webnovel

Part 4

"Ayo cepat!"

"Sabar dong capek nih," keluh Jenny.

"Kenapa perpustakaannya harus dipuncak gunung!" teriak ku kelelahan di bawah teriknya matahari.

"Kita gak jadi ke perpustakaan ya," mohon Risa.

"Kagak, ayo lanjut!" teriak Inanna semangat.

Aku dan yang lainnya pun dengan penuh terpaksa terus menaiki gunung yang dapat dikatakan cukup tinggi tersebut.

.

.

"Terima Kasih Tuhan, akhirnya sampai kakiku sudah mau copot rasanya," ujar Risa seraya mengatur nafasnya.

"Ini yah perpustakaannya kok kayak menara gini," ucapku penuh rasa takjub.

"Iya, keren 'kan" Inanna mengacungkan jempolnya. Aku balas mengacungkan jempol.

"Haah... Haahh hari ini juga berat badanku bakal turun 10 kg gara gara Inanna," ucap Jenny dengan nafas tersengal.

"Kok aku?"

"Yang ngajak kita ke perpustakaan ini siapa?" bela Risa. Aku tertawa, mereka ini sering bertengkar tapi mereka kelihatan cocok sekali.

"Udah ayo," ucapku mengambil langkah untuk menaiki tangga berikutnya.

"Capek tahu!"

.

Lantai 10

"Disini bukan, Inanna?" tanyaku.

"Iya disini ayo kita cari" balasnya.

"Emang buku apa sih yang kamu cari?" tanya Risa.

"Buku legenda hutan ini" jawabnya.

'Sssttt

Entah kenapa aku merasa seseorang memanggilku, aku mengikuti arah suara tersebut.

'Ssttt

Suara bisikan tersebut tak kunjung henti, tak lama kemudian aku menemukan Sumber suara tersebut.

Buku berjudul 'Half', dapat kulihat buku tersebut sudah sangat tua dan lapuk.

"Nora, Inanna sudah nemu buku yang dia cari tuh, ayo!" panggil Risa mengajakku turun.

"Oke" balasku mengambil buku berjudul 'Half' tersebut lalu turun mengikuti teman-temanku.

.

Lantai 1

"Kamu ngambil buku apa Nora?" tanya Inanna melihat buku yang kupegang.

"Ah ini, aku aja gak tau buku tentang apa ini" balasku menyengir.

"Yaudah ayo baca" ajak Jenny.

Aku membaca hingga 2/4 isi buku ini, dapat disimpulkan kalau buku ini berisi tentang penjelasan tentang makhluk yang memiliki darah campuran.

'BAB IV. DEMIGOD

Makhluk berkekuatan tingkat langka dan memiliki campuran darah Manusia dan Dewa, seorang DEMIGOD memiliki kemampuan luar biasa.

Daftar Pemilik:

- Dios Eungene.'

'Dios Eungene' aku merasa tidak asing dengan nama itu. Ah, ibuku sering menyebut nama 'Dios'. Siapa dia.

"Nora, sadar woy!" panggil Jenny. Aku tersentak karena kaget.

"Ha, kenapa?" tanyaku.

"Ayo balik!" ajak Risa.

"Oke"

.

.

Nora melepas sepatunya dan melangkah masuk ke dalam rumah untuk mencari Ibunya.

"Ibu" panggilku mencari ibuku.

"Iya, Ibu di dapur" sahut ibuku.

"Kenapa?" tanya ibuku.

"Ibu kenal orang namanya Dios?" ujarku.

"Kenal, Dios diaka-" belum selesai ibuku berbicara, Handphone ibuku berbunyi.

"Ah, kita lanjutkan nanti aja ya" ucap ibuku meninggalkanku.

Aku menghela nafas, "Sepertinya aku harus menahan rasa penasaranku lagi."

.

.

"Nora kamu dari tadi kok melamun mulu, kamu punya masalah tah?" tanya Risa.

"Gak ada kok, aku cuma penasaran sama orang bernama Dios Eungene kalian kenal?" tanyaku pada Risa, Jenny, Inanna.

"Kenal dong siapa sih yang gak kenal Dios Eungene" Jawab Jenny.

"Emangnya dia itu siapa?" tanyaku.

"Hah! kamu gak kenal?" tanya Risa.

"Jadi gini loh, 50 tahun yang lalu ada kisah melegenda tentang seorang pria yang memiliki kemampuan meruntuhkan sebuah pulau sekaligus. Pria itulah Dios Eungene. Ketika bangsa Centaur, Werewolf, dan Vampir berperang merebutkan wilayah kekuasaan, Dios Eungene mengalahkan ketiga bangsa tersebut dalam satu kali hentakan pedangnya" Jelas Inanna.

"Karena itu sekarang tidak ada lagi bangsa yang bertanding merebutkan wilayah" Lanjut Inanna.

"Oh begitu rupanya" ujarku.

"Nora kalau boleh tau ya, kamu itu marganya apa?" Tanya Risa.

"Aku......,"

"Lupa" balasku tersenyum. Margaku siapa ya, ibu gak pernah mengungkitnya sih.

"Eh! Bu Lois sudah datang, dah.. " ucap Jenny melambaikan tangan dan segera duduk di bangkunya.

"Iya kita juga, dah... "

.

.

"Aku pulang" ujarku ketika sampai dirumah.

"Selamat datang" sambut ibuku.

"Ibu?" tanyaku pada Ibuku yang tengah menonton film di TV ruang tamu.

"Iya, ada apa?" sahutnya .

"Nama Margaku apa bu?"

"Hmm... Gak ada," jawabnya terus terang dengan ditambah senyum lebarnya.

"Kok gak ada," kecewa ku, Karena tidak mungkin di dunia ini seseorang tidak memiliki marga.

"Nanti ibu Kasih tau tapi gak sekarang" balasnya.

"Yaahh... Ibu mah gitu" keluhku.

'Banyak amat rahasia di dunia ini' mirisku dan berjalan kembali ke kamar untuk mandi kemudian tidur.

.

.

"Halo,"

Aku terbangun dari tidurku, alih-alih mendengar suara Ibuku yang sedang berbicara dalam telephone.

Aku mengendap-endap keluar kamar dan diam-diam menguping pembicaraan Ibuku.

"Dios gimana?"

"Tapi dia gak apa kan"

"Dia mulai tau"

"Aku harus jawab apa dong, aku bingung nih"

"Yaudah"

Dios? Kenapa ibuku mengucapkan namanya. Aku mengendap kembali ke kamar dan tanpa sadar menginjak mainan adikku.

'Ngik..

Suara nyaring dari mainan adikku ini terdengar dengan sangat jelas. Keringat dingin mengalir bebas dari pelipisku.

"Siapa disana!" panik ibuku penuh waspada.

Aku lanjut mengendap-endap ke arah kamar dan menutup pintu kamarku dengan perlahan.

"Ah, mungkin cuma perasaanku saja," gumam ibuku.

Next chapter