“Nan, sibuk banget?” tanya Ayu sambil menyodorkan secangkir moccacino hangat ke atas meja kerja Nanda.
“Nggak terlalu. Lagi ngecek ulang laporan produk yang mau diluncurkan aja,” jawab Nanda.
“Ini produk baru kamu?” tanya Ayu sambil menatap beberapa botol yang ada di hadapan Nanda.
Nanda mengangguk. “Mau coba?”
“Aku baru aja mandi, Nan.”
“Mandi lagi, biar makin glowing!” pinta Nanda sambil menahan tawa.
Ayu mengerutkan hidungnya. Ia menarik kursi dan duduk di samping Nanda. “Dari semua produk yang ada di dunia ini, kenapa pilih sabun mandi?”
Nanda langsung menoleh ke arah Ayu. “Kamu lagi ngetes aku buat pitching?”
“Kamu mau menargetkan aku buat nanam saham di perusahaanmu?” tanya Ayu balik.
“Janganlah! Kalau bisa, aku aja yang tanam saham buat kamu,” jawab Nanda sambil melirik perut Ayu.
Ayu mendelik ke arah Nanda sambil memegangi perutnya. “Kamu lagi menyimpan niat buruk?”
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com