webnovel

Pemberian

Setelah Hao Nan selesai mengobati luka Xiao, dia beranjak membawa kotak p3k untuk menaruh kembali pada tempatnya.

"Kamu tetaplah disini, aku akan mengambil makanan ringan untukmu. Bukankah kamu belum sarapan?".

"Tidak perlu, aku akan kembali ke kantor. Kamu istirahatlah! Kamu sudah bisa memulai bekerja kembali besok". Xiao mengambil jasnya dan memakainya untuk menutupi luka.

"Tapi kemejamu robek, setidaknya ganti dulu sebelum pergi ke kantor. Kamu ini Direktur Perusahaan Hight Throne's, tidak mungkin kamu akan datang ke kantor dengan penampilanmu yang seperti itu kan?".

Xiao yang sudah berdiri membelakangi Hao berbalik, Xiao mendekatkan dirinya ke wajah Hao Nan. "Apakah kamu sedang mengkhawatirkanku? Kalau begitu ikut aku". Bisik Xiao.

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Xiao menarik tangan Hao Nan. Dia yang sedang memegang kotak p3k menaruhnya di sembarang tempat.

"Hei, kamu akan membawaku kemana?". Tanya Hao yang tidak bisa melepas pegangan tangan Xiao.

"Temani aku mencari pakaian, bukankah kamu mengkhawatirkanku memakai kemeja robek penuh darah?".

Didepan mobil yang terparkir, Xiao membuka pintu dan membawa Hao Nan masuk ke dalam mobil tanpa mendengar persetujuan darinya. Dengan mensengutkan wajah Hao Nan hanya bisa mengikuti pria yang telah menolongnya. Di perjalanan Hao Nan memasang wajah tidak enak dilihat, sepertinya dia kesal sikap Xiao yang seenaknya saja membawanya pergi.

Sesampainya di depan salah satu Mall milik Perusahaan Hight Throne's Xiao memarkirkan mobilnya. Para pegawai yang melihat mobil Direktur terparkir didepan Mall keluar dan menyambutnya. Xiao keluar dengan gayanya yang dan membukakan pintu untuk Hao Nan membuat Pegawai tidak bisa memalingkan wajah darinya.

"Selamat Datang Direktur Xiao". Sambut para pegawai.

Salah satu pegawai mengantar mereka masuk kedalam. Xiao menggandeng Hao Nan masuk dengan tatapan dinginnya membuat Pegawai merasa takut untuk membuat ulah, Hao Nan yang datang bersama Xiao merasa semua mata pegawai menatapnya sinis. Mata sinis mereka seakan memojokkan Hao Nan.

"Xiao, Aku tidak enak hati datang kemari bersamamu". Bisik Hao Nan yang terus menggandeng tangan Xiao.

"Jangan  pedulikan! Mereka hanya pegawai, selagi ada aku, mereka tidak mungkin  berani mengatakan hal yang akan menyakitimu". Balas Xiao.

'Xiao, kamu orang seperti apa? Saat di desa kamu sangat lemah lembut dan murah hati pada Paman dan Bibi. Tapi sekarang kamu bahkan tidak menunjukkan rasa menghargaimu pada pegawai seperti mereka. Apa seperti ini caramu memberi mereka pelajaran?'. Batin Hao.

Sampai di bagian pakaian pria Xiao melepas tangan Hao Nan. "Hao Nan, bisakah kamu memilihkan aku setelan kemeja?". Tanya Xiao.

"Baiklah, ini sebagai ucapan terima kasih karena kamu telah menolongku tadi".

Hao Nan membantu Xiao memilih kemeja dan Jas diantara banyaknya model dan bahan.

"Nona, saya merekomendasikan kemeja ini. Ini salah satu kemeja Limited yang dipasarkan Perusahaan Hight Throne's".

Pegawai mengambilkan salah satu kemeja yang terpampang terpisah dan memberikannya pada Hao. "Terima kasih.. ".

Hao Nan melihat-lihat bagaimana kemejanya, dan sepertinya pas dan cocok untuk Xiao. Hao Nan mulai mencari Jas beserta rompi untuk Xiao. Hao Nan berkeliling mencari Jas dan rompi yang selaras. Matanya tertuju pada Jas Tuxedo berwarna biru tua dan rompi berwarna biru muda.

"Sepertinya ini cocok untuk Xiao. Tinggal mencari Dasi sebelah mana ya?! ".

Hao Nan mencari Dasi untuk menyelaraskan Setela Jas. Dia melihat Dasi Dengan model silang berwarna Abu-abu tua.  

"Ah.. Akhirnya aku menemukan Dasi yang pas untuk setelan Jas yang kucari".

Setelah Hao Nan menemukan semua yang dia cari. Dia mencari Xiao dan melihatnya sedang duduk membaca sebuah majalah. Hao Nan berjalan mendekat dan memberikannya pada Xiao.

"Tuan Xiao, kamu bisa mengganti dengan yang sudah kupilihkan. Semoga kamu suka". Katanya lirih.

Xiao menaruh majalahnya serta beranjak dari tempatnya mendekati Hao Nan. "Terima kasih, aku ada hadiah untukmu". Bisik Xiao. Dia berjalan ke ruang ganti untuk memakai setelan Jas yang Hao pilihkan.

'Eh.. Hadiah untukku?! '. Batin Hao Nan. Dia terdiam dan bingung apa maksud dari Xiao.

Setelah beberapa saat, Xiao keluar dengan style yang berbeda. Xiao yang biasanya selalu memakai Jas single Beastred tanpa rompi. Kini memakai Jas Tuxedo dengan rompi yang selaras. Dia berjalan kearah Hao Nan yang masih berdiri membelakangi. Xiao memandang kearah Pegawai, dan memberi isyarat untuk mengeluarkan barang yang dia minta.

"Nona, ini adalah hadiah dari Direktur Xiao untuk anda". Kata pegawai

Pegawai datang membawa beberapa bingkisan berisi Gaun dan beberapa pakaian resmi kantor.

"Buka dan lihatlah! Kalau kamu tidak suka katakan. Pelayan akan mencarikan model yang lain untukmu".

Hao Nan membalikkan badan "Ini untukku? Tapi ini terlalu berlebihan. Aku tidak bisa menerimanya". Kata Hao Nan menolak secara halus.

Xiao memeluk Hao Nan tiba-tiba dengan tatapan nakal nya "Kamu adalah calon istri masa depanku. Kelak kamu harus selalu tampil cantik dan anggun untukku. Lagian ini hanya hadiah kecil untuk wanita yang telah merawat lukaku". Bisik Xiao.

"Xiao, lepas! Kita sedang berada didepan para pegawai, bagaimana kalau mereka berfikir macam-macam? Aku ini kan hanya pegawaimu". Hao Nan mencoba melepas pelukan Xiao.

"Siapa bilang kamu pegawai ku, kamu adalah calon istri dari Direktur Xiao Hui. Berarti jabatanmu adalah wakil Direktur Hight Throne's. Dan aku sudah memutuskan untuk menikahimu bulan depan. Aku tidak ingin ada orang lain lagi yang ingin memisahkan kita. Sudah terlambat untukmu menolak wanitaku… Kamu sudah terlanjur berada disisi ku, tidak mungkin aku melepasmu bahkan memperbolehkanmu meninggalkanku apalagi untuk orang lain". Katanya.

Perkataan dan tatapan nakal Xiao membuat Hati Hao Nan berdebar. Jantungnya seakan berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajah bias Hao memerah layaknya tomat begitu di makan terasa manis membuat Xiao tidak tahan melihat wajah malunya itu. Xiao semakin mendekatkan wajahnya membuat Hao terlihat gugup.

"Ja.. Jangan asal bicara. Ka.. Kamu kan belum meminta izin dari adikku". Kata Hao dengan memalingkan wajahnya.

"Adikmu sudah memberi izin padaku. Lagi pula mereka tidak mungkin menolak Kakak tampan sepertiku yang akan menikahi wanita keras kepala dan cerewet sepertimu".

'Pria ini, dari mana datangnya sikap percaya diri itu! Terakhir kali aku lihat dia seperti terpuruk karena Zhe Quan. Dan sekarang berani berkata Calon kakak yang tampan?. Sepertinya kamu perlu aku jitak agar tidak terlalu Percaya diri seperti itu! '. Batin Hao sedikit kesal.

Malam Kakak.. Maaf ya baru up. Dari tadi mau ketik tapi kepala pening. Jadi baru bisa up skrg.

Chie ehem.. Yang mulai deket dan dapat kepastian. Tuh Xiao kagak malu ya mesra mesraan di depan orang lain. Hadeh emang orang lain di anggap obat nyamuk ya Bang Xiao?????

Ditunggu ya komentar dan krisannya

Jangan Lupa Vote Dan bintang Full nya

HAPPY READING...

Embun_nadacreators' thoughts
Next chapter