415. Pujian yang ada maunya

Pagi yang cerah diiringi oleh sinar matahari yang hangat, angin semilir membuat daun-daun bergoyang mengikuti arah angin berhembus. Suara burung berkicauan menandakan pagi ini adalah pagi yang bersemangat.

Pagi cerah itu di isi oleh bau bedak dan make up di seluruh ruangan ini. Lily hanya bisa duduk pasrah saat make up artist mulai mendandaninya, banyak yang memuji kecantikannya padahal hari ini adalah hari pernikahan Rena. Beruntung Rena ada di ruangan lain hingga tidak mungkin mendengarnya. Sedangkan Yuki sudah lebih dulu selesai dan sekarang sedang memakai gaunnya. Ya, gaun yang sudah di pesan dari sebulan yang lalu.

"Ly, wajahnya jangan di tekuk gitu." Peringat Yuli pada Lily yang sedari tadi hanya di diam dan menekuk wajahnya.

"Enggak kok Yul."

"Enggak apa sih Ly? Kamu ngaca sana. Lihat tuh wajah udah di dandanin sampai cantik tapi kamunya cemberut mulu." Gerutu Yuli sambil menyincing gaunnya yang panjang untuk berjalan.