webnovel

Sin Cos Tan

แฟนตาซี
Ongoing · 66.6K Views
  • 308 Chs
    Content
  • 5.0
    16 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Apa jadinya jika seorang Dewa, iblis, dan manusia saling bercinta satu sama lain? Kisah ini menceritakan tentang 3 anak kembar bernama Sintri, Gonocos, dan Tan Metri yang pergi berpetulangan bersama untuk mencari sosok orang tua kandung mereka setelah apa yang terjadi dengan panti mereka. Pasalnya selama ini, mereka bertiga hanya hidup nyaman di panti asuhan bersama anak-anak yang lain. Hanya ada satu petunjuk yang mereka bertiga temukan pasca terjadinya insiden yang menimpa panti asuhan. Mereka bertiga pun bertekad untuk memecahkan misteri tersebut dengan menjadi anggota sebuah guild petualang. Mereka berharap bisa segera menemukan sosok kedua orang tua kandung mereka. Banyak rintangan yang menghadang dalam setiap petualangan tiga anak kembar itu. Meski begitu, mereka bertiga juga menemukan banyak teman dan musuh yang membuat mereka semakin berkembang. Hal itu membuat tiga anak kembar itu seolah mendapat harapan besar untuk bertemu orang tua mereka. Akankah 3 anak kembar ini berhasil mengetahui dan menemukan sosok orang tua kandung mereka? Apa mungkin mereka bertiga adalah anak yang tercipta dari hubungan sosok Dewa, Iblis, dan Manusia?

Chapter 1TRIGONOMETRI

Eaaakk... eaakk... eaaakk...

Suara tangisan 3 bayi mungil yang berada di dalam sebuah keranjang rotan saling bersahutan di depan pintu sebuah panti asuhan. Pengasuh panti yang baru bangun tidur pun keluar untuk memastikan keadaan.

Dibukanya pintu kayu tersebut oleh seorang wanita paruh baya yang biasa disebut 'Ibu Panti'.

"Astaga! Kenapa ada 3 bayi mungil yang tersesat di sini? Siapa pemiliknya?" tanya Ibu Panti pada dirinya sendiri.

Di atas keranjang rotan itu terdapat secarik kertas berisi pesan yang dituliskan oleh ibu sang bayi. Dibacanya pesan tersebut oleh bu Mega, ibu panti asuhan. Dilihatnya sekeliling panti berharap menemukan sang ibu dari 3 bayi itu yang berada tidak jauh dari panti setelah meninggalkan 3 anaknya tersebut. Namun ternyata tidak ada seorang pun yang melintas.

"Siapa itu, Bu?" tanya Reren, anak tertua di panti itu.

"Oh kau sudah bangun ternyata. Ini adik barumu. Mereka sangat lucu, bukan?" jawab bu Mega mengenalkan anak yang baru ditemuinya barusan.

"Waahh... gemasnya..."

Tak henti-hentinya Reren mencubit pipi dan mengelus ketiga bayi yang sedari tadi menangis.

Letak panti asuhan yang agak jauh dari desa dan justru dekat dengan hutan pun seakan menambah kesan seram siapa pun yang baru pertama kali bekerja di panti tersebut tatkala mendengar suara bayi menangis. Lain halnya dengan bu Mega.

Bu Mega sudah terbiasa dengan keadaan itu dan kerap kali ia menerima bayi yang telah dibuang oleh orang tuanya. Baik itu waktu pagi, siang, atau malam bu Mega pernah mendengar suara tangisan bayi tak dikenalnya dan tak merasa ketakutan. Tak ayal sampai sekarang hanya dialah yang rela mengurus anak-anak itu hingga besar dan mandiri.

"Hari sudah pagi. Sebaiknya aku bawa masuk ketiga anak manis ini ke dalam dan menghangatkannya," pikir Bu Mega.

"Baiklah, Reren. Ayo masuk! Kamu juga bangunkanlah 3 adikmu yang masih tidur itu," ucap bu Mega.

Reren pun dengan sigap langsung menuruti apa yang diperintahkan bu Mega.

"Siapa sebenarnya bayi kembar 3 ini? Sepertinya mereka bertiga anak-anak yang menarik," batin bu Mega seraya tersenyum.

Waktu demi waktu terus berjalan, sampailah saat ketiga bayi tersebut tumbuh besar dan menjadi anak-anak yang aktif nan lucu. Mereka bertiga sekarang berusia 12 tahun.

Seiring berjalannya waktu, bu Mega menyadari kalau ternyata ada berbagai keanehan pasca datangnya ketiga bayi kembar itu. Ketiga bayi kembar yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan itu sangat ajaib. Kedua anak perempuan itu sangat pandai menggunakan sihir. Sedang si anak laki-laki tidak bisa menggunakan sihir dan hanya mengandalkan kekuatan fisiknya.

Udara segar di pagi hari sungguh terasa nikmat sekali. Angin sepoi-sepoi yang membuat dedaunan melambai seakan menyapa berbagai makhluk hidup. Cahaya mentari yang nongol di ufuk timur juga menghangatkan para makhluk selepas dinginnya malam.

Anak-anak asuh di panti itu kini tengah bermain di halaman depan panti. Tempat hijau dipenuhi rumput yang tidak terlalu luas yang biasanya sering dipakai anak-anak bermain sehabis sarapan. Hari itu pun demikian.

"Trigonometri!!" panggil bu Mega dari pintu masuk panti pada ketiga anak yang tengah bermain bersama yang lain di halaman panti saat itu.

Mereka yang tak lain dan tak bukan yakni 3 bayi yang bu Mega temui di depan pintu 12 tahun yang lalu. 2 anak perempuan yang masing-masing berambut hitam pekat dan putih bersih serta anak lelaki yang warna rambutnya setengah hitam dan setengahnya lagi putih pun segera menghadap bu Mega. Meski begitu, salah satu dari mereka yaitu si anak perempuan berambut hitam pekat terasa malas saat dipanggil bu Mega. Ia pun berjalan santai sedang 2 saudara kembarnya berlari cepat.

"Palingan cuma diperintah untuk mengerjakan sesuatu," keluh si anak perempuan berambut hitam.

Melihat hal itu, si anak perempuan berambut putih menghentikan langkah kakinya dan kembali ke belakang untuk menarik lengan saudaranya.

"Hei, Tan! Ayo, cepatlah!" ajak si anak perempuan berambut putih.

"Eh, eh,"

"Sintri, Gonocos, Tan Metri, sepertinya hari ini jadwalnya kalian. Tolong carikan kayu bakar yang banyak, ya. Hati-hati saat di hutan. Jangan lupa kembali saat sudah waktunya makan siang," kata bu Mega disertai senyum ramah.

"Baik, Bu!"

Seperti yang telah disepakati, setiap anak di panti asuhan bu Mega yang berusia 9 tahun ke atas mendapatkan kewajiban membantu bu Mega dalam mengurus panti asuhan itu seraya berlatih hidup mandiri.

Setelah itu, Bu Mega kembali masuk ke dalam panti untuk memulai rutinitasnya yakni mengerjakan semua pekerjaan rumah layaknya ibu rumah tangga. Sedang Sintri, Gonocos, dan Tan Metri langsung berangkat menuju hutan dekat panti untuk mencari kayu bakar.

"Huhh... malas sekali kalau disuruh seperti ini. Bukannya yang beginian itu tugasnya anak laki-laki saja, ya?" gerutu Tan Metri saat dalam perjalanan.

"Tenang, Tan! Kan di sini ada aku! Aku pasti akan membawakan kayu bakar yang banyak untuk panti kita! Jadi kamu besok-besok tidak perlu repot mencari kayu bakar lagi!" kata Gonocos, anak laki-laki dalam 3 saudara kembar itu. Ia jugalah yang membawa keranjang untuk mengisi dan membawa kayu-kayu yang didapatkan nantinya.

"Bagus itu, Gonocos! Kamu pasti bisa dengan mengerahkan kekuatanmu," ujar Sintri, anak perempuan berambut putih.

Tan Metri hanya menatap Gonocos dengan sinis.

"Bisa apa kau tanpa menggunakan sihir? Tenagamu hanya akan terkuras saja untuk hal yang sia-sia," sindir Tan Metri.

Sintri yang mendengar hal itu langsung menginjak kaki Tan Metri dan memberinya tatapan tajam seakan memerintahkan untuk diam.

"Oh tidak begitu kok, Gonocos. Meski kau memang tidak mempunyai keahlian sihir, tapi tubuhmu kan sangat kuat dan aku yakin kamu sangat bisa diandalkan!" hibur Sintri.

"Heleh! Sudahlah! Lagi pula dia tak akan semarah itu kalau aku mengatakan kenyataannya, bukan?"

"Betul apa yang diucapkan Tan Metri! Aku memang tidak akan marah kalau cuma sebatas hal itu. Aku hanya perlu menjadi lebih kuat lagi untuk membuktikan kalau aku bisa melindungi kalian berdua sebagai seorang saudara laki-laki," kata Gonocos.

"Yah! Aku percaya padamu, Gonocos!" tegas Sintri sambil tersenyum.

"Sudahlah, ayo kita segera mencari kayu bakar itu," ajak Tan Metri.

Tak lama setelah itu, saat mereka bertiga tengah duduk santai melepas penat sehabis memunguti kayu bakar, terdengar suara ledakan yang berasal dari panti asuhan. Setelah bunyi ledekan itu berhenti, banyak asap menggumpal di langit. Mereka bertiga pun terkejut dengan hal itu dan segera berlari kembali ke panti. Keranjang yang berisi penuh dengan kayu itu mereka tinggalkan begitu saja.

"Oh, yes! Tepat sasaran!" gumam seorang yang berada sangat jauh dari panti.

You May Also Like

Gelora Gairah [R18+!]

Vivadhi Ranata (Umur 69 Tahun) adalah seorang Pemilik Perusahaan Game yg gila kerja. Sampai - sampai saking asyik dan sibuknya dia bekerja hingga dia pun akhirnya kurang memberikan perhatian kepada keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari saat dia pulang kerja lebih awal, dia mendapati istrinya yang lebih muda 10 tahun dari umurnya dan telah dinikahinya selama 39 tahun sedang berselingkuh dengan pria lain. Lalu karena kalap dan gelap mata, dia pun langsung mengamuk tanpa ampun, menghajar istri & selingkuhannya tersebut secara brutal. Hal ini pun kemudian berujung pada gugatan cerai dan kekerasan dalam rumah tangga yg diajukan oleh istri dan anak - anaknya. Akhirnya karena depresi, dia pun kemudian mengambil pensiun dari tempat kerjanya dan pergi menyepi sendirian ke sebuah desa terpencil. Di suatu malam saat dia sedang merenungi nasibnya dan membulatkan tekad untuk membuka lembaran hidup baru yg lebih baik, Vivadhi Ranata melihat sebuah "bintang jatuh" yg jatuh di sebuah Gunung di belakang rumahnya. Dia pun langsung bergegas pergi kesana dan menemukan sebuah Dadu Dewa yg dijatuhkan oleh Tiga Orang Ranah Beyond True GOD saat sedang asyik bermain game.... Mulai dari saat itu lah, hidupnya pun mulai berubah ke arah yang tak pernah dia impikan sebelumnya. . . . . Tak hanya mengumpulkan kekuatan yang sangat besar hingga mampu menandingi para Dewa dan Makhluk Abadi, namun dia juga mengumpulkan Gadis - Gadis cantik muda belia sebagai selir - selir yang selalu dihujaninya dengan limpahan kasih sayang tiada batas dari Sang Lelaki! . . . [Spoiler] Penjelasan Cover Novel: Dari Bagian Tengah, Geser ke Atas, lalu Memutar Searah Jarum Jam adalah Para Wanita Kekasih Hati Vivadhi Ranata: 1. Faladhina Kiseki 2. Myradhia Chikane 3. Saladhina Olivia 4. Nadhine Aisyah 5. Nadhine Alisya 6. Renadhi Flavina 7. Anadhita Revati 8. Belladhina Sophia 9. Angelina Gladhis 10. Varissa Nadhilla 11. Melani Amadhius 12. Lynadhi Vindatri 13. Reysha Marradhi 14. Eleanord Bradhius 15. Sagradhi Emilia

Vanadhi_Lucia · แฟนตาซี
5.0
126 Chs

CEO Jutek Dan Perisainya

Khafi Arjuna Naufal dan Zahira Zakiyah Nadira adalah individu yang terpisah, tetapi kehidupan keduanya terhubung kembali dengan cara luar biasa, yaitu takdir. Khafi adalah seorang CEO dengan lima saudara, dia anak ketiga, kepribadian yang jutek membuat banyak orang tidak suka dengannya, Khafi juga memiliki Jin dengan menjelma sebagai merpati, Jin itu memiliki kekuatan sihir yang hebat. Hingga membuat Khafi mengetahui segala masa lalunya yang belum tuntas dan menyakitkan. Rasa bersalah dari masalalunya membuat dia sangat ingin menuntaskan masalahnya di dunia masadepan. Dahulunya dia adalah seorang kesatria. Sementara di masa depan dia CEO ternama. Kekayaan yang dimilikinya membuat dia diincar oleh beberapa musuh dari masalalunya juga, dari seorang wanita yang menginginkannya, sampai dari CEO lain yang sering diacuhkan Khafi, mereka yang tidak terima mengirimi mantra sihir jahat kepada Khafi. Hingga keadaan yang tidak memungkinkan, seorang Alim meminta keluarganya mencarikan gadis yang berhati baik dan tulus serta penglihatan batin yang terbuka, yang akan menjadi perisai untuk Khafi. Keluarga Khafi hendak menikahkannya dengan Tiana, gadis yang disarankan seorang Alim. Namun, Tiana pura-pura sakit parah, dan meminta Zahira yang adik tirinya, untuk menggantikannya, agar keluarga Khafi memberi uang untuk pengobatan, nyatanya uang itu untuk kesenangan Tiana sendiri. Keluarga Khafi menerima pengantin pengganti dari Tiana, karena tahu kalau Zahira gadis yang sangat baik dan seorang Alim pun setuju. Namun, tidak dengan Khafi yang sangat membenci Zahira, karena pikiran Kahfi, Zahira menikahinya demi uang. Khafi pun acuh tak acuh dan setiap hari Zahira merasa terluka oleh prilaku Khafi kepadanya. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Bagaimanakah, masalalu Khahfi yang masih terhubung di zaman moderent? Apakah Khafi bisa berubah? Apakah Zahira bisa bertahan dengan pernikahannya?

Ririnby · แฟนตาซี
5.0
164 Chs
Table of Contents
Volume 1 :Petualangan di Kota Nakasam
Volume 2 :Berguru Ilmu Sihir
Volume 3 :Welcome Back to Guild Lumiere
Volume 4 :Chapeau Battle
Volume 5 :Ujian Kenaikan Tingkat Penyihir
Volume 6 :Porjack Battle
Volume 7 :Vendom Hades
Volume 8 :Final Arc : Tujuh Pangeran Neraka