'Plak!'
Arumi yang geram, kini mendaratkan sebuah tamparan di wajah Arthur.
"Jangan berbicara begitu terhadap, putri kesayangan kami!" tegas Arumi kepada Arthur.
"Bu, aku hanya mengingatkan kalian, lebih baik kita perang melawan Wijaya, sendiri saja! Tidak perlu menggunakan, Gadis Manja, itu!" tegas Arthur lagi.
"Diam! Kau mengatakan Mesya, adalah Pembangkang! Sementara kau sendiri juga seorang, Pembangkang!" cerca Arumi.
"Aku ini tidak membangkang, Bu. Tapi aku hanya ingin mengingatkan kalian!" sangkal Arthur.
"Jangan, bicara macam-macam! Kalau kau bukan pembangkang coba tunjukan bagaimna caramu yang tidak membangkang terhadapku!" tantang Arumi.
"Aku tidak—" bicara Arthur terputus.
"Anak-anakku tidak ada yang boleh mengangkat wajahnya ketika sedang berbicara dengan orang tuanya!" cantas Arumi.
"Tapi—"
"Diam!"
"Arthur, kau mau diam dan menurut, atau aku akan meminta Ayahmu, untuk menghukummu seperti, David?" ancam Arumi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com