Hari Kedua Puluh...
~~*****~~
Abigail menutup wajahnya dengan telapak tangannya saat ia memijat pelipisnya. Dia ingin menutup mulut Aiden. Dia begitu tidak tahu malu karena menyarankan strategi itu pada pelajaran pertama mereka!
"Kamu bercanda ya? Kembali ke sini dan duduk!" Abigail mengangkat alisnya dan memberi isyarat dengan jari telunjuknya agar dia kembali ke kursinya.
Aiden tersenyum cemas setelah melihat tatapan tajam Abigail. Dia dengan patuh duduk di sebelahnya, menggigit bibir bawahnya.
"Jangan marah. Saya hanya menyarankan sesuatu yang mungkin berhasil." Aiden membela diri.
Alis Abigail semakin mengerut dan dia menghadapinya dengan wajah serius. "Seberapa yakin kamu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com