Ayu melangkahkan kakinya perlahan menuju ke arena terbuka, tempat di mana dia akan menjalani hukuman pertamanya. Di sebelah kirinya, ada seorang pelayan yang biasa mendampinginya. Di sebelah kanan, ada Nanda yang menjadi pelayan baru di kediaman tersebut.
Ayu langsung duduk bersimpuh di tengah lapangan. Tepat di tribun yang ada di hadapannya, Sri Sultan dan seluruh keluarga keraton sudah berkumpul untuk menyaksikan penebusan dosa yang telah dilakukan oleh Roro Ayu.
Nanda terus berdiri di belakang Ayu. Sementara, pelayan yang satunya lagi sudah melangkah mundur.
“Mas, Ayo pergi!” pinta pelayan itu berbisik di telinga Nanda. “Nanti kamu ketahuan kalau terlalu lama di dekat Tuan Puteri!”
Nanda mengikuti pelayan yang menariknya. Kedua matanya tetap mengawasi Ayu yang masih duduk bersimpuh di sana sambil memberi hormat kepada seluruh keluarganya, juga pada semua keluarga bangsawan yang diundang ke acara tersebut.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com