Stefan menyetir mobinya agak pecicilan alias dengan kecepatan sangat tinggi. Lelaki itu langsung ngepoty karena mendnegar suara Maman yang sepertinya sangat ketakutan.
"Bi, memang Diandra kenapa sih?" tanya Stefan.
"Tidak tahu, Tuan." Sangat bohong jika mereka tidak tahu. Mereka sangat tahu kondisi dari Diandra yang begitu sangat memprihatinkan. Sepertinya Diandra mengalami tekanan jiwa. Dia tergila-gila dengan seorang Sasha. Karena cintanya berubah menjadi obsesi yang tidak terkendali. Stefan langsung saja menuju kamar Diandra. Dia membukanya, setelah memutar anak kunci pintu tersebut yang memang sudah dikuncikan oleh Maman agar Diandra tidak keluar.
"Diandra? Astaga! Kamu?" Diandra sudah melepas kembali bajunya. "Diandra! Kenapa jadi seperti ini? Man, dia kenapa?" Maman hanya menunduk saja.
"Stefan, Sasha mana? Aku mau dia. Aku mau tidur sama dia. Dia menghilang." Diandra menangis kemudian terbahak-bahak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com