webnovel

Kontrak

*Sis…

Satu Anbu muncul di depan meja hokage, suaranya sangat pelan sampai hanya sebuah suara mendesis pelan yang mampu terdengar. Namanya juga Anbu yang merupakan Shinobi elite dan diam-diam. Jika mereka berisik, Anbu pasti sudah lama hancur karena dideteksi lawan.

"Sandaime-sama, ada hal yang perlu saya sampaikan." Anbu itu berlutut di depan hiruzen sebagai tata krama dan sopan santun.

"Sigh …, ada keperluan apa hingga kamu menemuiku malam-malam seperti ini?" Hiruzen menghela nafas lelah saat dia beralih ke Anbu itu dari dokumen di hadapannya.

Sekarang sudah malam hari, tetapi Hiruzen masih tetap mengerjakan beberapa dokumen di dalam kantor Hokage. Hal ini menunjukkan jika pekerjaan sebagai Hokage bukanlah perkara yang mudah karena perlu mengurusi berbagai hal, terutama dokumen-dokumen penting. Bahkan ketika malam hari seperti ini, Hiruzen masih tetap saja mengurus dokumen-dokumen merepotkan itu.

Hokage itu secara harfiah berarti bayangan api. Hokage adalah gelar yang diberikan kepada pemimpin desa Konohagakure.

"Elena Uzumaki, telah mengetahui tentang Kyuubi yang ada di dalam dirinya. Apa yang akan kita lakukan selanjutnya, Sandaime-sama?" Anbu itu memberikan laporan dan menanyakan langkah lanjutan yang akan mereka ambil.

"Ap-Ap-Apa!" Hiruzen tidak dapat menahan rasa terkejutnya sampai mengucapkannya keras-keras dan sedikit tergagap, namun tak lama kemudian dia kembali tenang dan melanjutkan, "Sampai seberapa banyak yang telah ia ketahui?"

"Kami masih belum mencari tahu tentang hal itu, tetapi sudah dipastikan bahwa dia telah mengetahui tentang keberadaan Kyuubi," jawab Anbu atas pertanyaan Hiruzen.

"begitu, ya?" Hiruzen diam beberapa saat sebelum lanjut dengan mengatakan, "Kembali dan awasi dia, tetap perhatikan jangan sampai dia membuka segel Kyuubi. Jika dia melakukannya, kalian cobalah menghadang Kyuubi."

"Dimengerti, Sandaime-sama."

*Sis…

Anbu menghilang dengan suara mendesis pelan.

Hiruzen yang sendirian di dalam ruangan itu, mulai berdiri, menuju jendela, dan menatap ke arah desa yang mulai sepi karena malam hari kemudian bergumam, "Minato, anak-anakmu yang seharusnya menjadi pahlawan diperlakukan mirip dengan monster. Aku mungkin tidak bisa menjadi sosok ayah mereka berdua, tapi aku akan sebisa mungkin mengurus keduanya."

---

*Sis…

Di dalam markas Anbu Root, situasi hampir sama di kantor Hokage. Salah satu Anbu Root muncul di belakang sosok lelaki tua.

Dia memiliki rambut hitam dan mata kanannya diperban. Dia memiliki bekas luka berbentuk x di dagunya. Dia mengenakan kemeja putih, dengan jubah hitam atau abu-abu gelap di atasnya menutupi dari kakinya, hanya di atas bahu kanannya. Jubah itu menyembunyikan lengan kanannya yang diperban. Dan yap, seperti yang diketahui oleh kebanyakan fans Naruto, dia adalah Shimura Danzo.

"Berikan laporanmu," ucapan Danzo singkat, datar, dan dingin.

"Target penangkapan --Elena Uzumaki-- memiliki kemampuan khusus Teleportasi," jawab Root ketika dia masih tertunduk di belakang Danzo.

"Hiraishin kah? Ini akan sangat merepotkan jika dia memiliki kemampuan itu, tapi juga tidak mungkin dia sudah menguasai teknik itu dalam usianya yang masih sangat muda. Apakah ini kemampuan dari Kyuubi? Tidak, tidak mungkin juga rubah itu mau mendengarkan manusia," Danzo kebingungan namun masih tampak tenang tanpa menunjukkan keterkejutan ataupun ke herannya.

"Pergi dan awasi pagi dia," perintah Danzo.

"Dimengerti, Danzo-sama!"

*Sis…

Anbu Root itu menghilang dalam suara mendesis dan dia menghilang dari tempat ia berada.

"Sayang sekali aku tidak bisa memasukkan Kyuubi ke wadah yang telah kupersiapkan, tapi aku akan membuat mereka menderita dan menyelamatkannya. Dengan begitu, maka mereka akan menjadi anak buah yang sangat patuh ke padaku," gumam Danzo pelan.

---

"🎶hmm … 🎶hm hm … 🎶hm hm hm …," Elena bersenandung sambil berjalan di jalanan Konoha.

Tangan kiri Elena menggandeng tangan Naruto agar tidak tersesat pada jalanan yang masih sedikit ramai. Kerumunan ramai itu sama sekali tidak memperhatikan mereka berdua dan tetap melakukan urusan mereka masing-masing, sehingga keduanya tidak perlu khawatir akan tatapan sinis yang diarahkan pada mereka berdua.

"Nee-san, kemana kita akan pergi?" tanya Naruto sambil mengarahkan pandangan penuh pertanyaan pada Elena.

Alis di atas mata Naruto tampak sedikit turun karena rasa khawatir setelah keduanya keluar dari panti asuhan. After all, Naruto bukanlah seseorang yang memiliki ingatan kehidupan masa lalu seperti Elena.

"Kita akan menuju ke tempat tinggal baru yang lebih bagus, Naruto. Tidak perlu khawatir, Nee-san pasti akan mengurus semuanya. Apakah menurutmu Nee-san pernah berbohong padamu?" Elena membalas dengan memberikan tatapan ramah dan halus ke arah Naruto.

"Tidak, Nee-san. Nee-san tidak pernah membohongiku." Naruto kembali mengarahkan pada jalanan ramai di depannya sembari menjadi lebih tenang.

'Kamu adalah sampah masyarakat, ya. Tapi kurasa lebih rendah dari itu,' Kurama berkomentar.

'Oh, ayolah. Lagipula tidak ada yang menyadarinya, 'kan?' jawab Elena.

*Cring… cring… cring… cring…

Tanpa adanya seseorang yang menyadari, saku Elena bercahaya redup berwarna putih. Di dalam keramaian ini tidak akan ada yang menyadarinya kecuali jika dia memiliki Byakugan dan kebetulan juga mengarahkannya pada saku Elena.

Cahaya putih itu merupakan Teleportasi Elena, dia menggunakan kemampuan Teleportasinya untuk memindahkan uang yang ada di dalam saku orang sekitarnya ke dalam sakunya sendiri. Kemampuan Teleportasi Elena mampu memindahkan barang yang ada di sekitarnya dalam radius 10 meter. Ditambah dengan Penerawangan Elena, dia mampu mengetahui apa yang ada di dalam saku orang sekitarnya. Jika kedua kemampuan ini digunakan bersamaan, akan menjadi teknik curang dan JAHAT.

'Oke. Aku rasa ini sudah cukup. Sekarang sudah saatnya aku mencari kontrakan untuk tinggal malam ini,' dalam benak Elena.

'Wah, Anda sungguh beradab sekali, ya. Tidak aku sangka pencuri beradab seperti Anda masih tersisa di dunia ini. Tampaknya Anda bukan hanya seorang bangsawan di kehidupan Anda sebelumnya,' komentar Kurama.

Sebelum menjadi Elena Uzumaki, dia bernama Elena Madison. Dia merupakan seorang putri bangsawan keluarga Madison yang hidup di kerajaan Pulchrasia, jadi cukup aneh ketika melihat putri bangsawan melakukan pencurian.

'Aku ini sudah menjelajahi berbagai dimensi untuk melakukan beberapa hal. Jadi wajar saja jika aku tidak hanya hidup di masa yang damai, melainkan hidup di berbagai masa dan kondisi dunia. Tidak aneh jika aku memiliki satu atau dua kemampuan yang membuat aku melakukan hal-hal jahat seperti ini atau itu,' Elena memberikan penjelasan atas komentar dari Kurama.

Setelah mereka berjalan beberapa menit, akhirnya Elena menemukan sebuah rumah kontrakan yang cukup bagus, sebenarnya bukan cukup bagus, sih, melainkan sangat besar dan sangat bagus. Lagipula Elena bisa mencuri menggunakan kemampuan Teleportasinya, kenapa harus memilih yang sederhana.

'Kalian semua jangan salah sangka, aku tidak mencuri sedikitpun uang. Aku ini hanya sedang memberikan mereka pelajaran untuk selalu bersedekah untuk anak-anak miskin yang membutuhkan,' Elena memberikan penjelasan pada pembaca yang masih menganggap dia mencuri.

'...,' penjelasan ini membuat Kurama diam dan menatap Elena.

Next chapter