webnovel

12 Stars for The Moon

Dua belas pria dengan berbagai zodiak berbeda harus mengahadapi takdir yang sama. Takdir yang mengharuskan mereka berjuang dan saling percaya satu sama lain. Tak peduli resiko yang mereka terima, mereka ingin melakukan semuanya dengan baik. Mereka yang terpilih harus berjuang mempertahankan bulan yang akan hancur. Takdir yang membuat mereka harus melaksanakan tugas berat yang bahkan mereka tak pernah pikirkan. Kekuatan terpendam mereka muncul dengan sendirinya saat terjadi bulan purnama. Bulan purnama yang berwarna biru es itu membuat mereka saling menyadari takdir hidup mereka. Novel sudah selesai, versi English telah tersedia.

Park_Keyza · แฟนตาซี
Not enough ratings
477 Chs

Zodiac Tree

Malam ini bulan purnama bersinar terang. Warna biru sinar bulan membuat sebuah pohon besar di tengah hutan menggugurkan daunnya. Pohon aneh yang tubuh di tengah hutan sekolah itu memiliki daun berwarna biru es. Batang pohonnya terdapat simbol setiap zodiak yang melingkar indah. Semua simbol itu berwarna merah darah namun hanya dua simbol yang berwarna ungu entah pertanda apa itu.

Daun terakhir jatuh hingga terlihat pohon tanpa kehidupan namun semua itu sirna di saat sinar bulan mengenai ukiran simbol berwarna ungu itu. Muncul sinar kecil berwarna ungu di sekitar ranting memunculkan bunga yang masih tertutup rapat. Bunga berwarna hijau dan ungu itu dikelilingi sinar biru es. Memang aneh pohon itu memunculkan bunga yang berbeda tapi hal itulah yang di tunggu-tunggu oleh Kepala Sekolah, tatapannya terlihat terkejut saat menyadari ada hal aneh.

"Bukankah hanya Guardian Libra saja tapi kenapa...." ucapan kepala sekolah terhenti di saat sebuah suara terdengar di gendang telinganya.

"Kau salah, Guardian Capricorn sudah muncul sebelum Libra. Cari orang itu dan bantu dia," ucap seorang wanita dengan gaun putih panjangnya.

"Siapa dia?"

Wanita itu hanya tersenyum, mengitari pohon Zodiak hingga pohon itu mengeluarkan cahaya emas yang mengelilinginya. Tatapan terkejut terlihat dari wajah Kepala Sekolah tapi dia sudah penasaran dengan siapa Guardian dari Zodiak Capricorn yang muncul lebih awal.

"Kau akan tahu siapa dia," jawab wanita yang tengah mengepakkan sayap putihnya untuk menuju kehadapan Kepala Sekolah.

"Apa maksudmu?" Kepala Sekolah kembali bertanya namun diabaikan oleh wanita itu.

Wanita itu memperlihatkan kedua belas kalung dengan simbol setiap Zodiak yang melayang tepat di depan Kepala Sekolah. Wajah cantiknya tersenyum manis dengan tangan yang mulai bergerak pelan membentuk pola bintang membuat kalung itu berputar dan menyatu menjadi sebuah kristal berbentuk bintang berwarna ungu.

"Bagaimana aku bisa tahu bahwa mereka guardian?" Merasa tidak akan dijawab, Kepala Sekolah kembali bertanya.

"Tunggulah sebentar," ucap wanita itu mulai menutup mata dengan bibir yang bergerak pelan membaca sesuatu yang dia tidak mengerti.

"Bintang itu akan menjadi simbol di leher para Guardian. Lihatlah besok, kau akan tahu siapa saja Guardian yang terpilih," ucap wanita itu dengan senyuman lebar, lalu menghilang dari hadapan Kepala Sekolah.

"Aku harus mencarinya besok."

Pagi ini seluruh siswa-siswi sekolah mendapat perintah dari Kepala Sekolah untuk mengadakan pertemuan di Aula Sekolah mereka. Bahkan sejak matahari baru muncul bunyi bel darurat berdering keras membuat para siswa-siswi terbangun. Tidak butuh waktu lama aula itu sudah dipenuhi oleh siswa-siswi dari setiap Zodiak dengan angkatan berbeda. Raut wajah heran sudah diperlihatkan oleh setiap siswa-siswi itu, bahkan mereka mengabaikan perintah dari beberapa guru untuk diam.

"Selamat pagi semua. Saya minta maaf telah membangunkan kalian semua tapi saya ingin memeriksa kelengkapan seragam kalian." Ucapan Kepala Sekolah pagi itu membuat siswa-siswi mengerenyitkan alisnya tidak suka, mengingat beberapa dari mereka ada yang meninggalkan aksesoris dari seragam karena cepat-cepat datang ke Aula Sekolah.

Semuanya mulai ribut, saling mengeluh atas pengumuman yang sangat mendadak, "Maaf, tapi kenapa ini mendadak sekali. Bahkan kami selaku anggota tata tertib tidak tahu," sahut seorang pria tingkat tiga dari Zodiak Sagitarius yang bernama Jean.

"Mungkin kalian kebingungan namun ini begitu penting," ucap Kepala Sekolah langsung memerintah Kepala setiap dari Zodiak untuk mengecek siswa-siswi mereka.

Hal itu berlangsung lama bahkan mereka hanya diam saat Kepala Zodiak memeriksa atribut mereka. Namun itu hanya alasan, mereka lebih peduli pada leher para murid di sana. Setelah selesai Kepala Zodiak tingkat satu menghadap Kepala sekolahnya dan memberikan daftar nama membuat Kepala Sekolah senang bukan main.

"Akhirnya, baiklah kalian urus sisanya aku pergi dulu," ucap Kepala Sekolah meninggalkan tempat itu begitu saja.

Para siswa-siswi di sana menatap tidak percaya atas tingkah Kepala Sekolah yang langsung pergi begitu saja. Mencibir sikap Kepala Sekolah tanpa peduli bahwa para guru menatap mereka.

"Apa-apaan," ucap seorang pria yang tengah menggerutu karena terkena hukuman.

"Sudahlah jangan marah-marah," sahut pria di sebelahnya yang hanya diabaikan oleh pria itu.

"Baik anak-anak tingkat satu yang namanya saya panggil silahkan menuju ke ruang Kepala Sekolah. Leon Tristan Hugo, Irvin Lucas Gaelin, Eros Kayana Bima, Layana Andrian Alexander, Fred Jerome Hansel, Osric Caesar Nohan, Alvaro Damian Charles, Chris Benedictus Adlay, Neron Clemen Nicholas, Il Darius Arsen, Christopher Daniel, Gabino Ivander Ardan," ucap Kepala Zodiak Capricorn.

Mereka terkejut, ada masalah apa sampai mereka dipanggil Kepala Sekolah. Memang benar jika mereka tidak melengkapi seragam tapi seharusnya mereka dihukum seperti yang lain, bukan dipanggil ke ruang Kepala Sekolah. Bahkan ada beberapa dari mereka yang memakai seragam lengkap, sebenarnya ada apa? Dengan pasrah mereka yang terpanggil langsung menuju ruang Kepala Sekolah, saat masuk yang mereka lihat adalah wajah berseri-seri Kepala Sekolah membuat kedua belas pria itu merasa aneh.

"Akhirnya kalian datang juga," ucap Kepala Sekolah senang akan kehadiran seluruh Guardian.

Tidak ada jawaban dari seluruh pria tingkat satu itu, mereka hanya menatap bingung akan sikap Kepala Sekolah hari ini. Namun dia tidak masalah, memilih mendekati mereka dengan penuh binar bahagia saat dia melihat simbol setiap Zodiak ada di leher mereka.

"Kalian ikutlah denganku," ucapnya lagi.

Hutan belakang sekolah itulah dimana mereka sekarang, namun Kepala Sekolah terus menyuruh mereka masuk semakin dalam. Arsen yang mengetahui tempat ini hanya diam, sampai mereka berada tepat di pohon Zodiak yang masih memunculkan bunga ivy dan violet saja. Sekarang dia tahu siapa saja Guardian yang dipilih bulan dan tugasnya sekarang adalah membantu para guardian sebelum bulan purnama es muncul.

"Eros, Caesar, Jerome. Seperti yang aku katakan kemarin pada kalian. Kalian juga termasuk dalam Guardian, dan Arsen kau benar kau adalah Guardian Libra," ucap Kepala Sekolah membuat mereka terkejut.

Bagi mereka ini adalah hal yang mengejutkan bagaimana bisa Kepala Sekolah menyebut mereka Guardian saat pertama kali melihat mereka kecuali Arsen yang sudah menduga sejak kemarin, tapi bukan berarti mereka bisa menerima ini bukan.

"Guardian apa itu?" Lucas bertanya dengan tatapan kebingungan.

"Guardian adalah penjaga bulan. Dulu bulan akan hancur karena Iblis, dan kedua belas Zodiak disatukan membentuk Guardian untuk menjaga bulan dari para Iblis. Kalian adalah Guardian yang dipilih oleh bulan sendiri, tanda di leher kalian adalah buktinya." Menjelaskan, itulah yang dilakukan Kepala Sekolah saat ini.

Mereka yang tidak tahu apa-apa terkejut, namun tidak bagi Lucas. Dia yang membenci hal kuno terlihat kesal, "Aku tak peduli dengan bulan!"