Taka mengambil pistol yang disembunyikannya di balik sisi kanan jaketnya, lalu memasangkan peredam pada moncong pistolnya. Dia membidik pisau milik Kaguya yang tertancap tak jauh dari pintu masuk. Tang! Terdengar suara dentuman besi yang begitu nyaring.
Taka meletakkan pistolnya di bawah dan terus menatapnya dengan tatapan sendu. “Timku sudah berada di dalam. Mereka sudah bersiap di posisinya masing-masing untuk menyergap para teroris itu. Sementara aku, ditugaskan untuk melumpuhkan teroris yang membawa detonator bomnya. Seharusnya kepala teroris itu yang berlubang, tapi aku malah mengenai area pundaknya. Teroris itu panik dan langsung menekan detonatornya. Pemandangan selanjutnya yang aku lihat adalah kobaran api yang menyelimuti seluruh gedung Kantor Polosi Kota T itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com