Pagi yang sangat cerah, Lily menyetel alarm Hp-nya sebelum subuh. Agar nanti saat berangkat ke sekolah, ia tidak perlu bertemu atau berpapasan dengan Sean.
Ya, Lily menghindari Sean sebisa mungkin. Walaupun Angkasa tidak melihatnya, Lily sendiri sejujurnya juga sedikit terganggu dengan Sean yang mendekatinya secara terang-terangan seperti itu.
Pukul enam kurang lima belas menit menit Lily sudah siap dengan seragam dan sepatunya. Kondisi rumahnya sepi, karena mama dan daddy-nya menginap di rumah nenek Amina. Jadi tak ada sarapan, Lily berniat mampir di bubur ayam depan gang dan membelinya untuk di makan saat sudah sampai di sekolah nanti.
Lily melangkahkan kakinya setenang mungkin, gawat jika Sean ternyata berkeliaran di rumah Lily. Lily harus pergi secara diam-diam.
"Ly." Panggil Yuli membuat Lily jantungan. Padahal itu suara perempuan.
"Makan, Aster udah beli bubur ayam dari gang depan buat kita."
Lily mengernyit. "Tumben banget tuh anak."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com