webnovel

My Ètoile : Secret Love

Author: JieRamaDhan
LGBT+
Ongoing · 107.5K Views
  • 164 Chs
    Content
  • 5.0
    12 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Sebuah rahasia yang selama ini ku simpan. Tentang bagaimana aku mencintai seseorang diam-diam. Aku sadar betul tentang kami yang tidak bisa bersama. Bukan karena adanya perbedaan, tetapi mengenai suatu persamaan. Aku dan dia diciptakan dengan jenis kelamin yang sama.

Tags
2 tags
Chapter 1Debaran

Aku telah melihatnya dalam waktu yang lama. Memperhatikan dalam diam. Sendirian.

Terpaku pada tempat yang sama. Berulang kali, setiap waktu. Kebanyakan orang pasti akan bosan melakukan ini, tetapi bagiku tidak seburuk itu. Memang kadang bosan, lelah juga, namun apa yang ku dapatkan nanti mampu membayar semua rasa lelahku.

Sorak-sorai para penonton sama sekali tak mengganggu, bukan karena aku pecinta keramaian, bukan juga karena aku sudah kebal dengan kebisingan. Hanya saja, pandanganku bekerja lebih tajam daripada pendengaran. Terlebih lagi ketika aku melihat sosoknya berada di atas panggung. Tak terlalu luas memang, tidak seperti panggung konser selebriti papan atas. Namun entah kenapa, figurnya menjadi lebih mewah dari apapun yang ada di dunia. Melebihi berlian paling mahal. Lampu-lampu sorot mengarah padanya, menambah kesan eksentrik seperti saat kau sedang menatap lukisan abad pertengahan. Indah, mempesona, menawan, bagiku tidak ada kata yang cukup untuk mendeskripsikan bagaimana sempurna dirinya.

Mata biru shappire terlihat lebih cerah karena memantulkan cahaya dari lampu sorot, kulit putihnya nampak mengkilat seperti dihujani butiran bubuk berlian. Semakin membuatnya indah, secara harfiah. Bibir berwarna pink cerah menyunggingkan senyum lebar, manis dan tak membosankan.

Rasanya sudah ribuan kali aku melihat senyum itu. Semakin banyak, bukannya bosan, malahan aku semakin tergila-gila. Satu taring kecil tampak menonjol di antara deretan giginya yang rapi, semakin terlihat ketika senyum lebar itu tersungging di wajahnya.

Aku terpaku di tempat. Sosoknya di atas sana sungguh membuatku tak bisa berpikir dengan benar. Rasanya seperti melihat karya seni paling berharga, terpajang di bagian inti museum dengan dilapisi kaca anti peluru. Bukan hanya aku saja yang terpana, dia sukses membuat seluruh pasang mata terperangkap dalam pesonanya. Seolah-olah dunia ini memang diciptakan khusus untuknya, sedangkan kami semua hanyalah figuran yang tak berharga sama sekali.

Bagiku tidak masalah, sama sekali. Asalkan aku masih bisa melihatnya, meskipun jarak terlampau jauh dan aku tak akan bisa menggapainya, tidak apa-apa.

Itulah yang selalu ku katakan pada diriku sendiri.

Sosoknya begitu bersinar, jauh berbeda dibanding aku yang bukan apa-apa. Terbukti dari banyaknya sorak sorai para penonton setelah penampilannya usai. Hampir seluruh penonton memberikan standing applause untuknya. Sama sepertiku. Aku bahkan tak menyadari bagaimana tubuhku bergerak sendiri, berdiri lalu bertepuk tangan tanpa sekalipun berkedip.

Ketika itulah sesuatu terjadi.

Dia tersenyum.

Aku berani bersumpah, saat itu mata kami bertemu.

Iris berwarna biru shappire semakin berkilat cerah berpadu dengan senyuman yang sangat manis. Demi Tuhan, itu adalah senyum paling mnenawan yang pernah aku lihat seumur hidup. Dadaku berhenti beberapa detik kemudian berdebar dengan luar biasa. Sensasi aneh menyebar di seluruh dinding-dinding lambungku, menggelitiki dari dalam. Seperti kepakan ribuan sayap kupu-kupu, berusaha melarikan diri.

Ini gila. Sangat gila.

Seluruh duniaku berputar. Suara musik yang berdentang juga riuhnya para penonton tak membuatku mengalihkan pandangan dari sosoknya.

Dia bagaikan bintang yang selalu ku pandangi ketika melewati permukaan dingin trotoar. Paling terang, membuatku tak takut pada apapun lagi yang bersembunyi di sudut-sudut gelap. Seolah memiliki sihir kuat untuk mengusir ketakutanku.

Padahal dia tak pernah berbicara padaku. Padahal kami tak pernah bertegur sapa ketika bertemu. Padahal, dia mungkin tak mengenalku.

Baginya, aku sama seperti kumpulan manusia di bawah panggung yang meneriakan namanya. Mengaguminya.

Aku jelas tahu bahwa senyumnya mungkin tak tertuju padaku. Barangkali untuk orang di belakangku, atau di depan, atau dimanapun yang membuatku salah paham seolah kami telah melakukan kontak mata.

Tidak masalah.

Dia pantas melakukan itu.

Dia adalah bintang.

Sedangkan aku sama berharganya dengan sebutir debu.

"Bryan.. Bryan.. Hoy!"

Sebuah suara berhasil memasuki indera pendengaranku. Aku terlonjak untuk beberapa saat sebelum menyadari asal suara tadi. Berdiri seorang pemuda berkulit agak kecoklatan, alis hitamnya yang lumayan tebal menjadi ciri khasnya. Dia selalu membangga-banggakan alis tersebut, ngomong-ngomong.

"Ini minumanmu," pemuda itu menyodorkan gelas plastik berisi cairan berwarna orange. Bulir-bulir embu tampak menempel pada bagian luar gelas. "Jangan melamun di tengah kerumunan begini, kau bisa mati diinjak-injak."

"Thanks," aku menerima pemberiannya tanpa banyak kata.

"Aku tak mengerti apa yang membuatmu suka dengan pertunjukan tari macam ini. Bukankah aneh melihat pria berpakaian nyentrik meliuk-liukkan tubuh di hadapanmu?"

Aku sama sekali tak menggubris pemuda satu ini. Sudah menjadi kebiasaannya untuk mengometari hal-hal yang dia anggap tak sesuai dengan seleranya. Padahal aku tidak pernah mengajaknya untuk ikut denganku. Aku tahu betapa hal ini akan membosankan baginya. Tetapi, seperti seekor lalat, dia mengikutiku sampai kesini hanya untuk mengeluarkan kata-kata pedas andalannya.

"Lihat, para gadis itu berteriak kencang sekali. Apa mereka tak takut kalau pita suaranya akan pecah? Astaga mereka menghabiskan waktu untuk hal tidak penting."

"Kau bisa pulang saja, Lucas. Aku tak akan menahanmu di sini, lagipula ini sama sekali bukan tontonanmu."

Aku berbicara tanpa sekalipun menatap ke arahnya. Namun dari sudut mata, aku dapat melihat ekspresi ketidaksukaan Lucas. Wajahnya menegang dengan mata terbelalak. Hal yang akan terjadi selanjutnya pastilah sebuah protes tajam, seperti seorang pendemo yang tengah unjuk rasa.

"Aku tak akan pergi kalau kau juga masih ada di sini."

Benar kan dugaanku. Well, ini tak terjadi hanya sekali saja. Bahkan bisa dibilang kalau ini adalah rutinitas kami, atau mungkin lebih spesifik mengarah pada hobi Lucas yang terus mengikutiku kemanapun aku pergi.

"Kau tahu kalau aku akan tetap berada di sini kan?"

"Kalau begitu, aku juga."

Lucas memiliki tubuh tak jauh berbeda denganku, dia tinggi dan lebih maskulin kalau kau mau tahu. Kulit kecoklatan adalah hal yang diidam-idamkan para pria, sama seperti ku juga. Namun sifatnya berbanding terbalik dengan kesan yang selalu dia berikan ketika bertemu orang pertama kali. Terkesan kekanakan untuk usia sudah beranjak dewasa.

"Kalau begitu jangan mengeluh."

"Memangnya kau tak pegal huh?" Lucas kembali dalam mode protesnya. "Apa menariknya melihat pertunjukan menjijikan ini?"

Menjijikan yah?

Aku tak bisa menyela ucapan Lucas. Kalau dipikir lagi, ada benarnya. Apa tujuanku kesini? Sungguh ingin menikmat pertunjukan? Atau hanya melihat sosoknya saja?

Terkadang setelah semua ini usai lalu aku kembali pulang ke rumah, perasaan mengganjal kerap kali terbesit dalam benakku. Apa yang sedang ku lakukan sebenarnya?

"Hey Lucas," pemuda itu menatapku dengan alis terangkat sebelah. "Apa kau pernah menyukai seseorang yang menurutmu tidak akan balik menyukaimu?"

Lucas sepertinya cukup terkejut dengan pertanyaanku. Matanya kembali melebar tapi hanya beberapa saat. Dia menundukkan wajah, barangkali itu caranya berpikir, kemudian nafasnya terdengar lumayan berat.

"Yeah, pernah.." jawabnya pelan. "Kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang itu?"

"Aku pikir, aku akan masuk jurusan seni tari."

"Heh?! Kau sudah gila yah?! Kau kan tak bisa menari!"

You May Also Like

Case File Compendium (TL NOVEL BL)

Juga dikenal sebagai BAB, seri novel cinta danmei/anak laki-laki Cina terbaru dari penulis novel laris The Husky and His White Cat Shizun! Sebuah kisah modern dengan sentuhan fiksi ilmiah: seorang pemuda elit dengan sisi gelap mengembangkan hubungan yang dalam dan agresif dengan mantan dokternya. Kaya dan tampan, namun mentalnya tidak stabil - He Yu kembali ke rumah dari luar negeri dengan satu tujuan: memenangkan hati Xie Xue, gadis impiannya. Namun, selama kepergiannya, dia telah merawat lebih dari sekadar perasaan bertepuk sebelah tangan. Dia harus menghadapi dendamnya yang sudah lama dipendam terhadap saudara laki-laki Xie Xue yang terlalu protektif, Xie Qingcheng, yang tidak menganggap He Yu mampu mencintai. Namun sejarah tidak mudah ditulis ulang. Sebagai mantan dokter He Yu, Xie Qingcheng adalah satu-satunya orang di dunia yang benar-benar memahami penyakit mental He Yu yang tidak stabil. Ketika keduanya terlibat dalam sebuah insiden ledakan yang mengungkap rahasia gelap, kecurigaan Xie Qingcheng tentang He Yu terkonfirmasi. Sekarang, He Yu harus menghadapi iblisnya sendiri... termasuk obsesi gelapnya terhadap Xie Qingcheng. Fantasi urban dari Tiongkok yang dibangun berdasarkan hasrat antara dua pria (danmei) ini merupakan seri novel terbaru dari penulis novel laris The Husky and His White Cat Shizun. Edisi bahasa Inggris Seven Seas akan menyertakan sampul dan ilustrasi interior yang eksklusif dan baru.

borntobearich · LGBT+
Not enough ratings
261 Chs

Sistem Penyelamatan Penjahat (BL)

``` Sehubungan dengan meningkatnya kasus bunuh diri di negara itu, pemerintah menciptakan sebuah sistem simulator yang terhubung dengan gelombang otak manusia, membawa mereka untuk berpindah dunia ke ribuan dunia dan mengalami berbagai aspek kehidupan untuk merangsang keinginan bertahan hidup. Hanya ketika pengukur kemauan terisi 100% barulah mereka bisa kembali ke kehidupan. Lu Yizhou. Pria. Lajang. Berusia 22 tahun. Pada suatu hari, dia bunuh diri dengan mengubur dirinya di tanah bersalju. Dan kemudian, dia ditarik ke dalam simulator. 666: Selamat datang, Tuan Rumah! Selamat, Anda adalah orang ke-666 yang bergabung dengan proyek ini! Tuan Rumah sangat beruntung mendapatkan 666, karena 666 adalah sistem yang paling tampan, masuk akal, dan paling luar biasa! Lu Yizhou: ...Bisakah saya ganti sistemnya? Anda berisik. 666: QAQ Lu Yizhou: Tak peduli berapa kali saya berpindah dunia, pengukur kemauan saya takkan terpenuhi. 666: N—Jangan menyerah! Tuan Rumah seharusnya tidak menyerah QAQ uwaaa, jangan tinggalkan 666 sendirian! Anda adalah yang pertama, satu-satunya, bagaimana bisa Anda begitu tak berperasaan dan meninggalkan saya begitu saja?! Lu Yizhou: ...kenapa terasa salah? . . . Maka, dia mulai melompat dari satu dunia ke dunia lain untuk menyelamatkan penjahat. Lu Yizhou: Mengapa saya harus menyelamatkan penjahat? 666: Ckckck, Tuan Rumah terlalu polos! Tentu saja, itu karena mereka lebih hebat daripada pemeran pria utama; lebih kaya, berkuasa, penuh sumber daya, berwibawa dan tampan! Lu Yizhou: ...itu hanya kesukaan Anda, kan? 666: Tuan Rumah, mengapa Anda tidak percaya pada 666?! QAQ . . . Dia pikir dia tidak punya apa-apa lagi untuk dijalani. Dengan membawa hati yang lelah dan tubuh yang mati rasa, dia tenggelam ke dasar jurang untuk menemukan...bintang bersinar. ******* Indah, dingin, kaku dan secara tidak terduga naif gong x posesif, manja dan licik shou yang tahu cara menggunakan pesonanya Tag tambahan: transmigrasi cepat, fantasi, petualangan, komedi, gelap, misteri, tragedi, cepat, seme/gong/top protagonis, lawan bicara jatuh cinta terlebih dahulu, yaoi, dewasa, pikiran bunuh diri, masa lalu sangat berpengaruh, 1 lawan 1 Temukan saya di: Instagram: delanasiwarka Server Discord: bit.ly/delanadiscord Discord: delanasiwarka#1490 ```

delanasiwarka · LGBT+
Not enough ratings
242 Chs

Are You Straight Or Not?

21+ Alasan Marcus jarang pulang ke rumah sangat sederhana, yaitu dia seorang yang pembohong. Ketika tekanan hidup yang mengharuskan dia untuk menikahi kekasih masa kecilnya, hal itu menjadi terlalu sangat rumit baginya. Dia mengatakan kepada keluarganya bahwa dia adalah seorang gay dan Marcus kemudian melarikan diri ke luar kota. Lima tahun kemudian, setelah pertemuan dalam keadaan mabuk, Marcus mendapati dirinya diundang ke sebuah pernikahan gay. Dan Marcus harus membawa pacarnya, sedangkan pacarnya tidak ada karena dia mengaku straight. Setidaknya, marcus berpikiran demikian. Bertemu dengan pria yang dia suap untuk menjadi pacarnya di akhir pekan membuat Marcus mempertanyakan segala hal mengenai dirinya sendiri. * * * Ketika kakak David memintanya untuk berpura-pura menjadi pacar seorang pria straight, respon otomatis David adalah mengatakan kata tidak. Itu karena orang-orang tidak percaya ketika seseorang memberitahu mereka bahwa David adalah gay. Tapi Marcus punya sesuatu yang David butuhkan. Setelah cedera yang membuat David kehilangan karir bisbolnya, dia mencoba untuk meninggalkan hari-hari bermain dan fokus untuk menjadi agen olahraga terbaik yang dia bisa. Empat puluh delapan jam dengan sahabat saudara perempuan David sebagai imbalan pertemuan dengan klien yang mungkin bisa dia melakukan hal ini. David hanya berharap dia tidak begitu seksi. Atau Marcus tidak melakukan sebuah ciuman seperti yang dia maksudkan. David pun terkejut, "Tapi tunggu... mengapa pria straight menciumku?" Bagaimana kisah Marcus dan David? Jangan lewatkan setiap Bab nya.

Richard_Raff28 · LGBT+
5.0
263 Chs
Table of Contents
Volume 1