Ouryne kembali merutuki takdir buruknya yang harus bertarung di urutan nomor dua di stadium nomor satu yang akan di mulai besok pagi. Ouryne menatap layar besar yang ada di aula itu dengan tatapan penuh kebencian.
"Bisa jadi sebentar lagi ruang guru akan hancur jika guru-guru terus membuatku terpojok seperti ini!" gerutu Ouryne kesal.
Stella mengusap bahu Ouryne dengan lembut, "akusaja ingin menghancurkan siapa saja yang membuatmu melawan caln gran duke itu," ucap Stella ikut geram.
"Calon grand duke? Apa maksudnya?" tanya queen Naveen bingung.
System battle ini memang tidak menunjukkan nama lawan kepada orang lain, jadi yang di tampilkan hanya nomor urut saja.
"Lawan Ouryne di dalam battle besok adalah Alano, grand duke muda kerajaan murviro," jelas Aro.
Queen Naveen menggebrak meja dengan keras, "Grand duke katamu?!" sentak queen Naveen terkejut.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com