webnovel

Anka: Love Is Not Over

"Buat kamu sadar kalau aku ada di hadapan kamu itu susah!" ujar Caca misuh-misuh di depan seorang laki-laki berseragam SMA yang berwajah datar itu. "Ih Anka! Ngomong dong! Aku tahu kamu belum bisa move on dari Nabila, tapi please... Hargain aku yang selalu ada untuk kamu!" "You're not important to me." balas Anka tidak berperasaan.

Kelly_Amanda · วัยรุ่น
Not enough ratings
212 Chs

Pacaran

•note: kalau dia suka, dia pasti ngejar. Udah jangan ngode terus, dia nggak bakal peka. Kalaupun dia lihat, dia pasti mengira kamu ngode orang lain.

Sementara Caca, gadis itu bersenandung pelan, sesekali menari random di kamarnya sambil membersihkan kolom tempat tidur menggunakan sapu.

"Fyuh! Akhirnya selesai!" Ia mengelap keringat di keningnya menggunakan punggung tangan.

Rapi dan bersih, kamarnya sekarang enak di pandang.

"Nggak sia-sia buang gabut bersihin kamar," kekehnya.

Setelah beres-beres, dia pergi mandi. Berselang 10 menit, Caca keluar dengan handuk yang melilit tubuh mungilnya.

Baru saja hendak membuka lemari pakaian, pintu kamarnya di ketuk seseorang.

"Ca, habis ini makan ya!" teriak seorang wanita paruh baya di balik pintu.

"IYA NEK!"

Sementara ketegangan di sebuah rumah sangat-sangat menegangkan. Terlebih tatapan tajam tertuju pada sosok laki-laki remaja tampan yang malah duduk santai.

"Jauhi, Caca!" bentak seorang pria paruh baya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com