~sesampainya dirumah Vika.
Vika segera mengambil air wudhu dan beranjak pergi ke masjid samping rumahnya untuk melaksanakan Sholat. Saat ada masalah Vika selalu curhat kepada Alloh SWT selepas sholat ketika semua orang telah pergi dari masjid. Vika mencurahkan segala permasalahan nya kepada-Nya dan memohon untuk diberi petunjuk dalam mengambil keputusan yang benar.
Seusainya dari masjid Vika duduk termenung di teras depan rumahnya. Vika masih kepikiran ucapan orangtua dan sahabatnya tadi. Tiba-tiba Ayah Vika menghampiri Vika dan duduk di sebelahnya.
Ayah Vika : "Vika... Ayah gamau kamu salah dalam mengambil keputusan, ayah selalu menyerahkan semua keputusan sama kamu karna yang akan menjalani hidup juga kamu sendiri"
Vika : "Ayah, aku pengen membuat ayah sama ibu seneng, jika ayah sama ibu mau Vika Sekolah di pondok Vika setuju asalkan ayah dan ibu setuju juga, walaupun Vika harus mengubur dalam-dalam keinginan Vika"
Ayah Vika : "Nduk... Ayah ga memaksa kamu, kalo kamu memang kamu belum siap di pondok kamu sekolah aja di MTs yang mengajarkan ilmu tentang agama juga"
Vika : "Kalo begitu Vika Sekolah di MTs aja ayah, Vika belum siap juga belajar di pondok nanti waktu SMA Vika janji udah siap belajar di pondok biar ayah sama ibu seneng"
Ayah Vika tersenyum bangga sambil mengusap kepala Vika. Vika pun lega sudah mengambil keputusan dan siap menjalankan keputusan yang dia buat tadi. Walaupun Vika harus mengubur dalam-dalam mimpi dan harapan nya, dan mencoba untuk menyukai keputusan yang telah diberikan orangtua nya.
[bersambung]