webnovel

HAPPY BIRTHDAY 5

"Bagiku, serakah dengan Zhan Ge adalah kewajiban. Gege tidak berhak melarangku."

Xiao Zhan pun menghempas nafas panjang. "Hahhh..."

Wang Yibo justru tertawa karenanya. "Hahaha..."

Meski merengut, hati Xiao Zhan tetap menghangat melihat pantulan tawa itu di dinding kaca. Sebab itu disebabkan dirinya. Bukan orang lain, apalagi di dalam syuting pekerjaan Wang Yibo.

"Ge."

"Hm?"

Wang Yibo mengecek arlojinya. "Masih ada 15 menit lagi."

"Hmm..."

"Sebelum itu, boleh aku minta hal yang khusus?"

Kening Xiao Zhan mengerut.

"Apa?"

"Aku tahu, Zhan Ge yang ulang tahun hari ini. Tapi aku tetap ingin memintanya."

"Lao Wang, jangan membuatku penasaran..."

Memang apa yang belum Xiao Zhan berikan kepada Wang Yibo?

"Aku ingin melakukannya lagi setelah ini."

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

"Apa?"

"Zhan Ge tidak ingin?"

"Bukan begitu..." kata Xiao Zhan. Dia berbalik dan membuat raut kebingungan.

"Apa sebaiknya tadi pagi aku keluar untuk membeli beberapa pengaman?"

Xiao Zhan heran. "Kau... biasanya tidak pernah minta izin."

Wang Yibo nyengir. "Kan aku sudah bilang ingin meminta hal yang khusus..."

"Ah..."

Seolah-olah lupa, Xiao Zhan menangkup kedua pipi itu dengan tangannya.

"Boleh kukatakan sekarang?"

Raut Xiao Zhan semakin tak berbentuk. "Sudah kubilang—"

"Aku ingin Zhan Ge mamanggil namaku saja saat melakukannya," kata Wang Yibo. Dan belum sempat Xiao Zhan bersuara, bibirnya sudah mengatup kembali karena tersela. "Tidak ada Lao Wang atau Bo Di. Begitu pun aku. Aku tidak akan menyebut Zhan Ge atau Gege lagi nanti."

Ini adalah permintaan tak terduga. Dan kenapa tiba-tiba?

"Kenapa?"

Wang Yibo tidak menjawab, tapi justru mendongak sedikit untuk mengecup kening Xiao Zhan perlahan. Membuat Xiao Zhan diam. Membeku.

Wang Yibo jarang melakukan itu kecuali saat sedang bercinta. Itu pun terburu-buru mengecup bagian lain. Terakhir kali adalah 7 atau 8 bulan lalu saat mereka bertemu diam-diam di Beijing. Sekedar melepas rasa sesak dalam dada karena lama tak bertemu.

Anehnya, Wang Yibo juga bertahan disana agak lama. Menghirup kulit keningnya, menghirup aroma rambutnya yang baru di-shampoo tadi pagi, dan seolah-olah ingin membuatnya masuk ke dalam relung dada lelaki itu. Untuk disimpan sendirian.

"Tinggiku sudah 181 lebih sekarang," kata Yibo. Segera setelah melepas Xiao Zhan. Dia tersenyum jahil ketika Xiao Zhan terlihat kaget. Bukan karena tidak tahu, tapi lebih karena... kenapa mendadak membahasnya? "Jadi jangan kaget kalau beberapa tahun lagi aku bisa sama dengan Zhan Ge. Atau justru melebihi."

"Apa?"

"Aku berlatih sangat keras saat syuting Being a Hero. Dan aku akan jadi yang paling keren untuk Zhan Ge," kata Wang Yibo. Membuat Xiao Zhan kehabisan kata-kata. "Siapa berani bilang aku muda dan kurang sesuai untuk Gege? Saatnya tiba, siapa pun harus lihat, aku sudah berkembang jauh lebih banyak."

"Apa maksudmu—"

"Gege benar..." kata Wang Yibo. Seolah tahu seluruh isi pikiran Xiao Zhan. Sepersekon, bahkan belum ada sedetik... Xiao Zhan sudah terbakar di seluruh wajah hingga lehernya.

Bocah ini...

Ah, bukan...

Lelaki 23 tahun ini, mengerikkan...

Dia masih semuda itu, tapi matanya bisa memandang sangat jauh tanpa takut sedikit pun. Xiao Zhan selalu memiliki titik takut, cemas, dan ragu. Terutama saat Wang Yibo mencoba menggiringnya perlahan-lahan menuju pernikahan mereka nanti. Tapi, tahun demi tahun semakin terlihat bahwa keseriusannya tak bisa dianggap remeh.

Wang Yibo mencintainya. Matanya, dan seluruh tubuhnya tak bisa menyembunyikan itu secara rapi meski Xiao Zhan sudah memperingatinya berkali-kali. Xiao Zhan sendiri tak bisa menyalahkan. Wang Yibo bahagia melakukan itu dan selama ini belum ada satu pun kesalahan yang sangat fatal, tapi... tetap saja...

"Apa... apa itu tidak berlebihan?"

"Aku tidak meminta akan berlaku seterusnya," kata Wang Yibo. "Tapi Zhan Ge tetap harus mencobanya. Bagaimana pun aku... tidak akan jadi bocah selamanya, tidak seperti yang Gege pikirkan."

"Iya... iya... aku tahu. Bukankah sudah kubilang... caraku memanggilmu 'Bocah' tidak sepenuhnya karena aku menganggapmu lebih muda—aku sudah berubah dari waktu itu," kata Xiao Zhan gugup.

"Tetap saja ada jarak. Sekali saja, aku ingin Zhan Ge benar-benar lupa pemikiran itu. Aku menerima Zhan Ge, tidak pernah kupermasalahkan. Zhan Ge juga, meski sekali... harus menganggapku sama. Abaikan pendapat siapapun."

"Lao Wang..."

Xiao Zhan terlihat sangat keberatan.

"Apa permintaanku berlebihan?"

Harusnya iya. Sebab bagi Xiao Zhan, jarak mereka tidak pernah jadi persoalan sederhana. Dulu saat pertama kali merasakan Wang Yibo benar-benar jatuh cinta kepadanya, Xiao Zhan sempat kebingungan dengan segala hal. Mungkin karena terbiasa memanjakan junior-juniornya di X-Nine, dia jadi mudah memiliki mindset 'Siapapun yang lebih muda adalah adik', tak terkecuali kepada Wang Yibo. Sampai lelaki itu mendekatinya dengan cara yang berbeda.

Sekali lagi...

Berlebihankah?

Xiao Zhan sampai tak berani berpikir begitu kali ini.

Next chapter