webnovel

Ada Orang Penting Yang Datang Ke Kota Bing

Editor: Wave Literature

Sesaat setelah Xue Xi mengatakan itu, di dalam minimarket menjadi sangat sunyi.

Setelah itu Xiang Huai kembali tertawa. Dia membungkukkan tubuhnya lalu menundukkan kepalanya untuk melihat wajah Xue Xi dengan lebih dekat. Dia melihat telinga Xue Xi yang putih dan dengan sengaja mendekatkan dirinya ke telinga Xue Xi dan menggodanya, "Adik kecil, bagaimana menurutmu?"

Setelah menggodanya Xiang Huai menunggu reaksi malu atau marah Xue Xi tapi dia tidak menyangka...

Xue Xi mengedip-ngedipkan matanya yang besar itu dan dia mulai memikirkan perkataan Xiang Huai dengan sangat serius.

Kemudian dia terlihat seperti seorang siswa yang sedang bertanya dengan serius kepada gurunya, "Sebelum pacaran seharusnya menyatakan perasaan, lalu bergandengan tangan, setelah itu berciuman, berpelukan dan terakhir…"

Saat dia mengatakan sampai sini dia melihat ke arah Xiang Huai dengan tertegun.

Xiang Huai kebingungan dengan sikap Xue Xi.

Bola mata Xue Xi yang berwarna hitam terlihat terkejut, raut wajahnya terlihat dingin tapi dalam hati dia berkata, jika Xiang Huai berani mengajakku untuk tidur bersama, maka aku akan langsung memukulnya!

Jarak mereka berdua sangat dekat hingga mereka dapat merasakan nafas satu sama lain.

Saat Xue Xi melihat Xiang Huai dengan amarah, Xiang Huai memalingkan kepalanya lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana dan perlahan berdiri dengan tegak, setelah itu dengan suara tidak berdaya berkata, "Kamu tenang saja, pergilah ke sekolah sana."

Apanya yang tenang?! Pikir Xue Xi.

Walaupun itu yang ada dalam kepala Xue Xi, tapi dia tetap membawa tas sekolahnya dan pergi ke sekolah. Dia berencana untuk menjalani hubungan ini selangkah demi selangkah dan setidaknya untuk saat ini dia tidak merasa jijik atau terganggu.

Dia tidak menyadari telinga Xiang Huai yang perlahan berubah menjadi merah...

Lu Chao bersembunyi di pojok ruangan dan berusaha keras untuk tidak membuat keberadaannya dirasakan.

Dia menyaksikan bosnya gagal memikat perempuan, dia yakin jika Xiang Huai mengetahui keberadaannya maka bukan tidak mungkin dia bisa kehilangan nyawanya.

Saat Xue Xi masuk ke dalam ruang kelas dia langsung melihat semua teman-temannya menunjuk ke arahnya dan dia mendengar perkataan 'Dia memiliki pacar bayaran'.

Dia memiringkan kepalanya dan seketika semua orang langsung menutup mulut mereka.

Tapi masih terdengar suara kecil yang mengatakan, "Sudah jangan bicara lagi, nanti kalau kamu menyinggungnya bagaimana jika orang-orang dari Flaming Club datang?"

"..."

Ini pertama kalinya Xue Xi merasa Flaming Club cukup berguna karena dengan begini setidaknya telinganya akan menjadi lebih tenang.

Setelah jam pelajaran berakhir, Xue Xi mengemasi barang-barangnya dan bersiap untuk pergi ke kelas pelatihan olimpiade, saat itu para anggota Flaming Club datang lagi. Gao Yanchen melipat tangannya dan berdiri di samping, kemudian laki-laki berambut merah 1 melangkah maju dan bertanya, "Kak Xi, kamu mau kelas lagi?"

Xue Xi tidak menjawabnya kemudian dia bertanya lagi, "Kakak tidak akan meminta kami untuk tinggal di sekolah untuk belajar mandiri dan mengerjakan tugas, kan?"

Xue Xi menjawab, "Iya."

Laki-laki berambut merah 1 seketika langsung tertegun, "Ha? Kak Chen, bagaimana ini!"

Gao Yanchen juga terkejut mendengar itu, mengerjakan tugas? Walaupun dia merasa tidak senang tapi saat melihat wajah Xue Xi yang tenang dia langsung mengatakan, "Sekarang dia adalah bosnya jadi dengarkan dia!"

Semua anggota Flaming Club langsung marah, mereka semua berjalan keluar dengan kesal.

"Aku mau pergi menonton film!"

"Aku juga, aku mau main basket!"

Saat semua orang sedang kesal, Gao Yanchen menendang salah satu dari mereka dan berkata, "Besok tunjukkan tugasmu, bos ingin kita menyelesaikan semua tugas."

"Kak Chen, apa boleh menyontek?"

"Menurutmu?"

Mereka semua datang dengan cepat dan pergi dengan cepat. Setelah melihat mereka semua menghilang membuat Xue Xi tertegun karena dia ingin mengatakan 'Tidak perlu' tapi sudah terlambat.

Xue Xi sama sekali tidak berniat ikut campur dengan bagaimana orang lain memilih untuk menjalani hidup mereka, sama seperti dia tidak meminta semua orang untuk mengembalikan warna rambut mereka seperti semula. Dia juga tidak pernah memikirkan untuk membuat semua anggota Flaming Club menjadi kutu buku seperti dirinya.

Karena itu sebenarnya jawabannya dengan mengatakan 'Iya' adalah menjawab pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh laki-laki berambut merah 1!

Tapi dia sadar, selain Gao Yanchen, dia sama sekali tidak mengetahui nama anggota yang lain, jadi dia juga tidak bisa memanggil mereka untuk mengatakan maksudnya.

Akhirnya Xue Xi hanya menghela nafas kemudian dia membawa bukunya dan berjalan keluar.

Gerakannya terlihat lambat dan sama sekali tidak terlihat terburu-buru. Setelah dia keluar dari ruang kelas, Xue Yao dan Fan Han berjalan di belakangnya dan Xue Yao berkata. "... Dia sendiri yang mengatakan bahwa pacarnya seorang preman, laki-laki itu mau menjadi pacarnya karena dia memberikannya uang. Fan Han, perempuan seperti dia sama sekali tidak memiliki harga diri, kita jangan dekat-dekat dengannya."

Fan Han melihat bayangan punggung Xue Xi untuk beberapa saat hingga akhirnya dia berhenti melihatnya.

Setelah Xue Yao masuk ke dalam kelas persiapan olimpiade sains, Fan Han mengikuti Xue Xi dan duduk di belakangnya.

Setelah beberapa saat Fan Han akhirnya tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Kamu bukan sengaja mencari laki-laki sembarangan karena aku membatalkan pertunangan kita, kan?"

Saat melihat Xue Xi hanya menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun dia mengerutkan alisnya, "Kamu jangan seperti ini, seorang perempuan harus memiliki harga diri. Laki-laki yang menjadi pacarmu itu hanya melihat uang yang kamu miliki..."

Xue Xi tetap saja tidak menghiraukannya. Akhirnya Fan Han tidak bisa menahan diri dan menggoyangkan pundak Xue Xi.

Kemudian dia melihat Xue Xi menolehkan kepalanya ke belakang dan menatapnya dengan tatapan kosong lalu bertanya dengan kebingungan, "Ada apa?"

Fan Han, "..."

Xue Xi kemudian dengan tidak sabaran berkata, "Jangan menggangguku."

Kemudian dia kembali melihat ke depan dan fokus mengerjakan soal latihan.

Jadi dia sama sekali tidak dengar semua hal yang baru saja aku katakan? Fan Han berkata dalam hati.

Saat dia merasakan sorot mata teman-temannya yang melihat ke arahnya dengan rasa penasaran, dia merasa malu dan dengan cepat menundukkan kepalanya.

Dia terlalu arogan.

Fan Han merasa marah. Dia mengangkat kepalanya dan melihat Xue Xi meletakkan soal latihan yang sudah dia kerjakan di sampingnya. Dia melihat semua soal itu soal dasar dan di beberapa soal hanya terdapat beberapa catatan-catatan kecil.

Fan Han langsung menghina Xue Xi dalam hati, apa karena nilainya sebelumnya jelek karena itu Pak Liu memberikannya latihan soal dasar? Akhir pekan ini kami akan ikut lomba matematika dan aku yakin aku jauh lebih baik darinya. Aku ingin membuatnya tahu seberapa hebat diriku!

Dua jam pelajaran kelas pelatihan olimpiade berakhir dengan sangat cepat.

Xue Xi orang terakhir yang pergi dari sana, hingga dia selesai mengerjakan tugasnya dia mengangkat kepalanya dan baru sadar semua orang sudah pulang.

Dia membereskan bukunya dan kembali ke dalam ruang kelas untuk mengambil tas sekolahnya.

Sepanjang perjalanan dia terus memikirkan soal latihan terakhir yang dia kerjakan dan berjalan memasuki ruang kelas dengan sorot mata kosong.

Saat dia baru saja masuk ke dalam ruang kelasnya tiba-tiba ada seorang perempuan yang berlari dan hampir saja menabraknya.

Xue Xi mengangkat kepalanya dan dia melihat sorot mata perempuan itu yang melihatnya dengan tatapan yang penuh amarah kemudian tiba-tiba pergi.

Itu Qin Shuang?

Xue Xi merasa kebingungan dan dia merasa itu adalah Qin Shuang tapi juga terlihat tidak seperti Qin Shuang...

Xue Xi pulang bersama Xue Yao. Setelah selesai makan malam, tuan besar Xue mengangkat telepon dan saat kembali raut wajahnya terlihat sangat serius, kemudian dia berkata kepada Xue Cheng, "Aku tahu kenapa Gao Lao tidak menerima hadiahmu."

Xue Cheng dengan panik bertanya, "Kenapa?"

Tuan besar Xue duduk kemudian setelah terdiam sesaat dia beru berkata, "Aku baru saja menerima kabar dari orang dalam yang mengatakan ada orang penting yang datang ke kota Bing!"

Nyonya besar Xue dengan penasaran bertanya, "Orang penting siapa?"

Tuan besar Xue menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu identitasnya, tapi Gao Lao sangat hormat kepada orang itu. Dia pasti bukan orang biasa karena itu sebaiknya kita tidak bergerak terlalu gegabah untuk beberapa saat ini."

"Baik." Setelah Xue Cheng mengatakan itu dia kembali bertanya, "Pa, apa papa tahu namanya? Jika kita sampai bertemu dengannya kita bisa berhati-hati untuk tidak menyinggungnya."

Tuan besar Xue menganggukkan kepalanya, "Aku juga baru saja ingin mengatakan hal ini, kelak siapapun yang mendengar nama ini, ingat untuk tidak menyinggung orang ini."

Setelah tuan besar Xue mengatakan itu Xue Xi meletakkan sumpitnya kemudian melihat ke arah tuan besar Xue dengan wajah serius.