"Hai Cantik, selamat ya sayang. It's a baby girl. Mommy uda liat diruang bayi tadi. Matanya ambil mata Pras, hitam pekat. Kalau Raffa dan Mika kan ambil mata coklat kamu dan Daddy", ujar Adelia sambil mencium pipi Xena yang tersenyum menyambutnya.
"Cantik ya Mommy? Aku belum bisa lihat baby ku", ujar Xena sedih.
"Cantik sayang, tapi tetap aja mirip sama Pras. Hadeh. Pras kenapa si ngga bagi-bagi, si kembar uda mirip kamu banget, ini si baby girl juga mirip kamu banget sampai matanya pun ambil kamu", ujar Adelia.
"Itukan tandanya aku cinta Xena banget Mommy", ujar Pras membela diri.
"Dasar kamu tuh", ujar Adelia tersenyum.
Nathan yang datang belakangan lalu mencium kening Xena.
"Hai Daddy. Terimakasih ya untuk semalam", sapa Xena.
"Iya sayang, Daddy akan selalu ada buatmu", ujar Nathan sambil menyentuh pipi Xena lembut.
"Anakmu cantik sayang", ujar Nathan lagi.
Nathan merangkul Adelia dan mencium pelipis istrinya lembut.
"Aku ngga pernah bosan mencium mu sayang", bisik Nathan yang membuat Adelia tersipu malu.
"Daddy sama Mommy mesra mulu ne. Daddy, bulan depan kan Anniversary Pernikahan, dirayakan dong sekali-kali. Aku kan sekalian nebeng buat merayakan aku di wisuda", ujar Xena.
"Ya sudah, kita rayakan. Nanti kita rayakan di rumah aja ya. Kita undang saudara-saudara kita aja. Kerabat kita juga pasti banyak yang datang", ujar Nathan.
"Oke Daddy, di rumah Daddy ya. Nanti aku pesen katering mama Yani Shu", ujar Xena ceria.
"Eh kamu tanya schedule mama dulu sayang, soalnya mama orderan nya penuh terus loh", ujar Pras.
"Oh iya ya, aku tanya mama dulu deh. Papi sama Mami kamu rencananya mau tinggal disini berapa lama sayang?", tanya Xena.
"Kayanya bakalan lama, soalnya mami yang minta lama disini. Apalagi Papi juga rencananya mau buka cabang Loops Group cuma lagi cari lokasi kantor nya dulu", ujar Pras sambil mengusap rambut Xena lembut.
"Gedung disebelah WD Group mau di jual tuh. Mau beli ngga Papi mu? Kontraktor nya kebetulan Daddy kenal baik. Kalau mau nanti Daddy coba bantu nego sama mereka", ujar Nathan.
"Really Dad? Aku kabarin Papi deh. Pasti dia senang banget kalau tau kabar ini", ujar Pras antusias.
"Sayang aku telepon Papi dulu di ruang tunggu depan lift ya soalnya kalau disini suka susah signalnya", ujar Pras.
Setelah melihat anggukan Xena, Pras keluar dari ruang perawatan ke arah ruang tunggu untuk menghubungi Papinya. Nathan merangkul Adelia kemudian duduk di sofa. Dengan cueknya, Nathan membuka salah satu parcel buah yang ada di meja lalu melap buah dengan tissue dan memakannya.
"Astaga Daddy, itu punya Xena, main makan aja", tegur Adelia sambil memukul pelan lengan suaminya.
"Makan aja Mommy, lagian segitu banyak juga ngga bakalan abis sama aku dan kak Pras kok. Ntar juga bakalan banyak yang dioper ke rumah Mommy lagi kaya waktu kak Pras sakit dulu", ujar Xena.
"Tuh Mommy, daripada mubazir mending dimakan", ujar Nathan cuek.
"Iya si Mommy, kaya aku orang lain aja", gerutu Xena.
"Ya ampun sayang, bukan begitu maksud Mommy. Maafkan ya kalau menyinggung kamu", ujar Adelia lalu menghampiri putrinya dan mencium kening Xena.
"Hahahaha ngga Mommy, aku ngga mungkin marah sama Mommy. Mommy sudah mengandung aku, dan melahirkan aku. Saat pertama kali melahirkan si kembar, aku jadi teringat Mommy, aku banyak dosa sama Mommy. Maafkan aku ya Mommy", ujar Xena sambil berlinang air mata.
"Sayang, Mommy ikhlas, semua akan Mommy lakukan untuk kamu, untuk Xavier. Kalian bukti cinta Mommy sama Daddy", ujar Adelia sambil mengusap air mata Xena yang menetes dipipinya.
Pras masuk ruang perawatan dan tampak kebingungan saat melihat Adelia yang memeluk Xena dan menghapus air matanya. Adelia tersenyum lalu kembali duduk disebelah Nathan yang langsung merangkulnya dalam dekapan.
"Kamu kenapa sayang?", tanya Pras cemas.
"Ngga apa-apa kak. Ini cuma airmata bahagia kok", ujar Xena lembut.
"Gimana Papi? Uda ditelepon?", tanya Xena.
"Daddy, Papi katanya berminat, dia juga lagi OTW ke sini. Daddy jangan pergi dulu ya, tunggu Papi datang", ujar Pras antusias.
"Iya, Daddy juga masih lama kok disini. Ini keranjangnya belum habis Daddy makan", ujar Nathan.
"Daddy", tegur Adelia pelan.
"Makan Mommy. Nanti juga bakalan ada lagi yang antar", ujar Pras.
"Idih ngarep", goda Xena.
"Loh emang bener kok. Apalagi kalau sampai teman kuliah kamu tau. Inget waktu si kembar, pada bergantian datang menjenguk. Eh Raffa dan Mika ngga nakal kan Mommy?", tanya Pras saat teringat kedua putranya di rumah.
"Ngga, mereka anteng banget. Mereka ngga mau tidur di rumah Mommy, jadinya Mommy yang tidur di rumah kalian. Daddy mah pasti ikut kemanapun Mommy tidur", ujar Adelia sambil melirik suaminya.
"Aku ngga bisa tidur kalau ngga ada kamu sayang", ujar Nathan cuek.
"Samanya kaya kak Pras. Dia kalau tugas ke luar kota, malam-malam suka vicall aku cuma buat ganggu tidurku gara-gara dia ngga bisa tidur kalau ngga ada aku", ujar Xena.
"Dasar mantu sama mertua sifatnya samanya aja", ledek Adelia. Mereka mengobrol dengan akrab sambil menunggu kedatangan Agung Bismarck dan keluarganya.