webnovel

Kebenaran

Editor: Wave Literature

Gerakan Xue Xi terlihat sangat ringan dan santai seolah dia hanya meletakkan tangannya di atas pundak Ibu Qin tapi Ibu Qin tahu bahwa Xue Xi memiliki tenaga yang benar-benar besar dan dia tidak bisa melepaskan dirinya.

Ibu Qin hanya bisa melihat Xue Xi dengan sorot mata penuh amarah, "Ini adalah urusan keluarga Qin, kamu anak kecil jangan ikut campur!"

Saat dia mengatakan itu tenaga tangan Xue Xi yang memegang pundaknya menjadi semakin besar hingga membuatnya merasa tulangnya seperti akan hancur, sehingga dia hanya bisa melepaskan tangan Qin Shuang.

Setelah Qin Shuang berhasil lepas dari tangan Ibu Qin, dia langsung bersembunyi di balik tubuh Xue Xi 'yang hebat dalam bertarung'.

Ibu Qin ingin kembali memegang tangan Qin Shuang tapi saat ini Pak Liu melangkah maju dan berkata, "Mama Qin Shuang, kita bisa bicarakan dengan baik-baik. Kami menghubungi Anda kemari untuk menyelesaikan masalah. Anda jangan tergesa-gesa dan mengambil keputusan yang gegabah!"

Mencuri uang bagi seorang anak yang sudah berumur 18 tahun adalah hal yang sangat serius karena hal itu akan tercatat sebagai tindakan kriminal.

Tapi Pak Liu merasa sangat kasihan kepada Qin Shuang, karena jika sampai Qin Shuang dibawa pergi seperti ini tanpa ada penjelasan lebih lanjut, maka hidupnya akan benar-benar hancur!

Pak Liu langsung berdiri di antara Xue Xi dan Ibu Qin karena dia takut Ibu Qin akan melakukan sesuatu kepada Xue Xi yang merupakan anak yang baik, pintar dan terlihat lemah di depannya, karena itu dia mau melindunginya.

Ibu Qin mau mendorong Pak Liu ke samping, "Pak Liu, jangan menghalangi. Jika tidak ada Qin Shuang maka masalah Anda akan berkurang kan? Aku katakan, sejak awal aku sudah tidak peduli dengannya, aku sudah menganggap tidak memiliki anak sepertinya. Tapi kali ini dia berani menjebak Qin Lu, aku tidak akan mengampuninya! Sejak kecil dia selalu seperti ini, dia tidak pintar dan selalu memberi pengaruh buruk kepada kakaknya!"

Pak Liu dengan cepat menahan tangannya, "Ibu Qin, tenang sedikit…"

Saat melihat mereka bertengkar, akhirnya Xue Xi membuka mulutnya dan suaranya yang jelas memenuhi seluruh ruang guru, "Jadi bibi langsung yakin ini semua ulah Qin Shuang?"

Ibu Qin tertegun kemudian menganggukkan kepalanya, "Iya."

"Oh, kalau begitu aku hanya bisa melapor polisi," kata Xue Xi.

"..."

Karena perkataan itu seluruh ruang guru menjadi sangat hening.

Ibu Qin menjadi lebih tenang dan melihat Xue Xi dengan tidak percaya, lalu melihat ke arah Qin Shuang dan berkata, "Lapor polisi? Kamu tahu atau tidak apa yang akan terjadi kepada Qin Shuang jika lapor polisi? Dia sudah dewasa secara hukum jadi dia bisa dipenjara karena mencuri uang!"

Qin Shuang melihat ke arah ibunya itu dan merasa perkataannya sangat konyol, dia jelas-jelas membela Qin Lu dan langsung mengatakan semua ini perbuatanku tapi sekarang dia pura-pura khawatir?

Pipinya terasa panas dan sakit tapi hatinya jauh terasa sakit!

Setelah tidak ada yang bicara lagi akhirnya Xue Xi baru bisa bicara dengan pelan dan rasional, "Sekarang metode untuk menyelidiki penjahat sangat hebat, amplop ini dimasukkan ke dalam laci meja dan saat amplop itu keluar dari lacinya dia sama sekali tidak menyentuhnya, selama lapor ke polisi maka polisi bisa mengetahui sidik jari siapa yang ada di atas amplop itu, dengan begitu pencurinya akan tertangkap."

Perkataan Xue Xi membuat Qin Lu yang sedang menundukkan kepalanya dan menangis sejak tadi tertegun.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Xue Xi dengan tatapan tidak percaya. Dia merasa Xue Xi sudah melihat triknya dengan kedua matanya yang berwarna hitam itu dan Qin Lu mulai gemetar.

Xue Xi sama sekali tidak melihat ke arah Qin Lu dan dia langsung bertanya kepada Qin Shuang, "Kamu berani lapor ke polisi?"

Qin Shuang berdiri dengan tegak kemudian menjawab dengan tegas, "Berani!"

Saat Ibu Qin mendengar itu dia tertawa dengan kesal kemudian berkata, "Kamu kira hanya karena kamu mengatakan berani lapor polisi maka aku akan percaya? Qin Shuang, aku tidak melapor polisi karena untuk kebaikanmu, jika orang lain yang yang menjebak Qin Lu maka aku pasti sudah melaporkannya ke polisi! Kalau begitu kamu lapor saja, biarkan polisi datang untuk menyelidiki masalah ini. Karena kamu ingin masuk penjara, maka aku tidak akan menghalangimu!"

Qin Shuang melihat ke arah ibunya dengan tatapan tidak percaya.

Dia sudah hampir tidak pernah bicara dengan kedua orang tuanya selama 2 tahun… tapi dia tidak menyangka pagi ini saat sarapan semuanya terasa menjadi lebih baik tapi kemudian berakhir di titik ini.

Ini semua karena Qin Lu… batin Qin Shuang.

Xue Xi tidak mengatakan apapun dan langsung mengeluarkan handphonenya dari dalam kantong seragamnya dan menekan 110, dan saat dia baru mau melakukan panggilan Qin Lu tiba-tiba panik dan berteriak, "Jangan!"

Xue Xi yang akan menekan tombol panggilan mendengar suara ini dan perlahan mengangkat kepalanya.

Semua orang di kantor guru langsung melihat ke arah Qin Lu.

Qin Lu yang terlihat gelisah berkata, "Ma, aku tidak mau memperpanjang masalah ini jadi mama juga tidak perlu memperpanjangnya, Qin Shuang juga adalah adikku jadi aku tidak ingin melihatnya berada di penjara."

Ibu Qin menatap Qin Lu dengan tatapan prihatin kemudian dia melihat ke arah Qin Shuang sambil menunjuk ke arah Qin Lu dan berkata, "Sudah lihat, kan? Kamu menjebakanya tapi dia masih memikirkanmu! Qin Shuang, bagaimana kamu bisa seperti anjing yang tidak tahu diri?"

Qin Shuang tidak mengatakan apapun.

Qin Lu dengan cepat berkata, "Qin Shuang, selama kamu tidak lapor polisi maka anggap saja semuanya berlalu, yang jelas uangnya juga tidak berkurang. Pak Liu, masalah ini hentikan sampai di sini saja."

Ibu Li kemudian mengolok Qin Shuang, "Sudah lihatkan, ini adalah perbedaan sikap siswa yang berprestasi dan yang tidak berprestasi!"

Xue Xi melihat ke arah Qin Shuang dan melihat wajah Qin Shuang yang bengkak itu terlihat gelisah dan panik tapi dia tetap berusaha untuk tersenyum, Xue Xi akhirnya dengan sorot mata tenang berkata, "Sebaiknya tetap lapor polisi."

Dia langsung melakukan panggilan.

Qin Lu yang melihat itu langsung melangkah maju dengan panik, "Tidak boleh!"

Tapi Ibu Qin menahan tangannya, "Qin Lu, kamu tidak perlu memperdulikannya, dia yang menginginkan hal ini jadi biarkan dia melakukannya!"

Qin Lu melihat telepon Xue Xi seperti sudah terhubung dan Xue Xi sedang bicara, "Halo, ini…"

Sebelum Xue Xi mengatakan apapun, Qin Lu dengan panik berteriak, "Aku yang mencurinya!!!"

"..."

Perubahan alur terjadi sangat cepat hingga semua orang terkejut dan menatap Qin Lu dengan tatapan tidak percaya.

Saat Xue Xi mendengar itu, dia baru perlahan menurunkan tangannya yang memegang handphone dan terlihat bahwa ternyata dia belum melakukan panggilan apapun.

Setelah beberapa saat, Ibu Qin berdiri di depan Qin Lu kemudian memegang lengannya dengan erat dan bertanya, "Lulu, kamu bicara apa?"

Qin Lu menarik nafas dalam kemudian dengan menangis berkata, "Ma, aku yang mencurinya jadi jangan lapor polisi! Aku akan mengganti uangnya, ya?"

Saat Ibu Qin mendengar itu dia terdiam selama 10 detik, setelah itu saat dia tersadar dari rasa syoknya dia langsung berteriak dengan panik, "Lulu, dia tidak sengaja! Pasti Qin Shuang yang membuatnya merasa terdesak karena itu Lulu ingin memberinya pelajaran! Pak Liu, Ibu Lu, masalah ini kita lupakan saja, aku akan mengganti berapapun uangnya tapi jangan mencatat hal ini di riwayat sekolahnya!"

Kemudian matanya memerah, "Itu bisa mempengaruhi sisa hidupnya!"

Qin Shuang berdiri di samping Xue Xi. Setelah melihat semuanya, dia sama sekali tidak menyangka kebenaran akan terungkap seperti ini.

Saat aku mendapat masalah dia langsung menamparku, tapi saat Qin Lu melakukan kesalahan dia langsung melindunginya… Jelas-jelas kami anak kembar, tapi setiap dia menangis maka dia akan mendapatkan permen sedangkan aku tidak pernah mendapatkan perlakuan itu.

Ibu Li sama sekali sama sekali tidak menyangka semuanya bisa menjadi seperti ini. Dia mengerutkan alisnya dan berkata, "Qin Lu, bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti ini?"

Ibu Qin dengan panik berkata, "Ini hanya pertengkaran antar anak kecil, kalian…"

Saat ini terdengar suara langkah kaki dari luar kantor guru, kemudian terdengar suara laki-laki berambut merah 1 dari luar, "Wah, ramai sekali!"

Kemudian mereka semua melihat Gao Yanchen membawa laki-laki berambut merah 1, 2 dan 3, keempat laki-laki berambut merah itu berdiri di depan kantor guru.