"Lizzy, kenapa kamu bertanya seperti itu? Ibu tidak pernah membedakan kamu dan, Mesya. Kalian sama-sama putri, Ibu," ujar Arumi.
"Aku rasa tidak, Bu. Ibu tidak menganggap kami sama. Aku tahu jika Mesya itu jauh lebih cantik dan cerdas, sedangkan aku ...?" Lizzy menundukkan kepalanya.
Arumi segera mendekati putrinya lagi.
"Kenpa kamu berpikir seperti itu?" tanya Arumi.
"Karena memang Ibu, itu tidak nenyayangiku," kata Lizzy. Gadis itu memang terlihat bersedih, tetapi selanjut dia kembali tersenyum.
"Tapi tidak apa-apa kok, Bu. Aku akan berusaha untuk menjadi Mesya. Aku akan mencobanya!" ujar Lizzy penuh percaya diri.
Melihat hal ini ada sedikit guratan kebahagiaan di wajah Arumi.
Dia menyukai sikap ambisius dari Lizzy.
Ketika gadis itu berbicara, dia tidak seperti Lizzy yang lemah dan kekanak-kanakan. Melainkan Lizzy terlihat jauh lebih dewasa.
Arumi berpikir mungkin dia bisa memanfaatkan kepolosan Lizzy untuk tujuan tertentu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com