"Gan ...," panggil Aneska lirih. Gadis itu hendak menangis lagi dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Apa?"
Melihat Regan yang nampak biasa saja dan cuek itu membuat air mata Aneska tak tahan untuk keluar. Dia menutup wajahnya, kemudian menangis sejadi-jadinya di sana.
Regan justru terkekeh karena merasa lucu akan sikap Aneska. "Kenapa sih? Kangen sama gue?"
Regan tertawa. Cowok itu membungkukkan tubuhnya sedikit hingga wajanya lebih dekat dengan Aneska. "Mau peluk gak? Gue juga kangen."
Mendengar ucapan seperti itu dari bibir Regan langsung membuat Aneska dilanda rasa senang yang teramat sangat. Dengan segara ia memeluk Regan dengan mengalungkan kedua tangannya pada leher cowok itu dan membenamkan wajahnya dipundak lebar Regan.
"Gue kangen banget sama lo, Gan. Jangan tinggalin gue," ucap Aneska.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com