Mesya mulai membuka matanya, dan dia bersikap dengan normal. Nampaknya Iblis sedang tidak menguasainya.
Gadis itu bangkit dari atas tempat tidur.
Dia teringat dengan kejadian kemarin, mendadak dia teringat keadaan Satria.
Tanpa berpikir panjang Mesya bergegas menuju kamar rahasia, dia yakin orang tuanya menyimpan Satria di ruang itu.
Saat berada tepat di depan pintu. Mesya mendengar kegaduhan dari ruangan itu.
"Tidak salah lagi, Kak Satria, ada di dalamnya," tukas Mesya.
Ceklek!
Dia membuka pintu tanpa permisi.
Kedatangannya mengagetkan orang-orang yang ada di dalam, mendadak seluruh pandangan langsung tertuju kearahnya.
"Mesya," tukas Satria secara reflek.
"Bu, tolong lepaskan, Kak Satria, Bu," pinta Mesya.
"Apa yang kau lakukan, Mesya! Kami tidak akan mungkin melepaskannya," sahut Arumi.
"Aku mohon, Bu," rengeknya.
"Nak! Untuk apa kau membela musuh keluarga kita?" tanya Charles.
"Diam, Ayah! Aku meminta kepada Ibu, bukan kepadamu!" bentak Mesya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com