Lily membaca bukunya dengan cepat, bagai kereta ekspres yang sedang melaju. Lima menit lagi bel akan berbunyi dan ruangan menyeramkan itu akan di buka. Kemudian Try Out akan di mulai.
Ini adalah Try Out hari terakhir dan Lily masih saja bergetar.
Kriiiiiiiiing!
Mati! Lily masih belum memahami semua pelajaran yang akan di ujikan. Beruntung Angkasa ada di kelas lain. Jika tidak Lily konsentrasi Lily akan buyar jika Angkasa ada di satu ruangan yang sama dengannya.
Setelah pintu ruangan di buka oleh pengawas, satu-persatu siswa mulai masuk dan meletakkan tas mereka di depan kelas, hanya membawa diri dan keyakinan dalam hati.
"Baiklah nyalakan komputernya dan lanjutkan berdoa."
*
Yuli menoel-noel pipi Lily berulang kali. Tapi Lily sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda terganggu oleh tindakan yang Yuli berikan.
"Angkasa, Lo harus sadarin Lily. Kalau enggak. Kita enggak pulang-pulang ini." Ujar Yuli cepat saat melihat Angkasa berjalan melewatinya.
Angkasa mendekat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com