webnovel

A.N.D

Cerita ini bercerita tentang seorang gadis yang mengejar cintanya dan akan penuh dengan perjuangannya yang gigih namun bagaimana jika malah cintanya hanya sepihak? Perjodohan singkat yang membuat mereka terjebak dalam percintaan yang rumit. Akankah ia tetap bertahan atau melepaskan prianya? "kenapa kau terus mengikutiku? apa tujuanmu mendekatiku?" "aku hanya menyukaimu, maka dari itu aku akan terus mengejarmu" "aku menyukaimu, bolehkan aku mengejarmu?" Agatha Anna Rylie "terserah padamu, aku tak peduli karena aku tidak menyukaimu" Dion Dexter Hamilton

Anna_Purnamasari · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
5 Chs

4. Pendekatan?

Bel pulang sekolah telah berbunyi, yang membuat siswa-siswi Garuda High School bersorak bahagia karena jam pelajaran telah berakhir. Para murid mulai membereskan buku serta peralatan sekolah mereka termasuk dengan Anna dan teman-temannya.

"Kalian langsung pulang atau mau kemana dulu?" tanya Enzy kepada teman-temannya, termasuk Dion, Ben, dan Mark. Mereka semua hanya menggeleng diikuti suara Ben "Enggak kok Zy, kita masih mau jalan-jalan aja dulu." ucap Ben sambil tersenyum. "Bagus kalo gitu. Gimana kalo kita sekalian aja jalan-jalan sekitar sekolah? Yah itung-itung tanda perkenalan kita." Ucap Enzy dan diangguki yang lain kecuali Dion.

"Gua mau langsung balik aja, kalian aja yang pergi." ucap Dion dan langsung ditimpali oleh Anna. "yahhhh Dion. Ikut aja yah. Sebagai perayaan kecil aja kita kumpul-kumpul yah. Mau yah?" Ucap Anna sedikit memohon. Belum sempat Dion menjawab, Mark memukul pelan bahu Dion "ayoklah Dion. Sekali-kali kita kumpul. Lagian kita enggak ngapa-ngapain juga kalo langsung pulang."

Alhasil Dion hanya mengangguk pelan. Dan Anna tersenyum senang. Keenan melihat senyum itu. Senyum yang dulu hanya diperlihatkan kepadanya. Tapi, sekarang senyum itu datang dari orang lain, bukan dirinya lagi.

Setelah membereskan semuanya, mereka berenam menuju parkiran. Keenan tidak membawa kendaraan hari ini karena motornya sedang berada di bengkel. Anna dan Enzy hanya diantar oleh supir pribadi setiap hari. Sedangkan Dion, Ben dan Mark membawa motor masing-masing dari rumah mereka. Selama perjalanan, Anna sibuk mengirim pesan kepada seseorang.

Anna:

Dek, kamu pulang deluan aja yah?

Adek Meresahkan:

Loh? Kenapa kak? Kakak mau pergi kemana emang?

Anna:

Kakak ada keperluan sebentar sama Keenan dan Enzy. Jadi bakal pulang bareng mereka nanti. Sampein ke Ayah sama Bunda yah dek?

Adek Meresahkan:

Oke kak. Jangan lupa oleh-oleh oke kalau pulang. Bye.

Anna:

Oke. Nanti kakak bawain.

Setelah percakapan tersebut, Anna menyimpan HP nya dan mereka telah tiba di parkiran. "Gua enggak bawa motor hari ini. Jadi perginya berdua-dua aja oke?" Ucap Keenan dan semua hanya Mengangguk.

"Anna ama Dion yah perginya?" Ucap Anna semangat kearah Dion. "Enggak. Lu sama Mark atau Ben aja." Ucap Dion singkat dan segera kearah motornya. Seakan mengerti situasinya, Enzy dengan segera berbicara "Gua ama Mark yah." Enzy mengedipkan mata kearah Ben dan dengan segera Ben berkata "Keenan, lu bareng gua aja oke? Gua agak enggak nyaman duduk ama cewek lain selain mama gua."

Keenan baru saja ingin bersuara, namun didahului oleh Anna. "Berarti, Dion enggak punya pilihan lain selain bareng ama Anna. Anna udah enggak bisa numpang ama yang lain, soalnya udah penuh ama Enzy dan Keenan. Jadi boleh yah?"

Dion hanya memutar bola matanya dengan malas. "Lo bareng sama gua, tapi jangan berisik atau gua turunin lo di jalanan." Anna hanya menganguk kesenangan dan Dion segera menyalakan mesin motornya. Anna mengangkat jempolnya kearah Enzy dan Ben. Mereka berdua hanya membalas senyum dengan kepala yang dianggukkan.

Anna segera naik keatas motor Dion dan memeluk perut Dion. "Maaf yah Dion, Anna peluk pinggangnya soalnya takut jatuh. Anna juga gini kok ke papa atau adiknya Anna." Dion hanya mengangguk dan memakai helmnya dan mulai mengendarai motornya menyusul motor kedua temannya yang lebih dulu berangkat.

Setibanya mereka di cafe yang dituju, mereka semua berjalan menuju pintu cafe. Anna dan Dion yang baru tiba, memakirkan motornya dan Anna turun dari motor dan membuka pengait helm yang digunakannya. Dion mematikan mesin motornya dan membuka helmnya dan menaruhnya diatas kursi motor. Lalu ia melihat Anna yang masih berusaha melepas pengait helmnya. "Duh, kok susah sih bukanya. Keras banget." Belum sempat menarik pengait helmnya dengan keras, Dion menarik tangan Anna dan mengarahkan kepala Anna kehadapannya.

Anna hanya terdiam sembari Dion berusaha melepas kaitan helmnya. Setelah terbuka, Dion melepas helm Anna dari kepalanya dan menaruh helm tersebut ke atas kursi motornya. "M-makasih Dion udah dibantuin lepas helmnya." Ucap Anna tergagap. "Gua bantuin lo biar kita nggak lama di parkiran. Panas ini. Udah cepetan masuk." Ucap Dion yang lebih dulu berjalan mendahului Anna. Anna hanya tersenyum dan berlari kecil menyusul Dion.

Mereka berdua masuk bersamaan dan mencari teman-teman mereka. Setelah menemukan meja mereka, mereka berenam memesan makanan masing-masing, dan mulai berbincang kecil. "Romantis amat lu berdua, lepas helm doang harus dibantuin." Ucap Enzy memulai pembicaraan. "Bukan gitu Zy, jadi tu-" "Bisa aja, mungkin mereka berdua emang saling suka ya kan?" Ucapan Anna terpotong oleh ucapan Ben. "enggak gitu Ben, Jadi tuh Anna tadi kesusahan buat buka kaitan helmnya. terlalu keras, makanya Dion bantuin. Iyakan Dion?"

Dion hanya menatapnya sebentar lalu memainkan ponselnya lagi. Mereka berlima tak menghiraukan Dion dan tetap melanjutkan pembicaraan random mereka.

Sekian Update-an Author. Ditunggu nextnya.

#CP