Langkah dua pasang kaki jenjang bersepatu kets itu kini menelan. Tak secepat saat mereka datang dan menyambangi tempat yang akan selalu ramai kalau akhir pekan datang menyapa seperti ini. Adam dan Kayla Jovanka, bukan Davira Faranisa. Gadis bermata kucing yang mengiriminya pesan dan datang ke rumah Adam menggunakan taksi pagi-pagi buta dengan pakaian olahraga dan handuk kecil di atas pundaknya itu sukses membuat Adam tak mampu berkata juga memberi penolakan atas apa yang diinginkan oleh Kayla Jovanka.
Lari pagi sembari menikmati sejuk bercampur dinginnya hawa pagi yang berembus bersama butiran embun yang membasahi permukaan rumput liat di sisi kanan dan kiri jalanan yang mereka lalui adalah hal yang diinginkan Kayla untuk bisa dilakukannya bersama Adam Liandra Kin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com