenal nya.
"Sungguh adik yang sangat berbakti, sampai suami pun harus berbagi ya hahahaha"
Degg!!!
Jantung Anne serasa berhenti berdetak, Anne benar-benar ketakutan dengan pesan yang baru saja dibacanya, teror ini sudah berlangsung beberapa hari, Anne takut sekali jika sang kakak tahu perbuatannya dengan Sam, dengan memberanikan diri Anne membalas pesan itu.
"Siapa? apa maksudnya? saya tidak mengerti"
Dengan gemetar Anne membalas pesan itu, menit demi menit terasa lama bagi Anne, pesan itu belum juga di balas.
Ting!!
Anne segera menyambar ponselnya, benar ternyata nomor tersebut membalas pesannya.
"Hahhha masih pura-pura polos? polos atau bodoh? atau tidak tahu malu? di mata orang lain ingin terlihat sempurna, lihatlah dirimu Anne, kau tidak lebih dari seorang jalang"
Mata Anne memanas, membaca pesan itu, Anne merasa apa yang ditulis di pesan itu memang benar, dirinya sangat tidak tahu malu. Anne segera membalas pesan itu.
"Jika memang kamu merasa apa yang kamu tulis itu benar, ayo kita ketemu, buktikan apa Fitnahan kamu ini benar? "
Anne benar-benar merasa terpojok karena belum apa-apa sudah dapat teror semacam ini.
Ting!!
Pesan berikut nya terbalas
"Hahaha kenapa? kamu takut kakak kamu tahu? tenang Anne, nikmatilah dulu dosamu, untuk waktu dekat ini kamu masih aman Anne, aku akan membuat kamu tahu apa arti jahat sesungguhnya, kamu harus lebih merasakan sakit daripada apa yang aku rasakan saat ini"
Anne membaca pesan itu berulang kali, Anne masih bertanya-tanya siapa yang mengirimkan pesan itu.
Anne memutuskan tidak membalas, ia cukup syok dengan keadaan ini, Anne berpikir untuk menghubungi Sam.
Anne mengambil ponsel miliknya.
"Sam"
Anne mengirimkan pesan ke Sam bagi Anne Sam harus tahu, karena sekarang semua sudah tidak aman lagi, ada orang yang mengetahui hubungan mereka.
setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Sam membalas pesannya.
"Kenapa? "
Akhirnya Anne mengirimkan hasil percakapannya dengan seseorang.
"Tenanglah Anne, jangan panik, coba kamu ingat-ingat, siapa yang pernah kamu sakiti"
Sam membalas pesan Anne dengan tenang, Sam sedang berusaha menahan diri.
"Entahlah Sam aku benar-benar tidak tahu, aku bingung"
Anne dan Sam diliputi kekhawatiran malam ini, mereka mulai menegakkan nebak siapa orang dibalik semua ini.
"Anne istirahatlah , besok kita bahas, tidurlah sayang, aku mencintaimu"