webnovel

Meminta Ta'aruf

Tiara tahu kalau sabar memang tidak ada batasnya, tapi jika sudah keterlaluan ia harus mengambil tindakan untuk melawan agar tidak menjadi kebiasaan.

Setelah merenung beberapa saat, Tiara membuat panggilan ke nomer Mia.

"Halo, Assalamu'alaikum Sepupuku yang cantik? Ada apa kamu meneleponku siang-siang seperti ini?" Terdengar suara Mia yang lembut dari seberang telepon.

"Wa'alaikumsalam ... Aku ingin bertanya, apakah Sekolah Dasar tempat temanmu mengajar masih membutuhkan Guru?"

"Bukankah kamu menolak saat aku tawarkan dulu? Kamu mengatakan kalau kamu sudah betah mengajar di tempat yang sekarang." Kata Mia dengan heran.

"Aku ingin merasakan suasana baru saja. Jadi, aku ingin mencoba melamar di sana. Bukankah bagus jika aku tinggal di Lombok Barat? Setidaknya kita bisa lebih dekat."

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป