Sementara itu di planet Lagos, Jargon lelaki bertubuh gempal dan juga tinggi besar, menerima banyak informasi dari berbagai agennya di seluruh planet di alam semesta bertempat di ruang pribadinya yang khusus dan private yang tidak bisa dimasuki oleh siapa pun. Disini banyak peralatan canggih yang membuatnya bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang menjalankan usaha yang dimilikinya.
Tak ada tahu, kalau Jargon yang berumur 60 tahun waktu bumi dan 200 tahun untuk di alam semesta ternyata masih punya darah ras manusia. Jargon lahir di sebuah planet buangan, khusus para penjahat yang paling jahat, kejam dan termasuk untuk buronan kelas satu, ibunya bernama Maya, seorang pelacur kelas atas sekaligus pembunuh para kliennya sendiri yang sebagian orang kaya, pejabat dan juga pemimpin.
Jargon sendiri tidak tahu siapa ayahnya mungkin saja diantara lelaki yang dibunuh ibunya, tapi suatu saat ternyata ia tahu ayahnya adalah seorang pendeta ! disebuah planet, sebelum akhirnya ibunya di pindah ke sini.
Planet Mor, sangat ditakuti oleh siapa pun termasuk para kriminal itu sendiri bagaimana tidak, karena setelah mereka disana tak akan bisa keluar hidup-hidup lagi dari sana, ini karena kerasnya hidup dan mati dengan mudahnya setiap hari bertarung satu sama lain. Tempat itu sering disebut Neraka Alam Semesta.
------------------------
Kedua orang tua Karen sangat senang akhirnya bertemu dengan putri mereka, harus diakui kedua orang tuanya pun selalu rindu. Keduanya di undang ke penthouse milik anggota tim karena tidak mungkin mengundang seluruh temannya bersembilan ke apartemen mereka, karena alasan para tetangga mereka sementara bila di penthouse bisa bebas tanpa terganggu. Makanan sudah di pesan khusus oleh kedua orang tua Karen. Akhirnya mereka tiba, Karen memperkenalkan semua teman dan sahabat barunya. Kedua orang tuanya tertegun melihat perubahan Karen yang begitu cepat.
Karena kedua orang tua Karen begitu bersahabat dan terbuka terhadap semua anggota tim, membuat semuanya sangat iri dengan kedekatan mereka. Kedua orang tua Karen banyak bercerita banyak tentang apapun, membuat Karen tersipu malu. Akhirnya keduanya pamit karena besok masih harus bekerja, sementara anggota tim akan kembali ke resort.
"Papa senang kamu sudah berubah banyak Karen ! kami bangga kapadamu ! jaga kesehatanmu ya ?" nasehat kedua orang tuanya, Karen memeluk mereka dan tak terasa air matanya kembali meleleh.
"Kalian semua, tolong jaga Karen ya ?" pinta kedua orang tuanya.
"Jangan khawatir om, tante ! kami semua berjanji !" jawab semuanya, kedua orang tua Karen pun pergi. Sementara Karen dipeluk Mika karena menangis.
Keesokan harinya mereka harus kembali ke resot meninggalkan hiruk pikuk kota Central yang megah. Sesampainya di sana mereka kembali beristirahat dan bersantai selama dua hari, semua menghabiskan dengan berjemur dan berenang di pantai. Kini Juan, Mika dan Jim sudah bisa berenang walau tidak sampai ke laut dalam. Sementara yang lain yang bisa berenang diajak Maria dengan memberikan sesuatu agar bisa bernafas di dalam air untuk sementara, mereka terpukau dengan keindahan bawah laut, selain juga mengakui kehebatan Maria yang bisa berbicara dengan mahluk laut.
--------------
Akhirnya pelatihan pun dimulai mereka dibawa keluar dari planet Central menuju ke sebuah planet yang tidak di ketahui namanya. Pelatihan ini disebut Suvivor yang akan dilalui tim ekspedisi ke Bumi yang sekarang ini sudah berubah total. Mereka dibagi dua tim, Tim pertama terdiri Mark, Alex, Karen dan Nobu serta Mika. Tim kedua Mei Ling, Angela, Juan, Jim dan Maria. Kedua tim di tempatkan di wilayah berbeda, kedua tim harus bertemu kembali di suatu tempat. Mereka hanya di beri bekal seadanya dan sebuah peta.
Tim satu, wilayah mereka ternyata di sebuah pulau kecil dan mereka harus mengarungi laut untuk menuju pulau besar, begitupun dengan Tim satu sama tapi di pulau yang berbeda dan jaraknya jauh dari tim lainnya.
-----------------
TIM SATU
"Kita ada dimana nih ?" tanya Mark sambil melihat sekelilingnya yang berupa hutan lebat.
"Sebuah pulau kecil di tengah lautan !" jawab Nobu. Mereka semua di terjunkan di pulau ini pada malam hari dari pesawat yang mereka tumpangi. Semuanya menggunakan parasut khusus yang seperti sayap, yang sebelumnya dilatih dulu beberapa hari untuk misi pelatihan ini.
Walau begitu tak urung bagi yang tidak terbiasa cedera tetap ada ketika mendarat, termasuk di tim satu yaitu Karen yang cukup terluka parah karena pulau ini banyak pohon tinggi dan juga rapat. Begitu pun Mika serta Alex sendiri lukanya hanya tergores sedikit. Sedang Mark dia mematahkan dahan dengan tangan robot sedang Nobu tentu dengan sihirnya.
"Bagaimana Karen dan Mika serta kamu sendiri ?" tanya Mark kepada Alex. Setelah tahu terluka
"Aku dan Mika hanya tergores saja tinggal pake salep saja, sedang Karen selain tergores sedikit tertusuk dahan tapi hanya sedikit tidak dalam, sudah ku obati ! dia akan baik-baik saja ! besok juga sudah sembuh !" jawab Alex
"Maafkah aku !" Karen merasa bersalah karena merepotkan.
"Sudahlah ini akan menjadi pelajaran bagi kami semua ! bila nanti sudah berada di planet Bumi untuk selalu waspada, bahaya pasti akan mengintai dimanapun !" jawab Nobu.
"Hmmm ... aku tidak mencium bau hewan atau binatang !" ujar Mika sambil berdiri dan menatap ke arah hutan.
"Kita akan pergi besok ! sekarang kita istirahat saja disini !" perintah Nobu. Semua mengangguk.
"Oke aku akan mengeluarkan tenda untuk kita !" Alex tersenyum mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
"Tunggu, kita tak membawa sesuatu kan ? selain peta !" tanya Mark.
"Betul tapi tidak tas kita bukan ? kamu juga dan lainnya pasti ! makanya aku selalu membawa benda yang harus selalu ada !" jawab Alex. Tenda itu sebesar kotak kecil, tinggal dipencet dan kemudian di lempar dan jadilah dua tenda cukup besar.
"Satu untuk para wanita dan satu untuk kita ! jangan khawatir bisa buat bertiga kok !" ujar Alex tersenyum.
"Wow boleh juga, tendanya nyaman sekali !" Mark tertegun.
"Aku dan ayahku selalu pergi ke beberapa planet dari harus tinggal untuk waktu cukup lama ! jadi kami membutuhkan tenda untuk berteduh ! dan ini yang terbaik dan tahan segala cuaca ! tapi kita pasti lapar ? karena disini tidak ada hewan aku dan Mika akan mencari buah-buahan untuk di makan !" Alex melirik ke arah Mika dan mengangguk.
"Karen kamu istirahat di dalam saja ! udara disini dingin !" Mika berkata dan meminta Karen untuk masuk ke tenda, Karen pun mengangguk.
"Berhati-hatilah !" Ujar Nobu, Alex dan Mika mengangguk dan pergi.
Alex dan Mika pun mulai menjelajah hutan, Alex menggunakan senter yang dibawanya untuk menerangi hutan dan malam yang gelap karena bulannya kecil.
"Kita akan mencari buah apa ?" tanya Mika.
"Tunggu sebentar ! aku mengenali beberapa spesies dari beberapa tumbuhan disini ! ayahku profesor biologi dan selalu menjelajah mencari tanaman baru dan langka !" cerita Alex.
"Hebat, aku dan keluargaku tinggal di gua di padang pasir ! kami semua masih menggunakan cara tradisional untuk melakukan apapun ! ketika aku disini aku merasa minder dengan segala kecanggihan teknologi ! tapi kemudian aku bertemu kalian dengan planet dengan berbagai kondisi, aku jadi tahu hidup keluargaku tidaklah aneh, banyak yang lebih, tapi ada juga yang kurang dari kehidupan kami !" jawab Mika.
"Untuk itulah, kita mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan itu saling melengkapi satu sama lainya !" Alex menambahkan dan Mika setuju. Alex kemudian satu persatu menjelaskan tumbuhan yang diketahuinya kepada Mika.
"Ah, kita beruntung Mika ! Lihat buah ini sangat enak sekali !" ketika Alex hendak menyentuhnya, sebuah tangan menepisnya.
"Alex tunggu !" ujarnya.
"Kenapa ?" Mika menunjuk ke suatu benda dan keduanya terkejut ...
Bersambung ....