"Apa lagi?" tanya Aksel yang beranjak dari duduknya.
"Kamu bukannya belum bilang kenapa saya harus tahu?"
Aksel menghelan napasnya, ia memandangi Anna dengan heran.
"Sedari tadi saya sudah jelaskan kamu ke mana saja otaknya?"
Deg!
Otak yang disebut Aksel secara langsung, memanng ia tidak akan pernah berubah sikapnya pada Anna. Terlalu sulit juga untuk menyadarkan diri Anna jika Aksel tidak akan mungkin menyukainya.
"Hah? Memang sudah?"
"Sudah, Anna. Sekarang pergilah, saya mau istirahat."
"Bohong," jawab Anna dengan cuek dan ia berdiri segera berjalan keluar dari kamarnya Aksel.
Tanpa mengatakan apa-apa lagi Anna segera pergi saja dari sana, ia membating juga pintu kamarnya. Anna segera naik ke atas tempat tidurnya, memeluk guling yang jelas bisa ia peluk kapan pun Anna mau, tanpa ada juga penolakan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com