Hao Nan kehabisan kata-kata untuk mengelak dari Xiao yang terus memojokkannya. Dia hanya punya cara terakhir untuk bisa lepas dari pelukan pria seperti Xiao. Dengan sekuat tenaga Hao Nan menginjak kaki Xiao.
Glek… Aaaugh….
Xiao melepas pelukannya dengan senyum meringis menahan sakit. Ekspresinya yang begitu unik saat menahan sakit didepan para pegawainya membuat Hao Nan tersenyum menahan tawa.
Pffft…..
"Tuan Xiao, ada apa denganmu? Apakah ada yang sakit?". Tanya Hao polos pura-pura tidak tahu.
Sontak semua pegawai yang melihat memasang wajah yang sama seperti Hao Nan. Mereka tersenyum menahan tawa melihat ekspresi Xiao yang begitu unik saat menahan sakit karena terinjak.
Xiao yang menyadari bahwa dirinya menjadi bahan tontonan para pegawai disana langsung tersenyum licik. Dia memandang Hao yang masih di depannya dengan menutup mulutnya yang menahan tawa. Xiao menarik tangan Hao Nan dan dengan cepat dia mencium Hao Nan tanpa ampun didepan semua pegawai.
Pandangan Hao Nan yang saat itu sedang teralihkan tidak menyangka Xiao akan menciumnya dengan paksa. Dia bahkan melumat habis bibir Hao hingga nafasnya terengah-engah.
Huft… Huft..
Nafas Hao terasa sesak. "Cukup! Kamu sudah keterlaluan ". Kata Hao Nan dengan tatapan tajam.
"Kalian keluarlah!". Perintah Xiao pada semua pegawai yang ada didalam ruangan. "Nona Hao Nan.. tatapanmu sadis sekali. Apa kamu belum puas menerima ciuman selamat pagi dariku?". Kata Xiao menyeringai.
"Tuan Xiao, sepertinya isi dari otakmu perlu di cuci bersih supaya fikiranmu bersih dari hal kotor dan mesum. Lagian, siapa yang memberimu izin untuk mencium ku".
"Aku!! Bukankah sudah aku katakan. Kamu sudah menjadi wanitaku, sampai kapanpun kamu tidak akan bisa lepas dariku. Lagi pula.. " mendekat ke telinga Hao Nan. "Bukankah kamu sudah menikmati tubuhku tadi malam. Apa salahnya dengan ini? Cukup adilkan Nona Hao nan". Bisik Xiao.
"Tuan Xiao, sejak kapan kamu jadi begitu licik seperti ini? Apa mataku telah buta selama ini tidak bisa melihat kelicikanmu ini?! ".
"Itu tergantung, Jika kamu bisa bekerja sama dengan baik. Mungkin Aku tidak akan selicik ini Nona Hao Nan".
Huffft…
Hao Nan hanya bisa menghela nafas, Pria aneh seperti Xiao memang tidak pernah bisa di tebak. Dalam sekejap berubah menjadi serigala putih tanpa noda sedikitpun.
"Baiklah Tuan Xiao, Terserah kamu mau mengatakan apa. Lebih baik kita pulang! Jika aku terus melayanimu, sampai kapanpun tidak akan pernah berakhir".
Xiao tersenyum simpul. "Bagus, wanita pintar..! Malam ini Perusahaan akan mengadakan Launching Produk Branded terbaru. Aku menginginkanmu menjadi yang pendampingku. Dalam salah satu bingkisan sudah ada Gaun untukmu. Kamu ganti lah pakaianmu. Kita akan kembali ke kantor".
"Ba.. Baiklah.. Aku akan menjadi pendampingmu malam nanti". Hao Nan menghindar secepatnya untuk menutupi perasaan yang sudah menumpuk dihatinya.
Setelah bertengkar tiada henti di pusat perbelanjaan, hingga tempat itu dikhususkan untuk mereka. Hao Nan yang baru saja berganti baju kerja dibawa Xiao pergi. Kali ini Hao Nan benar-benar harus menuruti pria egois yang memiliki pemikiran aneh dan sulit di tebak apa keinginannya. Sejak kapan Xiao menjadi seperti itu Hao Nan juga tidak bisa menyadarinya. Namun sisi lain perasaannya dia merasa nyaman di dekat Xiao.
Xiao membawa Hao Nan pergi dari Mall dengan mobilnya. Belum sampai di kantor, mobil sudah terparkir di depan sebuah Cafe Klasik.
"Tuan Xiao, ini bukan Perusahaan Hight Throne's. Apa pandangan Tuan sudah rabun?". Tanya Hao.
"Seperti biasa, Nona Hao memang paling bisa membuat pagi ini tidak begitu membosankan. Aku tahu kamu belum makan, dan kamu baru saja sembuh dari sakit". Xiao turun, dia membukakan pintu untuk Hao Nan.
Mereka berjalan bersama kedalam, pelayan yang melihat CEO Hight Throne's mendatangi Cafe mereka, Membuat mereka langsung menyapanya didepan dengan berjajar rapi.
"Selamat Datang di Cafe kami Tuan Xiao". Sapa pelayan.
Seperti biasa, dia tidak menghiraukan sapaan ramah dari para pelayan dan masuk begitu saja tanpa memalingkan wajahnya sedikitpun. Xiao menggandeng Hao Nan masuk membuat rumor buruk tentang nya semakin berkembang. Sampai di sebuah ruangan yang sunyi, mungkin Xiao sengaja membooking satu ruangan agar tidak ada yang memperhatikan mereka.
"Pelayan.. Sajikan makanan terbaik kalian untuk Nona Hao Nan! ". Perintah Xiao.
Xiao dan Hao Nan duduk saling berhadapan. Hao Nan melihat ke sekeliling ruangan, terlihat klasik dan elegan. 'Cafe yang unik, persis seperti orang didepanku ini'.
Tidak lama kemudian, pelayan datang membawakan menu andalan mereka. Senyum mengambang di Bibir Hao Nan yang melihat begitu banyak makanan yang terlihat nikmat dan berkelas. "Terima kasih.. " Hao Nan memberikan senyuman kepada pelayan yang mengantarkan.
Xiao mengerutkan kening dan menatap tajam pelayan pria itu. "Apa kamu belum puas memandang wajahku sehingga harus melihat dan memberikan senyuman pada pelayan Pria sepertinya?".
"Tuan Xiao, kamu ada apa hari ini? Saat wanita sedang PMS saja tidak se aneh kamu! Lagian, aku itu sedang berterima kasih, mana ada orang berterima kasih dengan wajah marah. Yang ada aku dikira gila! ".
"Nona Hao, senyum dan tatapanmu hanya di perbolehkan untukku". Sepertinya Xiao sedikit kesal hari ini. Banyak hal sepele yang dia pembesar masalahnya.
'Ya Tuhan, dia sejak kapan jadi seposesif ini? Apa dia sedang cemburu?. Pria yang tidak bisa melupakan masa lalu bisa cemburu?'.
"Sepertinya kamu sudah kembali ke dirimu 5 tahun yang lalu. Syukurlah, berarti kamu sudah baikan sekarang. Tidak seperti setengah tahun yang lalu saat kamu bersikap datar tanpa ekspresi membuatku mengira kamu mayat hidup ". Kata Hao Nan.
"Perkataanmu selalu saja sadis, seperti tatapanmu. Tapi tidak apalah! Itu berarti kamu siap menghadapi Yi Zhe saat dia berulah nanti".
Baru saja dibicarakan, Yi Zhe datang merusak suasana. "Xiao, kamu mengapa bisa dengan wanita jal*ng ini? " menunjuk ke arah Hao Nan dengan tatapan menghina. "Aku dengar dia tadi malam telah menghabiskan waktu dengan Pak Menteri. Xiao percayalah padaku! Si Jal*ng adalah seorang wanita simpanan ". Yi Zhe meninggikan nada suaranya hingga terdengar oleh orang luar.
Seketika Xiao beranjak dari tempatnya dan mencekal lengan Yi Zhe dengan tatapan dingin nya.
"Jaga bicaramu wanita murahan! Kamu tahu dari mana Hao Nan telah menghabiskan malam pertamanya dengan seorang Perdana Menteri? Atau Jangan-jangan kamu dalang dibalik semua ini?". Kata Xiao pelan namun terdengar tegas dan sangat menekan, membuat Yi Zhe seketika gemetar ketakutan.
Pagi Kakak... Maaf ya 4 hari nggak up.. Karena lagi pening bgt ni kepala.
Eps kali ini bkin tegang, noh si Yi Zhe niatnya mau mempermalukan Hao Nan malah kena sendiri. Apakah Yi Zhe yang menjual Hao Nan pada tempat pelelangan dan akhirnya terbeli oleh pak menteri?
Ditunggu ya komentar dan krisannya
Jangan Lupa Vote Dan bintang Full nya
HAPPY READING
Sebagai permintaan maaf nih mau up banyak