webnovel

"Boleh aku mencium mu? Anggap saja sebagai imbalannya."

"Kau tau, Kevin hari ini sangat aktif, lebih dari biasanya! Dia terus mengajakku untuk bertengkar. Karena aku merasa sangat kesal, ku ladeni saja, dia! Aku mengejarnya dengan kecepatan lari ku yang sangat handal ini. Kau tau, mungkin karena dia sangat merasa panik, Kevin malah membuat semua orang sontak tertawa karena tubuhnya menabrak tiang tembok. Hahha...." cerita Fandy dengan bicaranya yang sangat antusias. Reno, Rifky, dan Milo yang duduk di ranjang bersama Devan pun lantas dengan kompak mengangguk-anggukkan kepala. Pandangan mereka menatap Fandy yang dalam posisi berdiri itu dengan sangat intens.

"Semua terhibur dengan peristiwa miris yang menimpa Kevin itu. Kalau perasaan mu, bagaimana Fan?" timpal Rifky yang memberikan pertanyaan.

"Hahah... Sungguh, kau tadi terlihat sangat panik dengan tanpa basa-basi membopong Kevin yang sudah lemas, hidungnya berdarah. Kau khawatir ya, Fan?"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป