webnovel

PERASAAN BERTANYA

"Pa, mau aku buatkan teh?" tanya Sherly pada Wan, suaminya. "nggak usah, aku buru buru, ini aja udah hampir jam 7" jawab si wan sambil memakai baju kerjanya. Sherly lalu bergegas ke dapur untuk mengambil gelas, lalu menuangkan air. "Ini air putihnya, di minum dulu biar seger" sahutnya. Wan tidak membalas dan hanya sibuk bersiap siap. "aku berangkat dulu, assalamu'alaikum" ujar si Wan sambil berjalan keluar dari kontrakan mereka yg ukurannya lumayan besar.

"Kenapa hari ini dia bersikap dingin ya? " tanya Sherly dalam hatinya "apa mungkin aku terlalu bawel kalau bangun pagi ya" lanjutnya. ngeenggg... ngeeenng... bunyi motor Wan di luar kontrakan terdengar. Sherly lalu menyusul dan tersenyum seperti biasanya "Hati hati ya pa" Wan hanya mengangguk tanpa berkata apapun. Wan pun pergi menuju ke kantornya. Namun Sherly berjalan perlahan masuk ke kontrakan mereka sambil berpikir dalam hati dan bertanya tanya "kenapa ya? apa tadi aku bangun nya telat ya? ah nggak, perasaan tadi aku bangun subuh deh, atau aku lupa naru handuk ya? ah nggak juga, tadi aku taru handuk di pintu ko, apa ya? apa karena hari ini aku ngga buatin sarapan kali ya? oh iya, tapi kan aku udah bilang ke papa kalau rempah dapur kita lagi habis. Aduh, kenapa kepala mulai denyut lagi ni. Udah ah, mungkin papa lagi buru buru aja kali, bisa jadi ada kerjaan mendadak di kantor, makanya dia nggak seperti biasanya. ya udah lah, positif aja berpikirnya Sherly" Gumam Sherly dalam hatinya sambil menuju ke dapur dan mengambil segelas air putih lalu meminumnya. Setelahnya Ia pergi menuju kamar dan beristirahat sejenak di kasurnya.

Setelah jam menunjukkan pukul 10:30, Sherly terbangun dan menengok ke jam dinding kamar mereka "Udah jam segini, aku belum masak juga" Ucapnya sambil ke dapur. "Oh iya, kan rempah rempah pada habis, aku coba chat ke papa aja dulu" ujarnya sambil mengetik pesan ke Wan "Pa, kita makan apa yah hari ini, rempah dapur kita kan lagi habis, mana si tukang sayur hari ini libur lagi" pesannya pada si Wan. Beberapa detik kemudian Wan membuka lalu membalasnya "Kamu ke warung aja dulu, beli telur, hari ini aku sibuk, ada banyak berkas yg harus aku rapikan" Balas si wan. Sherly agak kaget membacanya, karena selama ini Wan selalu ke pasar kalau ada kehabisan rempah dapur sesibuk apapun dia akan meluangkan waktu ke pasar, lalu mengantarkan ke rumah mereka. mengingat Sherly tidak bisa membawa kendaraan. "Ha, tumben hari ini si papa gak bisa ke pasar, aduh kok aku makin gak enak perasaannya ya" Gumam Sherly. Biasanya Wan pulang makan siang, dia akan membelikan sesuatu untuk di bawa pulang lalu makan bersama.

Setelah Jam menunjukkan pukul 06:10, Sherly kemudian mengirim pesan via WA lagi pada suaminya "Belum pulang pa?" Wan pun membalasnya "Belum, mungkin lembur, soalnya kerjaan belum kelar" Balasnya. Perasaan Sherly makin gak enak di kepalanya. Pertanyaan yg negatif pada perasaanya mulai datang menghantuinya "Apa jangan jangan dia punya wanita lain, astaga kok aku kepikiran yg aneh aneh sih" Teriaknya.

Malam semakin larut, dan Wan belum pulang. Sedangkan Sherly gelisah dalam kamarnya dan bergetar hatinya, meminum air putih sedikit demi sedikit sambil melirik lirik ke jam mereka. Jam pun menunjukkan pukul 10 malam, Sherly yg hampir tertidur di kamarnya kaget seketika mendengar bunyi motor suaminya pulang. Sherly bergegas lari ke luar "Eh papa, udah pulang, udah makan belum? Mau aku panas in air buat mandi? " tanya Sherly dengan senyum "udah" jawaban singkat dari Wan sambil menuju kamar mandi. Sherly makin bingung. Hingga menjelang mereka tidur, Sherly memeluk Wan, " Aku kepanasan, kamu jangan dekat dekat dulu, aku lagi capek" Ujar Wan sambil berbaring membelakangi Sherly. Hati Sherly benar benar mau meledak dengan sikap suaminya yg membuatnya bertanya tanya seharian ini yg tidak seperti biasanya.

BERSAMBUNG...