Di malam dingin sebuah tubuh yang masih bernafas bergerak meronta-ronta tatkala dua orang bertubuh kekar menyeretnya. Dia benar-benar di seret mendekati tepian jembatan. Mulutnya yang terbungkam oleh lakban di buka pada akhirnya.
Pria yang menyadari bahwa ajalnya akan menyapa, berteriak keras meminta tolong. Apa daya tempat ini amat sepi di malam hari. Tinggal laju mobil yang bergerak cepat melesat di malam gelap, tanpa peduli dia yang ringkih ini akan di buang ke dalam aliran arus sungai lebar memanjang di bawah sana.
Kakinya yang terluka dari paha hingga tumit masih menganga dan mulai meneteskan darah, sebab perban itu sudah koyak hasil di seret dua pria yang kini mengakat tubuh tak berdaya dan "Byur" Thomas bahkan tak berteriak lagi ketika dirinya di jatuhkan. Pria ini pasrah tatkala air secara perlahan menenggelamkannya.
"Thomas pastikan saham yang aku beli berjalan sesuai kendali," suara Hendra menyusup di telinganya
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com