webnovel

Bab 27

"Eh?" Alex terkejut ketika melihat reaksinya, dia kemudian bertanya, "Kau tidak tahu kalau aku bergabung dengan klub ORC?"

Sona menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mendapatkan surat pendaftaran anggota baru tentang klub ORC."

"Aneh... Padahal aku sudah mengirimkannya ke Akeno-senpai," Kata Alex sambil menyentuh dagunya dengan heran, dia kemudian menoleh ke Akeno dan bertanya, "Aku sudah mengirimkannya kan, senpai?"

"Ah, Alex-kun, dulu aku sudah menerimanya tapi aku melupakanya, te-he~" Kata Akeno sambil mengetuk kepalanya dengan lembut sambil menjulurkan lidahnya dengan lucu.

"Senpai, tolong jangan bercanda," Alex facepalm pada onee-san ini.

"Nanti saja kita bicara tentang itu, aku akan mengurusnya nanti," Rias menyela mereka pembicaraan mereka berdua. Dia kemudian menoleh ke Issei dan Asia, "Aku akan memperkenalkan Pion baruku, Hyoudou Issei dan Bishop-ku, Asia Argento." Rias memperkenalkannya.

Issei terus menatap Saji, kemudian mengingat seuatu, "Kau itu orang yang baru saja masuk sebagai anggota Osis? Kalau tidak salah...."

"Saji Genshiro, dia pion baruku." Sona menyambung kata Issei.

"Ehhhhh.... Jadi kau pion juga? Kita sangat mirip," Kata Issei sambil menatap Saji.

"Untuk disebut 'mirip' dengan babi yang menjadi bagian dari trio paling mesum di sekolah membuat harga diriku akan sangat tercoreng," Kata Saji sambil menatap Issei dengan sinis.

Issei kesal dan meledak, "Apa katamu, sialan?!"

"Oh? Ingin berkelahi? Aku mungkin masih pemula tapi aku punya kekuatan yang setara dengan empat bidak," Kata Saji ingin mengejeknya.

"Saji, hentikan," Sona yang ada disampingnya menghentikannya, dia kemudian berkata, "Asal kau tahu, dia itu punya kekuatan yang setara dengan delapan bidak."

Saji tercengang ketika mendengar kata Sona, "Empat... Bukankah itu semuanya," Dia kemudian memandang Issei dengan tak percaya, "Aku tidak percaya anak semacam ini memiliki kekuatan sebanyak itu."

Sona menghela nafas kepada Saji, dia kemudian menatap Issei dan Asia, "Maafkan aku, Hyoudo-kun, Argento-san, aku berharap kalian rukun sebagai sesama bidak." Dia kemudian menoleh ke Saji, "Saji."

Saji tahu maksudnya dan mengangguk, dia kemudian maju dan mengulurkan tangannya ke Asia, "Salam kenal."

Asia menggengam tangan Saji dengan kedua tangannya, dan tersenyum manis, "Aku sangat senang bisa berkenalan denganmu."

Saji terpesona oleh kecantikan Asia, dia kemudian menggengam tangan Asia dengan kedua tangannya, "Akulah yang seharusnya senang! Aku merasa terhormat bisa berkenalan dengan seorang gadis cantik sepertimu."

Issei kesal dengan tingkah Saji dan langsung memisahkan mereka dengan paksa, kemudian menggengam tangan Saji dengan sangat erat, "Hahahaha! Saji Aku juga senang berkenalan denganmu!" Kata Issei, kemudian menambahkan, "Juga, jangan berani kau menyentuh Asia, atau akan kukirim kau ke alam kubur."

Saji kesakitan dengan genggaman Issei dan memutuskan membalasnya, "Hahahaha! Kau mau menyimpan gadis pirang itu untuk dirimu sendiri!?" Kata Saji, "Jangan pikir aku akan kalah dari orang sepertimu!"

Alex tidak tahan melihat mereka beruda dan berdiri dari sofanya, "Jangan bertengkar! Bukankah kalian itu teman masa kecil!?" Kata Alex mengejutkan mereka berdua.

""Eh!?""

Alex menghela nafas pada mereka berdua, "Apakah kalian tidak ingat?"

Saji kemudian menatap Issei dengan cermat dan akhirnya mengingatnya, "Ahhh!!! Kau anak yang selalu membual tentang menjadi raja harem!!"

"Hah!? Apa maksudmu kau menghina impianku, sialan!!" Issei berteriak, dan mereka mulai bertengkar lagi.

Rias menghela nafas dan menatap Sona yang memiliki wajah lelah juga, "Kau pasti kerepotan ya..."

"Kau juga.." Kata Sona.

Alex menghela nafas juga, dan mengabaikan keduanya, dia kemudian berjalan ke depan Sona, "Oh iya, Sona-chan, kau datang kesini untuk bertanding untuk siapa yang mengambil familiar kan?"

""Sona-chan?"" Mereka memiliki tanda tanya di kepala mereka, ketika melihat Alex memanggil Sona dengan 'chan'.

"J-Jangan panggil aku dengan akhiran 'chan'!" Sona tergagap sambil tersipu.

"Jangan malu malu, Sona-chan," Entah kenapa Alex merasa ingin terus menggoda gadis yang selalu serius ini.

Mereka semua menggerakan bibirnya ketika melihatnya menggoda didepan mereka, mereka merasa bahwa sudah menjadi obat nyamuk sekarang. Tapi mereka cukup penasaran dengan hubungan keduanya dan ingin bertanya kepadanya tapi tiba tiba Koneko muncul di depan Alex dan memukul perutnya.

"UHUK!!" Alex mengeluarkan air dari mulutnya dan terpental kebalakang, "Ke-na-pa...." Kata kata terakhir Alex sebelum terjatuh.

"Jangan menggodanya!" Kata Koneko.

Mereka juga khawarir ketika melihatnya dipukul oleh Koneko, mereka semakin penasaran apa hubungannya dengan Sona sampai sampai dia dipukul oleh Koneko.

"K-Koneko, apa hubungan Alex dan Sona?" Rias memutuskan untuk bertanya.

"Dia tunangannya," Kata Koneko singkat yang membuat semua orang tercengang.

"Koneko!?" Sona kaget ketika melihat Koneko memberi tahu semua orang hubungannya. Dia juga bingung kenapa dia tahu hubungannya dengan Alex dan memutuskan untuk bertanya, "Kenapa kau tahu tentang itu?"

Koneko menatapnya dan berkata, "Apakah Nii-san tidak memberi tahumu? Bahwa aku adalah salah satu kekasihnya. Jadi, wajar jika aku tahu."

"B-Bukankah kau saudaranya?" Sona tercengang, 'Apakah Alex memiliki hubungan incest!?'

Koneko mengangguk dan berkata, "Ya, kami sudara, tapi bukan saudara kandung, jadi, kami bisa menjadi kekasih."

Sona mengedipkan matanya beberapa kali ketika melihat Koneko mengakui hubungannya di depan semua orang tanpa malu.

"Ngomong-ngomong, senpai, apakah kau benar benar tunangannya?" Koneko bertanya lagi, karena dia perlu memasitkan apakah yang dikatakan Alex benar atau tidak dari sumbernya.

Sona mengangguk dan sedikit tersipu, "Ya, kami tunangan, tapi itu belum resmi sebelum dia membuatku jatuh cinta padanya."

Koneko menatapnya dengan tatapan tanpa ekspresi, tapi di matanya seolah olah mengatakan, 'Tapi kau sudah jatuh cinta dengannya duluan.'

Sona entah kenapa bisa mengerti maksud tatapan Koneko, "Aku tidak akan jatuh cinta padanya!!"

Koneko menghela nafas dan menatap Alex yang terbaring di lantai, tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya.

Rias melihat adegan ini dengan tatapan rumit. Dia merasa teman masa kecilnya yang sering bermain dengannya dulu sudah dicuri darinya. Dia menoleh dan menatap Alex dengan tatapan harapan...

Akeno merasa bahwa Alex benar benar menarik.

Asia menatap Alex dengan tatapan kompleks, dia tidak menyangka calon kakak iparnya memiliki kekasih lain. Dia kemudian tiba tiba mengingat Issei juga ingin memiliki Harem, dia bertanya tanya apakah Issei akan memiliki kekasih lain selain dirinya di masa depan.

Issei yang tadi mendengar bahwa Anikinya memiliki kekasih lagi selain Koneko, dan sekarang mendapatkan Sona sebagai tunanganya, tidak bisa membantu tapi kagum, "Raja harem..." Issei bergumam dengan suara rendah. Dia kemudian memutuskan untuk berkonsultasi kepada Anikinya cara untuk menjadi raja harem nanti.

"Ughh..." Alex yang tadi dipukul oleh Koneko perlahan bangkit, "Apa yang kalian berdua bicarakan..."

""Tidak ada,"" Kata Sona dan Koneko bersamaan.

Alex mendutkan bibirnya ketika melihat keduanya. Dia kemudian menoleh ke Rias dan bertanya, "Apakah kalian jadi bersaing untuk mendapatkan familiar sekarang?"

Rias terbangun dari kebodohannya ketika mendengar suara Alex, "Yah, kita akan tetap bersaing untuk mendapatkannya," Kata Rias, dia kemudian menoleh ke Sona dan berkata, "Benarkan? Sona."

Sona menyesuaikan kacamatanya dan berubah menjadi serius lagi, "Benar, tapi kita harus bersaing menggunakan apa?"

"Bagaimana kalau pertandingan olahraga," Alex mengusulkan.

""Olahraga?"""

Alex mengangguk dan kemudian menjelaskan bahwa peerage mereka harus bermain tenis untuk memutuskan siapa yang akan menang dan mendapatkan familiar.

ตอนถัดไป