Teo diam menonton tv, sedangkan Lala diam di samping Teo sambil memperhtikan nya.
"Katanya gak mau tadi." Ucap Lala mengejek Teo yang menolak ajakan nya untuk menemani bertemu dengan Abigail.
"Diem gak usah banyak komen." Jawab Teo dengan ketus.
Lala tersenyum dengan sikap abang nya itu. Ia tahu walau di luar terlihat dingin seperti es batu, tapi di dalamnya Teo mempunyai sisi yng hangat.
Hanya saja karena terahalang oleh gengsi ia tidak bisa mengungkap kanya.
"Kan gua bilang jam tujuh bang." Ucap Lala kembali menggoda abang nya.
"Jalanan gak macet jadi cepet." Jawab Teo.
Teo berangkat dari kantor menuju rumah saat jam 17.09 dengan cepat ia sudah sampai di rumah mama jam enam pas.
Lala tersenyum mendengar jawab abang nya.
"Lo beneran udah sembuh bang?" Tanya Lala khawatir dengan kondisi Teo.
"Udah." Jawab Teo singkat karena sedang fokus menonton.
"Bener?" Tanga Lala mendekatkan wajah nya untuk mengecek wajah Teo.
Teo melirik kearah kiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com