webnovel

Isi Kontrak Pernikahan

* pov Reno *

Hari ini Reno pulang lebih awal,Kali ini Dia langsung pulang kerumah tak keluyuran dulu seperti biasa bersama pacarnya.

Begitu dia membuka pintu dia merasa sedikit kecewa karna tak mendapati Lina yang menyambutnya seperti biasa.Dia memasuki rumahnya lebih dalam,dan mendapati Lina yang tengah memasak dengan penampilan barunya.Rambutnya dipotong pendek.

Reno bergegas menuju kamar menaruh tas dan membuka jasnya,dia kembali berjalan menuju dapur.

"masak apa." tanya Reno basa basi.Dia berharap Lina akan memperlihatkan wajahnya dengan rambut pendeknya itu.

"Kaka kapan pulang,aku lagi masak capcay sama telor.Tumben pulang cepat."jawab Lina tanpa memperlihatkan wajahnya.Dia tetap fokus akan masakannya.

Cukup lama Reno berdiam diri memperhatikan Lina yang sungguh tidak tertarik akan Reno.

Padahal bisa saja Reno langsung menanyakan tentang penampilan Lina yang berubah,tapi dia sedikit gengsi.Dia tak mau hal itu akan dianggap sebuah perhatian oleh Lina.

"Lin..."panggil Reno menarik kursi tempat makan untuk ia dudukki.

"Iya ka,kalo kaka udah laper mending kaka mandi aja dulu sana.Aku bentar lagi beres ko."jawab Lina lagi lagi tak menoleh sedikitpun akan Reno yang menatapanya dengan kesal.

'Gila gue dicuekin" gumam batin Reno.

Dengan langkah berat dia meninggalkan Lina dan beranjak menuju kamar untuk mandi.Entah kenapa walaupun dia kesal akan Lina tapi ia tetap menuruti perkataannya untuk mandi terlebih dahulu.

*pov Reno end*

Cukup Lima belas menit untuk Reno membersihkan tubuhnya,dia bergegas keluar kamar mandi menuju kamar.Reno hanya menggunakan handuk yang ia lilitkan dipinggang seksinya,memperlihatkan badannya yang berotot dan putih mulus.

"Kaka mau pakai kaos warna apa...?"tanya Lina dengan santainya menyuruhnya untuk memilih baju yang ada ditangannya untuk Reno pakai.

Reno mendekat dengan cepat mengahampiri Lina.

"Kenapa adegannya tak sesuai dengan film dan cerita yang sering aku baca,kenapa dia biasa saja."pikir Reno dalam hati karna Lina tak memperlihatkan ekspresi yang berarti melihat bentuk tubuh sispacknya.

Malah dia terlihat biasa saja tak ada rasa kaget apalagi rasa kagum akan bentuk tubuhnya.

"Ini dirumah Lina,aku pakai yang mana saja."Reno menyambar salah satu baju ditangan Lina.

"Oh baiklah kalo begitu."Lina berbalik badan menuju lemari untuk mengambilkan Reno celana plus dalamannya.

"Lin..."panggil Reno seraya memperkecil jarak anatara mereka,Reno melangkah maju menghampiri Lina yang berada didepan lemari.

"Iya ka..."Lina tengah menjelajah isi lemari sang suami.

"Kenapa kamu begitu.."tanya Reno yang sukses membuat Lina membalikan badannya.

Jarak mereka dekat hanya butuh dua langkah untk menyatukan tubuh mereka.

"Begitu bagaimana..."jawab Lina dengan berani,dia berani menatap Reno yang berdiri sangat dekat dengannya.Tatapan mereka bertemu disatu titik yang sama.

"Begitu bagaimana kak Reno.."jawab Lina sekali lagi,karna Reno tak kunjung menjawabnya.

Sebenarnya Reno tengah memuaskan pandangannya menatap wajah Lina yang sedari tadi ia ingin lihat.Lina terlihat lebih imut dan cantik dengan rambut barunya.

"Heuuh.."Lina memutar kembali tubuhnya menghadap Lemari.

"Ekspresi macam apa itu.."ucapan Reno dengan spontan begitu dia melihat Lina dengan ekspresi yang tak memuaskan untuk kesekian kalinya.

"Hah ekspresi apa,memangnya aku harus gimana.."jawab Lina kini tak berniat untuk menoleh kebelakang.

"Nih celananya,gantian aku yang mau mandi.Kalo mau makan duluan aja."Lina menyerahkan celana pendek Reno lengkap dengan celana dalamnya disana.

"Tunggu..."ucap Reno menghentikan langkah Lina yang baru melangkah satu langkah dibelakangnya.

"Apa kamu tidak terkejut dengan melihatku seperti ini."Reno membuka kembali baju yang ia kenakan,memperlihatkan penampilan yang sama seperti dia baru keluar dari kamar mandi.

"Haha,haa..apaan kaka ini,jadi aku harus terkejut dengan ini.Kaka mengharapkan apa,oh iya kaka pasti berharap aku akan terpana dan terpesona dengan badan sispack kaka gitukan."jawab Lina dengan tawa lepas yang keluar dari mulutnya begitu melihat aksi suaminya yang membuka baju dihadapannya.

Reno hanya mematung mendengar pengakuan Lina akan dirinya yang jelas jelas tak menunjukan rasa ketertarikan didalamnya.

"Aku akui tubuh kaka bagus,seksi dan aku tak terkejut akan itu karna melihat kaka telanjang pun aku sudah pernah melihatnya.Jadi untuk apa aku kaget,lagi pula aku akan melihatnya setiap hari selama satu tahun ini"sambung Lina yang masih disertai tawa disela sela ia bicara.

"Oh jadi ini biasa untukmu bagaimana jika begini."Reno membuka lilitan handuk dipinggangnya dan menghempaskannya kelantai.Memperlihatkan tubuh bugilnya tanpa tertutup satu helai pun.

"Narsis..."ucap Lina dengan segera membalikan badannya sebelum handuk dipinggang Reno terlepas.

Lina dengan cepat memasuki kamar mandi dan mengunci pintu.

"Gila,selain dia nyebelin,songong,keras kepala ternyata dia juga gila."Lina mengendalikan perasaanya.Memang cewek mana yang tidak terpesona dengan seorang lelaki tampan dengan tubuh yang sempurna.Begitu juga Lina.

"Ayolah tenang,loe gak boleh terpesona dengan orang tampan gila kayak Reno."Lina mencoba menenangkan detak jantungnya yang tengah berdegup kencang sedari tadi.Ya sedari tadi ketika dia berhadapn dengan Reno,tapi Lina bisa menyembunyikan semuanya dengan bagus.

Next chapter