"Ibu, aku boleh pergi ke kamar lagi?" tanya Mesya sambil menundukkan kepalanya.
"Tidak bisa!" tegas Arumi.
"Tapi—"
"Ibu, sudah memesankan makanan dari luar, kau bisa memakannya di sini, dan duduk bersama kami," tukas Arumi.
Mesya melihat ada kotak makanan yang ada di hadapannya, dan terdapat nama restoran yang sering ia pesan.
Mesya tersenyum sambil meraihnya, "Terima kasih, Ibu," tukasnya.
Arumi juga tersenyum sambil menganggukan kepala, "Iya, Sayang," jawabnya.
Mesya sangat bahagia, ternyata Arumi memahami dirinya. Bahkan dia sampai membelikan makanan dari luar hanya untuk melihat Mesya bisa turut makan bersama mereka.
Tadinya Mesya sudah berpikiran buruk, dan mengira jika Arumi akan memaksanya makan daging-daging ini seperti dulu. Tapi ternyata tidak, dan ini adalah sesuatu yang sepesial baginya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com