Paris, 2026
Gadis yang betah mempertahankan gaya rambut pendek sebahunya itu tengah mengaduk-aduk makanannya dengan malas. Sebuah kebiasaan dari remaja yang belum menghilang di umurnya yang ke dua puluh tiga ini.
Matanya memandang jalanan yang penuh dengan salju. Namun jalanan itu tetap di penuhi oleh banyak orang seperti biasanya.
Gadis itu merapatkan sweater yang di kenakannya, membayangkan berjalan di luar sana saja sudah membuat kulitnya merinding gila. Duduk di sebuah restoran sup jagung seperti ini lebih di sukainya.
Gadis itu melirik ke layar ponselnya yang berkedip-kedip. Matanya memicing tak suka, tahu bahwa pesan yang baru saja masuk itu dari mamanya. Seperti biasa, secara tidak langsung mamanya terus mengomelinya untuk serius belajar.
Katakan saja gadis itu memang sedang malas. Buktinya gadis itu masih betah berada di negara ini yang seharusnya gadis itu sudah kembali ke kampung halamannya tahun lalu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com