webnovel

Peringkat Pertama

Editor: Wave Literature

Saat Pak Liu masuk ke dalam ruang kelas, bel pelajaran masih belum berbunyi.

Dia meletakkan setumpuk lembar ujian yang tebal di atas meja kemudian berkata, "Perwakilan kelas, bagikan ini!"

Dalam sekejap, ruang kelas menjadi sangat tenang. Xue Xi duduk di barisan paling belakang sehingga dia dapat melihat para siswa yang lain menjulurkan leher mereka untuk menunggu perwakilan kelas membagikan hasil ujian mereka. Mereka yang sudah mendapatkan lembar ujian mereka ada yang menghela nafas dan ada yang terlihat senang, semua siswa menunjukkan reaksi yang berbeda-beda.

Zhou Zhen, perwakilan kelas, memiliki tubuh yang kurus dan menggunakan kacamata yang tebal. Dia berjalan sampai ke sisi Xue Yao kemudian dia memberikan lembar ujian milik Xue Yao.

Ada siswa yang penasaran dan bertanya, "Berapa nilaimu?"

Xue Yao melihat nilai di lembar ujiannya kemudian dengan santai dan sombong menjawab, "127."

"Soal ujian kali ini begitu sulit tapi kamu mendapatkan nilai setinggi itu?"

Xue Yao berpura-pura rendah hati dengan berkata, "Tidak, tidak, jika dibandingkan dengan Fan Han nilaiku tidak sebagus miliknya."

"Bagaimana kamu bisa membandingkan dirimu dengan Fan Han? Sejak kecil dia sudah memenangkan perlombaan matematika! Tapi kamu dan dia sangat cocok, nilai kalian sama-sama bagus…"

Xue Yao sudah terbiasa mendengar pujian dan kekaguman semua teman-temannya, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke baris paling belakang.

Xue Yao berpura-pura baik dan bertanya, "Zhou Zhen, cepat lihat berapa nilai kakak sepupuku."

Zhou Zhen membalik-balik tumpukan lembar ujian tapi sebelum menemukan milik Xue Xi dia melihat milik Fan Han terlebih dahulu, dia mengeluarkannya dan bersiap untuk memberikannya kepada Fan Han...

Saat itu Pak Liu malah berkata, "Ujian matematika kali ini, siwa yang menempati peringkat pertama dan mendapatkan nilai penuh, berasal dari kelas kita!"

"Wow!"

"Fan Han kamu hebat sekali?"

Saat semua orang mengaguminya, dalam hati Fan Han merasa lega.

Karena sebenarnya kemarin saat ujian ada beberapa soal yang dia tidak yakin jawabannya benar, tapi setelah mengira dirinya mendapat nilai penuh tentu saja dia berpikir jawabannya benar...

"Fan Han, selamat ya! Kamu benar-benar hebat!"

Dia mendengar suara Xue Yao yang memberikan selamat kepadanya.

Fan Han tersenyum ke arah Xue Yao.

Kemarin setelah dia tiba di rumah, dia diberitahu bahwa dia akan bertunangan dengan Xue Yao bukan Xue Xi, jadi dia langsung merasa lega karena dia merasa hanya orang hebat yang layak menjadi pendampingnya, dan nilai 127 bukanlah hal yang terlalu buruk, dia masih bisa mentoleransinya!

Saat ini Fan Han melihat Zhou Zhen yang meletakkan lembar ujian miliknya di atas meja.

Saat melihat nilainya, senyum di wajahnya seketika menjadi kaku, '138? Apa yang terjadi? Apa dia salah memberikan lembar ujian milik orang lain kepadaku?'

Saat mereka sedang terlihat kebingungan, Pak Liu berkata lagi, "Kita berikan selamat kepada teman kalian Xue Xi! Pengetahuannya dalam bidang matematika sangat baik, soal ujian kali ini sangat sulit tapi dia mendapatkan nilai sempurna! Dia mendapat 12 poin lebih tinggi dari Fan Han yang menduduki peringkat kedua!"

Saat Pak Liu selesai mengatakan hal itu, seluruh siswa di kelas tertegun seolah waktu berhenti. Tidak ada satupun dari mereka yang bergerak maupun bersuara!

Hingga 2 menit lamanya, akhirnya semua orang baru menolehkan kepala mereka ke arah Xue Xi yang duduk di baris paling belakang.

Fan Han tertegun dan membelalakkan matanya dengan tidak percaya dan melihat ke arah Xue Xi yang sedang mengangkat kepalanya. Kemudian Xue Xi perlahan melihat ke arahnya kemudian dia tersenyum kecil, sebuah senyuman yang penuh arti, lalu dia berkata tanpa mengeluarkan suara pada Fan Han. Dia mengatakan 'Lumayan'.

Fan Han seketika merasa sangat marah, dia merasa seperti wajahnya baru saja ditampar oleh Xue Xi!

Xue Yao yang ada di sebelah Fan Han tertegun, di dalam kepalanya penuh dengan penyangkalan, 'Tidak mungkin! Tidak masuk akal!'.

"Kelas selesai!"

Setelah Pak Liu selesai memberikan pelajaran, dia meninggalkan ruang kelas.

Begitu ia keluar ruang kelas, seketika suasana menjadi sangat ramai.

Terdengar suara kursi yang menggesek lantai. Siswa yang duduk di depan Xue Xi berbalik badan kemudian mendekatkan tubuhnya ke arah meja Xue Xi dan berkata, "Halo, kamu Xue Xi kan? Namaku Qin Shuang!"

Dia seorang siswi perempuan berambut merah muda dengan riasan wajah yang terlihat berlebihan seperti orang ketiga dalam serial drama romantis. Dia sedang mengunyah permen karet dan setelah memperkenalkan dirinya, dia meniup permen karet yang ada di mulutnya menjadi sebuah balon.

Xue Xi melihatnya dengan tatapan penasaran untuk beberapa saat baru berkata, "Halo."

Saat melihat Xue Xi meresponnya, Qin Shuang mengeluarkan handphonenya kemudian langsung bicara panjang lebar, "Sekarang di forum sekolah kita sedang membahas masalah kemungkinan Fan Han yang tidak bisa mempertahankan urutan pertamanya!" Kemudian dia tertawa, "Sejak awal aku sudah melihat Fan Han dan Xue Yao sangat menyebalkan, sepanjang hari mereka bersikap seperti angsa, sikapnya sangat sombong, hanya karena nilai mereka bagus. Memangnya kenapa kalau nilai mereka bagus? Bisa sombong?"

Xue Xi membalas, "... Oh." 

Kesan pertama Qin Shuang di mata Xue Xi adalah dia merupakan perempuan yang mudah bergaul.

Qin Shuang sama sekali tidak terganggu dengan tanggapan Xue Xi yang dingin. Dia terus bicara, "Aku dengar keluarga Fan mengatakan nilaimu sangat jelek karena itu membatalkan pertunangan? Lalu apa kamu bisa terus mempertahankan nilaimu? Dengan begitu kamu bisa membuatnya merasa tertampar!"

"..."

Selain itu Qin Shuang juga suka bergosip.

Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran bahasa, Xue Yao sebagai perwakilan kelas untuk pelajaran bahasa, hal pertama yang dia lakukan setelah mendapatkan lembar ujian adalah langsung mencari lembar ujian milik Xue Xi, saat melihat nilainya dia langsung menghela nafas lega.

Saat dia berjalan ke arah Xue Xi untuk memberikan lembar ujiannya, dia mendengar perkataan Qin Shuang.

Kemudian dia berkata, "Fan Han tidak hanya hebat dalam pelajaran matematika, tapi di pelajaran lainnya juga sangat hebat."

Setelah mengatakan itu dia memberikan lembar ujian bahasa kepada Xue Xi dan berkata, "102, kak, perbedaan nilaimu sangat jauh, nilaimu 30 poin lebih rendah dari Fan Han jadi bagaimana mungkin kamu bisa mendapatkan peringkat pertama? Jangan mimpi!"

Balon yang ditiup oleh Qin Shuang pecah kemudian dia memiringkan kepalanya ke arah Xue Yao lalu berkata, "Aku tidak tahu apakah Xue Xi bisa mengalahkan Fan Han atau tidak, tapi yang jelas nilainya pasti lebih tinggi darimu, jadi apa kamu tidak malu bersikap begitu sombong?"

Xue Yao seketika merasa marah karena mendengarnya. Setelah beberapa saat dia baru berkata, "Sebagai peringkat terakhir kamu bahkan tidak bisa bersikap sombong."

"Tidak." Qin Shuang tertawa lalu berkata lagi, "Walaupun aku peringkat terakhir aku masih tetap bisa sombong."

"..." Xue Yao tak tahu harus berkata apa.

Dia pergi dalam keadaan marah.

Para guru menilai seluruh ujian kemarin dalam waktu 1 malam dan hari ini mereka akan membuat data statistik, setelah pulang sekolah daftar peringkat nilai siswa sudah keluar.

Hasilnya di tempel di dinding pengumuman dan semua siswa berdesak-desakan untuk melihatnya.

Xue Xi tidak pergi melihatnya, baginya nilai bukanlah hal yang penting jadi dia membawa tas sekolahnya dan keluar dari ruang kelas.

Sedangkan Fan Han dan Xue Yao masih berada di dalam ruang kelas. Setelah membereskan barang-barang mereka, mereka membawa tas sekolah mereka dan menuju ke depan. Mereka berdua sangat arogan jadi tidak ingin berdesak-desakkan dengan siswa lain meskipun mereka sangat ingin melihat peringkat mereka.

Setelah banyak para siswa yang berjalan menjauhi papan pengumuman, Fan Han baru melangkah maju dan langsung melihat nama yang ada di peringkat pertama karena tempat itu selalu menjadi miliknya, tapi kali ini bukan namanya yang ada di peringkat pertama.

Fan Han tertegun melihat itu.

Sedangkan Xue Yao yang ada di sampingnya sudah hampir gila melihatnya.

Pukul setengah 7 malam, mobil keluarga Xue memasuki pekarangan rumah keluarga Xue.

Setelah mobil berhenti, Xue Xi hendak membuka pintu dan turun, tapi dia malah mendengar suara sinis Xue Yao, "Kamu merasa sangat senang?"

Xue Xi tertegun sejenak kemudian dia melihat mata Xue Yao yang merah, matanya berkaca-kaca lalu berteriak dengan suara keras, "Kamu berpura-pura seperti orang bodoh lalu membuatku dan Fan Han merasa malu, kamu sudah puas?"

Xue Xi masih tertegun seraya membatin, 'Apa otaknya bermasalah?'

Sebelum dia mengatakan apapun, Xue Yao sudah membuka pintu mobil dan berlari masuk ke dalam vila sambil menangis.

Saat Xue Xi turun dari mobil dan masuk ke ruang tamu dia mendengar suara panik nyonya besar Xue yang bertanya, "Yaoyao, kamu kenapa?"

Xue Yao tidak mengatakan apapun. Dia berlari sambil menangis ke kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya.

Nyonya besar Xue yang berada di depan pintu kamar Xue Yao dan dengan panik berkata, "Kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba menangis sampai… Oh ya, hari ini nilai ujian keluar kan? Apa Xue Xi mendapatkan nilai yang buruk lalu dia menindasmu karena iri?"

"..." Xue Xi yang baru saja berjalan masuk hanya diam.