=Author POV=
Ckiiittt
Raffan menginjak rem dengan tiba- tiba. Segera saja dia mengumpat karena hampir saja menabrak seorang pria dengan gerobak sayurnya yang juga menghindari seekor anjing yang berlari hampir menabrak pria itu.
"Ah sial! Hey apa kamu sudah bosan hidup?!" teriaknya pada pria tengah membenarkan posisi topi bundarnya.
Mengetahui kalau itu adalah mobil presiden, pria muda itu segera menundukkan kepala ke arah mobil sebagai tanda permintaan maaf. Dia memungut beberapa ikat sayur yang terjatuh karena kejadian itu.
Raffan masih mengamati, dia merasa tidak asing dengan sosok petani muda itu. "Apa itu benar –benar dia?," gumamnya. Dia sedikit meiringkan kepala mencoba kembali mengingat anggota pasukan hijau yang dia 'bereskan' di dalam hutan Utara.
Pria muda itu kembali mendorong gerobaknya menuju pasar, dia hendak menjual hasil panen dari kebun kecil miliknya.
"Maaf, Tuan. Kedepannya aku akan lebih hati – hati," kata raffan sambil sedikit menunduk kepada Presiden.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com