Melihat wanita di depannya dan Zeke yang sedang beradu aura, Hazard dan yang lain juga bersiap untuk bertarung.
Melihat pertarungan aura masih terjadi, Gesa langsung membuat Crystal Barrier langsung menuju wanita itu, dan langsung berlari kearahnya.
Melihat crystal barrier Gesa wanita itu tersenyum tipis,"Crystal? Aku suka itu!" Teriaknya sambil mengeluarkan bilah pisau untuk menghadang pedang Gesa.
Tring...
Pedang dan pisau bertabrakan," Siapa kamu?! Dan dimana Earl Fred?!" Sambil mempertahankan kekuatannya Gesa bertanya dengan sangat serius.
"Aku? Aku Senia Yuki! Perwakilan Losta! Ah, dan Pak tua itu sudah kubunuh tadi!" ucapnya sambil menjilati bibirnya.
Gesa yang mendengarnya terkejut yang membuatnya tidak bisa mempertahankan kekuatannya dan terbang dan menghantam dinding.
Demian yang melihat itu, keraguan dihatinya hilang dan ia langsung melesat ke arah Senia, di sebelahnya Rain juga sudah berlari untuk menyerang Senia dengan Dark Sword.
Senia melihat itu tersenyum sinis,"Love Magic, Hypnosis!" Setelah Senia mengucapkan itu Demian berhenti bergerak, Rain yang melihatnya menatapnya dengan aneh, tapi tidak dipedulikan dan langsung pergi ke arah Senia. Belum sampai setengah jalan Demian mencegah Rain, Rain melihatnya mengerutkan kening dan hendak berbicara tapi sebelum suara keluar dari mulutnya Demian sudah menebas kearahnya yang membuat Rain melompat mundur.
"Apa yang kau lakukan Demian?!" Rain berteriak dengan kesal dia tidak habis pikir kenapa Demian menyerangnya, dan sekarang situasi menjadi semakin buruk, ditambah Gesa yang belum sadar setelah menabrak dinding anak buah Senia juga sudah datang untuk membantu Senia.
Natasha yang melihat Rain berhadapan dengan Demian berlari kearahnya dan melemparkan sihir untuk menghalangi serangan Demian, sedangkan Hazard dan Alin saat ini sedang bekerjasama untuk melepaskan diri dari kepungan anak buah Senia yang seperti tak ada habisnya.
"Hazard! Berikan yang ini pada kami kamu bantu Rain!" Teriak Fatma dari luar kepungan dan dalam sekejap orang orang yang mengepung banyak yang terbakar oleh panah api Fatma, dibelakangnya Sherry juga sudah membuat banyak orang menemui maut dengan tertidur.
Hazard melihat itu mengganguk dan langsung berlari ke arah Senia untuk membantu Zeke, Alin juga menyuruh elang putihnya untuk membantu Hazard.
Gesa yang sudah beberapa saat pingsan akhirnya sadar, melihat situasi disekelilingnya sedang tidak bagus, ia mengerutkan keningnya apalagi setelah melihat Demian berhadapan dengan Rain dan jumlah orang di dalam ruangan sudah bertambah sangat banyak.
Dengan terburu-buru Gesa bangun dan berlari menuju Rain dan Demian dengan Crystal Swordnya, tepat saat Rain dan Demian hendak saling tebas Gesa langsung muncul diantara keduanya dan menangkis pedang keduanya.
"Apa yang kalian lakukan?!" Gesa berteriak saat ini dia benar benar dilanda kebingungan dan ia tidak suka itu, sedangkan Natasha yang melihat Gesa melerai keduanya menghela nafas lega.
Tapi apa yang tidak diduga adalah Demian dengan ekspresi datar berusaha menyerang Gesa, Gesa yang melihat itu menghindar dan menyerang tengkuk Demian dan membuatnya pingsan.
***
Disisi lain, Hazard dan Zeke sudah mulai bekerja sama, Zeke akan mengeluarkan Sanctum Territory untuk menekan Senia sedangkan Hazard akan bertindak sebagai penyerang utama, dan Fatma juga dari waktu ke waktu akan menembakkan anak panah ke arah Senia.
"Light Magic, Light Spear!!!" Hazard yang melihat pertempuran langsung akan sangat sulit mencoba menggunakan pertempuran sihir.
"Love Magic, Shield," melihat banyak Light Spear datang, Senia bukannya takut tapi hanya melambaikan tangannya dengan ringan dan mengeluarkan pelindung sederhana bewarna merah muda, tapi yang tidak ia duga adalah setelah serangkaian serangan light spear, dibelakangnya Dark Ball dan juga kristal kristal yang berbentuk jarum melaju kearahnya, yang membuat ia sangat panik.
"Lepaskan batasan," melihat situasinya memburuk Senia bergumam, seketika auranya menjadi jauh lebih kuat.
Zeke yang melihatnya tersenyum pahit dan melakukan hal yang sama, saat ini dua aura yang saling bertentangan benar benar-benar telah bertabrakan dengan dashyat.
Berbeda dengan yang diharapkan oleh semua orang Senia tidak menyerang ke arah Zeke tapi membuat gelembung gelembung berbentuk hati untuk menyerang Hazard, sama seperti semua orang Hazard juga terkejut, ia terkena serangan secara langsung dan jatuh pingsan.
***
Hazard saat ini sedang sangat kebingungan, yang diingatnya terakhir kali adalah dia terkena serangan dari Senia, tapi kenapa dia sekarang berada di hutan? Dan lagi hutan ini terlihat sedikit aneh, entah kenapa rasanya sangat sunyi dan menyenangkan.
Hazard yang masih bingung mulai berjalan, mencoba menjelajahi hutan, yang tidak ia sangka saat ia semakin masuk kedalam hutan, Hazard melihat seorang gadis cantik dengan rambut putih dan setelan putih yang terlihat sangat pas, di sekelilingnya ada banyak hewan hewan seperti rusa, burung, dan banyak lagi.
Karena rasa penasarannya yang kuat Hazard memberanikan diri untuk mendekat, baru setengah jalan untuk mendekat gadis itu menatap ke arah Hazard dengan mata peraknya yang indah.
Melihat itu Hazard sangat gugup,"siapa kamu?" Setelah beberapa saat tidak ada suara, Hazard bertanya dengan ragu ragu.
"Benevolentia, Sang Kebaikan Hati," Ucap gadis itu singkat, Hazard yang melihatnya seperti tersambar petir, setelah sedikit berpikir Hazard sudah tenang.
"Apa kamu yang membawaku kemari?" Setelah tenang Hazard bertanya lagi kali ini nada suaranya menjadi serius.
"Yah, karena kamu mempunyai hati yang sangat baik, dan kamu sangat peduli pada temanmu juga kamu memiliki perasaan cinta, aku akan memberimu kekuatanku, tapi jika kamu menggunakan kekuatanku untuk melakukan hal buruk, aku akan mengambilnya kembali," Ucap Benevolentia sambil tersenyum menghadap Hazard.
Hazard yang mendengarnya sedikit bingung dan pikiran pikiran seperti, 'apakah aku akan menjadi kontraktor?' Atau 'apakah dia serius?' terngiang dalam benaknya.
"Apakah kamu mau?" Melihat Hazard berpikir keras Benevolentia bertanya sekali lagi dengan lembut.
"Baik! Aku mau! Akan aku pakai kekuatan ini untuk melindungi teman temanku!" Setelah berpikir beberapa saat Hazard bertekad dan membuat Benevolentia tersenyum senang.
"Ini akan sedikit sakit," ucap Benevolentia dengan berbisik, tapi masih bisa didengar oleh Hazard dan sebelum Hazard membalas ucapannya Benevolentia sudah selesai merapal dan aura putih polos langsung menyelimuti Hazard dengan indah dan perlahan masuk kedalam Hazard.
Jika diliat itu sangat indah seperti Hazard menggunakan aura sebagai baju, tapi yang dirasakan Hazard sangat berbeda, ia merasa sangat kesakitan, tubuhnya menjadi lemas, ia ingin teriak tapi suara tidak bisa keluar dari mulutnya, proses itu benar benar menyakitkan!
Setelah sudah lebih dari satu jam rasa sakit yang dirasakan Hazard perlahan lahan menghilang dan digantikan dengan perasaan kuat yang belum pernah dirasakan oleh Hazard, dan didepan Hazard Benevolentia tersenyum dengan sangat senang, melihatnya Hazard tersenyum pahit, ia masih merasakan kesakitan saat proses untuk menjadi kontraktor tadi.