Aluna berbaring di atas ranjang yang ada di kabin pesawat. Kynan tidak pernah meninggalkan Aluna meski hanya sebentar saja sejak mereka memasuki kabin pesawat.
Tangan Aluna tetap berada di dalam genggaman Kynan, terasa lemah seperti tidak ada otot dan tulangnya.
Suhu tubuh Aluna sudah tidak lagi demam seperti pagi tadi, sudah kembali ke suhu semula. Kynan sudah lebih tenang dan tidak sepanik tadi, wajah Aluna juga tidak sepucat tadi.
"Jangan lagi membuat aku takut, dadaku berdebar dengan sangat cepat saat melihat kamu kembali drop. Katakan jika kamu sakit, jangan menahan semuanya sampai kamu sakit seperti ini." gerundel Kynan dengan semua yang Aluna lakukan.
Kynan selalu mengeluh dengan sikap Aluna yang tidak pernah mau mengatakan semuanya yang dirasakannya meski sakit.
"Eergh..." desah Aluna pelan, Aluna membuka matanya dengan cepat.
"Kamu menginginkan apa? Mau minum?" tanya Kynan sambil mendekat ke arah Aluna.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com