webnovel

Bab 221 Ruangan yang tidak disukai

"Aku percayakan Namira kepadamu. Karena ibunya tidak mau mengalah walaupun itu demi kebaikan anaknya. Tapi tolong jangan tinggalkan Namira ke mana-mana lagi." Kata-kata Marisa sebelum pergi yang begitu panjang dan lebar itu masih terus terngiang-ngiang di kepala Kevin. 

Dan Kevin berjanji tidak akan pernah meninggalkan Namira walau apapun yang terjadi. 

"Kamu sedang memikirkan apa?" tanya Sania saat melihat Kevin melamun.

Kevin menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Oh. Aku tidak sedang memikirkan apa apa kok," jawab Kevin berbohong.

Kevin beberapa hari terakhir memang sangat menjaga suasana hati Sania agar tidak sedih. Mungkin jika harus dirinya yang terluka karena hal itu Kevin rela. Karena hari perkiraan lahir anaknya dan Sania semakin dekat. Mungkin paling lambat sembilan hari terakhir.

Kalau persiapan materi Kevin punya. Tetapi bagaimana soal kesiapan mental? Dia baru pertama kali ini menjadi seorang ayah dari bayi yang baru saja lahir.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com