webnovel

2 Demon Child

Menceritakan kisah seorang gadis remaja yang hidup diantara dua Alam. Tiada sangka hidupnya menjadi sebuah perantara dua mahluk iblis yang hendak meneruskan kisah hidupnya di zaman modern. ☆. Publish ~ 22 Februari 2021

Nickolas_Rahardian · แฟนตาซี
Not enough ratings
24 Chs

Bab 17. Masuk ke dalam dunia lain, part 2

Tepat didepan mereka ada seorang manusia berjenis kelamin pria tampak sangat misterius berdiri tegak membelakangi mereka.

"Hei, siapa kisanak?" Tanya salah seorang warga. Namun, orang yang sedang berdiri didepan mereka tersebut tidak menjawab sepatah katapun, bak sebuah patung penuh misteri.

"Hei Kisanak jawablah, kenapa diam saja? jangan halangi jalan kami, cepat pergi dengan segera!" Sambung salah seorang warga yang lain kian emosi dibuatnya, lantaran seseorang yang berdiri tersebut samasekali tidak menjawab seruan mereka cenderung tak bergerak samasekali.

Disaat kedua kalinya di panggil, orang tersebut perlahan-lahan menoleh ke arah mereka. Sontak mereka semua langsung melotot ketika melihat rupa seseorang yang berdiri di depan mereka itu saat dia sudah sepenuhnya berbalik badan.

Yakni berwujud seperti manusia berambut panjang hitam legam namun berkuku panjang, runcing nan sangat tajam, sorot mata merah bagaikan darah serta bertaring panjang tampak sangat mengerikan.

"Itu--itu tu--tu itu mahluk Demonyo!" Teriak salahseorang warga terbata lantaran amat terkejut, lantas di susul oleh beberapa diantara mereka.

"Oh Tidak, it--itu benar mahluk Demonyo! jangan bilang kalau wanita iblis ini lah pembawa petaka di desa kita!" Seruan mereka saling sahut nan menyudutkan Lavina-lah penyebab datangnya mahluk tersebut.

Semasih orang-orang itu saling berbicara, mahluk tersebut menggeram seraya mengangkat tangan berkuku panjangnya sejajar bahu, seakan siap mengoyak-ngoyak tubuh mereka.

Tidak butuh waktu lama maupun aba-aba, mahluk itu langsung maju menyerang mereka dalam kecepatan penuh.

Sreet! sreet!

Kecepatan yang tak sepadan dengan manusia pada umumnya tentu membuat orang-orang itu tak siap, lantas beberapa orang tersebut langsung terkena cakaran beracun dari mahluk itu sampai mereka tumbang tampak kebiruan dari luka cakaran di beberapa area tubuhnya.

"Oh Tidak!"

Beberapa orang lain yang tersisa akhirnya ikut menyerang meskipun tiada harapan bagi mereka untuk menang, serta terlepaslah Lavina dari cengkraman orang-orang itu.

___

Sementara saat Lavina mengetahui diri terlepas, maka bergegas lari nan sambunyi dibalik pohon besar yang berada disana semasih mereka semua sedang berkelahi.

Tubuh gemeteran lantaran segala hal yang dialaminya ini, untuk yang pertama kali. Kini Ia jongkok di balik pohon besar itu, seraya berkali-kali menepuk pipi dia sendiri.

Plak! Plak!

"Ini mimpi atau nyata sih? Kok seperti adegan Film fantasy begini?"

Plak!

"Awh, kok rasanya sakit ...? Ya Tuhan, ini nyata atau mimpi, Ya Tuhan ... Aku dimana?" Gumamnya kala menepuk pipinya sendiri terasa sakit baginya. Lantas tidak selang waktu lama, semula ada suara mereka sedang berkelahi dengan mahluk tersebut seketika hening dan senyap.

'Lah, kok udah sepi ...?' Gumam-nya dalam hati penuh tanda tanya, Lantas perlahan ia beranjak berdiri hendak mengintip ke area tadi dari balik pohon itu.

"Astaga Tuhan" Lirihnya terkejut ketika mendapati mereka semua sudah tergeletak di tanah penuh luka cakar tampak kebiruan.

"Tapi … mahluk tad-tadi … Mana?'

Bimbang, karena ia tidak melihat mahluk mengerikan itu disana, lantas ia menoleh keseluruh penjuru arah untuk memastikannya.

Memutar kan badan, mahluk itu masih tak terlihat dimatanya. Perlahan ia merasa lega hingga lamunan masih terngiang dalam benaknya tentang sebenarnya dimanakah ia berada.

Sesudah tersadar dari lamunannya, ia tak ingin berpikir lebih lama lagi, lekas beranjak hendak pergi dari sana. Namun, ketika ia memutar balikkan badan ke arah belakang sungguh membuatnya terkejut saat melihat sesuatu yang ada dibelakang badannya.

"Aaarrrgggh!"