webnovel

HAPPY BIRTHDAY 6

"Mn, tidak..."

Xiao Zhan menjawab begitu, tapi dia melihat ke sandal lantai yang dikenakan Wang Yibo. Bentuknya kepala singa lucu, senada dengan piama biru yang melekat di badannya.

Wang Yibo sendiri ikut memandang ke bawah. Meniti dari sandal lantai kelincinya, terus ke atas... menuju setelan piama warna merah dengan motif yang sama, mengintip ke kelopak matanya yang masih turun hingga mengecup bibirnya dari bawah sana.

"Mn!"

Xiao Zhan refleks mendongak hingga seluruh tubuhnya bersandar di dinding kaca. Dia menerima ciuman lembut itu dan mulai berpegangan di leher Wang Yibo. Jemarinya yang ramping bergeliatan di rambut potongan pendek lelaki itu.

"Ahh... Lao Wang!" jerit Xiao Zhan.

Usai menandai ceruk leher, Yibo membuat jarak sepersekian detik hanya untuk menatap Xiao Zhan dan mengoreksi.

"Yibo."

"Apa?"

"Panggil aku Yibo saja."

Xiao Zhan meneguk ludah sebelum membisikkan sesuatu yang menyumpal di dasar tenggorokkannya. "Yi... bo..." tapi seluruh mukanya langsung tertutup merah setelah itu.

Wang Yibo terkekeh. "Bagus, Zhan-Zhan..."

Y-Ya Tuhan...

Apa yang barusan?

Zhan-Zhan... katanya?

Itu kan panggilannya waktu kecil...

Itu kan panggilan kesayangan dari orangtuanya...

Xiao Zhan mendadak menyesal sudah menceritakan tentang hari kelahirannya.

Wang Yibo yang sekarang benar-benar banyak berubah. Lelaki ini serius ingin mengeruk dirinya dari ujung hingga pangkal. Dan... dia ini ingin mengemongnya atau bagaimana?

"Hei, Lao Wang, kita mau kemana?!" panik Xiao Zhan ketika digandeng masuk kamar tiba-tiba. Dia tahu Yibo sudah mengajaknya melakukan itu, tapi apa benar-benar sekarang? Bukankah mereka tadi sepakat akan menunggu jam dua belas lebih—

BRUGH!

Bunyi bantingan tubuh mereka ke atas ranjang bersamaan dengan alarm tik-tok-tik-tok berbentuk Spongebob di atas nakas. Kedua mata putih benda itu menonjol tiga kali saat Wang Yibo memenjarakan dirinya dengan kedua lengan.

"Sudah kubilang, Yibo saja..."

"Iya, Yibo..."

"Zhan-Zhan, selamat ulang tahun..."

Di titik ini, alam pikir Xiao Zhan jungkir balik. Dengan potongan rambut pendek itu, dengan ekspresi menerkam itu, Wang Yibo serius ingin menunjukkan bisa melebihi dirinya. Bukan dari segi pekerjaan atau apa. Tapi dalam hubungan mereka berdua.

Detak jantung Xiao Zhan yang tak beraturan bahkan langsung dirasai bibir lembut itu. Wang Yibo tak menunggu reaksinya lebih jauh. Lelaki itu melipat piamanya ke atas hingga dadanya terlihat dan mengecupi bagian itu.

Xiao Zhan menatap langit-langit. Semuanya di luar dugaan. Dan dia tak pernah membayangkan akan menemui titik ini.

"Mnnh... Yibo. Hei, pelan-pelan.."

Xiao Zhan meremas bahu-bahu sekal Wang Yibo. Matanya mulai terpejam kala gigi-gigi rapi lelaki itu memainkan kedua tonjolan mungil di dadanya. Lidah lunaknya berputar... menari-nari di atas pucuknya yang kemerahan dengan bunyi decapan yang samar.

Xiao Zhan baru kebingungan mencari pegangan begitu Wang Yibo melepaskan kedua tonjolannya dan mulai mengecup otot-otot halus di perutnya.

Perut itu ramping, putih bersih. Xiao Zhan sampai memiliki kebiasaan lebih memperhatikan diri sejak lelaki ini menjadi kekasihnya. Padahal dulu tidak sampai begitu ketika dirinya masih bersama dengan mantan perempuannya.

Bicara soal itu, Xiao Zhan ingin tak ingin memikirkannya lagi. Sudah lama dia tertarik dengan pesona ajaib seorang Wang Yibo nakal, masih bocah, dan suka petakilan di depan siapapun. Tapi sosok inilah yang membuatnya jatuh cinta.

Dulu dengan tingkahnya yang sering tak masuk akal, kini dengan aroma kedewasaan yang mulai menguar hebat dari sisi manapun dari tubuhnya. Xiao Zhan terbius. Sentuhan Wang Yibo memang di bawah sana, namun setiap geliat lidahnya yang basah menyengatkan aliran tak tergambarkan. Naik... jauh menjalar dari pangkal kepala satu ke kepala yang lain.

Next chapter