=Author POV=
Pak Presiden masih belum ada memakan apapun, beliau hanya duduk dan bercengkerama sedikit dengan dokter Thya. Beliau bilang, beliau sedang menunggu Raffan karena beliau akan meminta untuk dibawa berkeliling wilayah Timur, ingi melihat keadaan terkini mengenai warganya.
"Anda harus memakan rotinya, Tuan. Anda tidak boleh tidak memakan apapun sebelum melakukan kegiatan," kata doker Thya lagi.
"Aku akan menunggu kelinci bakar, apa tadi kurang jelas?"
Dokter Thya terdiam, dia segera menganggukkan kepalanya tanda maaf.
Seorang pelayan berhidung mancung memasuki kamar Presiden dengan membawa buah berry dan buah anggur pada sebua nampan. Dia mempersilahkan Tuannya itu untuk makan
Presiden meraih beberapa buah dan dimakannya satu per satu. "Apa Cloud sudah berangkat patroli?" tanya pak Hadiyaksa pada pelayan.
"Sepertinya belum, Tuan. Sejak tadi, yang pergi untuk sarapan hanyalah Tuan Laso dan Tuan Aidid," jawab pelayn menjelaskan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com