Angkasa berjalan dengan gontai menuju ruang kerja papanya yang ada di kantor ini. Matanya tetap menatap ke sekitar sembari tersenyum kepada para karyawan yang menyapanya.
Mau bagaimana lagi? Angkasa menjadi sangat terkenal di perusahaan ini setelah papanya gencar memperkenalkannya sebagai penerus. Apalagi dengan label mantan model yang menempel padanya, juga memiliki keturunan wajah dari sang pemilik yang juga sangat tampan. Membuatnya di gemari oleh para karyawan yang masih muda.
Tapi Angkasa masih muda, jujur saja di dekati wanita berumur dua puluh tahunan dengan make up menor yang tebal seperti tante-tante membuatnya merinding.
Angkasa tersenyum lebar saat melihat sosok yang di kenalinya dari jauh. Orang itu adalah Mahesa. Sepertinya Mahesa baru saja turun dari lift untuk pulang.
Lantas Angkasa berhenti tepat di hadapan Mahesa, membuat langkahnya terhenti.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com