Masih di hari yang sama dan di sofa yang sama, Reno terbangun dari tidurnya dengan posisi dirinya dengan Arsyad masih berpelukan. Terlihat Arsyad tertidur pulas, mungkin pria dewasa itu lelah juga.
Sekarang masih jam 5 sore waktu Paris, jadi sekitar jam 11 malam waktu Jakarta. Reno mulai lapar karena perutnya terus-terusan berbunyi. Karena tidak mau membangunkan Arsyad, Reno tidak jadi bangun dan semakin mendekatkan dirinya dengan tubuh Arsyad.
Baru saja Reno membenamkan wajahnya di dada Arsyad, tiba-tiba tangan pria itu bergerak dan perlahan mulai mengelus lembut kepala Reno. Kemudian keningnya dikecup, berlanjut ke pipi dan berakhir di bibirnya.
"Selamat sore calon istri Abang..." sapa Arsyad dengan mata yang sudah terbuka.
"Sore juga calon suami aku, hehe..." sahut Reno gugup sekaligus malu.
"Kamu laper nggak Dek? Kayaknya kita tidur kelamaan deh, perut Abang udah bunyi-bunyi."
"Laper..."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com